5 Hal Menyebalkan dari Sifat Suka Menggerutu, Semuanya Serba Salah

Menggerutu memang tidak semenakutkan kalau kamu marah-marah sampai berteriak-teriak apalagi membanting barang. Suaranys seperti setengah berbisik sehingga hanya orang terdekatmu yang mendengarnya.
Walau tidak terdengar keras, namun kebiasaan menggerutu tidak baik dan sangat mengganggu. Penggerutu bukan teman yang menyenangkan untuk diajak berinteraksi setiap hari. Banyak orang pasti berusaha buat menghindarimu karena lima alasan berikut. Ubah sifatmu agar lebih banyak orang nyaman bersamamu.
1. Semua hal seperti salah di matamu
Orang yang gemar menggerutu tidak mungkin hanya melakukannya saat menghadapi satu situasi saja. Si penggerutu akan akan melakukannya sepanjang waktu, jika terdapat hal yang disukai. Sebagai contoh, ada seorang ibu yang membawa anak di ruang tunggu. Anak tersebut tidak bisa duduk setenang orang dewasa. Meski tempat duduk mereka gak dekat denganmu, dirimu tetap menggerutu. Seolah-olah ibu dan anak itu betul-betul mengganggumu. Semuanya akan dinilai salah jika mengusikmu, dan menilai hanya dirimu yang paling benar.
2. Tidak sabar
Bila kamu sabar tentu tak akan menggerutu mengenai segala hal. Gerutuanmu menjadi bukti betapa tipisnya kesabaranmu. Misalnya gak kebagian tempat duduk di KRL, maka akan menggerutu. Padahal kamu masih muda dan tidak dalam kondisi sakit.
Tahukah kamu, orang yang pergi bersamamu akan merasa ketar-ketir kalau-kalau tiba-tiba kesabaranmu habis dan gerutuan berubah menjadi kemarahan besar. Sifatmu yang senang menggerutu juga bisa bikin orang panik. Ini sebabnya sebagian besar teman enggan bepergian atau mengurus sesuatu bersamamu.
3. Menggerutu tidak menyelesaikan masalah
Menggerutu bukan solusi atas persoalan apa pun, malah kali hanya membuat suasana tambah keruh. Emosi orang-orang di sekitarmu dapat terpancing karena mendengar omelanmu yang tak ada habisnya.
Lebih menjengkelkan lagi, kamu akan mudah mencela solusi yang coba diambil orang lain. Jika pemecahan masalah tersebut gagal, dipastikan gerutuanmu tambah panjang. Dirimu akan dinilai sulit untuk menghargai upaya orang lain mencoba memecahkan masalah.
4. Hanya berani menggerutu di belakang
Nyali seorang penggerutu bisa jadi kecil, karena hanya berani melakukannya di belakang seseorang. Tingkahmu ini jadi mirip seperti seorang penggunjing. Hal ini akan menyebabkan orang lain yang menjadi lawan bicaramu lama-lama gak tahan lagi berbicara denganmu.
Kebiasaanmu menggerutu di belakang seseorang dapat menimbulkan masalah baru lho, jika lawan bicaramu menyampaikan gerutuanmu ke bersangkutan.
5. Bikin orang di sekitarmu gak tenang
Menggerutu hanya menyenangkan bagimu, tetapi tidak bagi orang lain. Ini yang membedakanmu dengan penggunjing. Orang yang gemar bergunjing masih disukai oleh sesama penggunjing. Gosip yang dibawa selalu ditunggu oleh teman-temannya.
Misalnya, kamu menggerutu tentang penuhnya gerbong KRL. Penumpang di sebelahmu menjadi makin tidak bisa menikmati perjalanannya, bukan soal kepadatan penumpang yang paling mengganggu, melainkan suaramu menggerutu tiada henti.
Menahan keinginan menggerutu memang tak gampang. Akan tetapi, sadari bahwa gerutuanmu sangat tidak menyenangkan bagi orang-orang yang mendengarnya. Suasana hati orang lain bisa ikut negatif. Jika belum siap berbicara baik-baik mending diam dulu.