Di zaman yang serba canggih ini, setiap orang pasti pernah berkirim pesan kepada temannya. Berkat adanya teknologi handphone, kita dapat mengobrol dengan teman yang berada jauh dari kita tanpa perlu repot. Namun, pernahkah kamu mengirimkan sebuah pesan, tapi pesan itu hanya dibaca oleh temanmu tanpa dijawab?
Ternyata tidak jarang orang membaca sebuah chat tanpa membalasnya. Kira-kira apa penyebab seseorang melakukan hal itu? Yuk, simak beberapa kemungkinannya di bawah ini!
Masalah ini jarang terpikirkan, tapi ternyata lebih sering terjadi daripada yang kita kira. Ada banyak orang yang merasa harus membalas pesan hanya jika ia dikirimkan pesan berupa pertanyaan. Jika tidak begitu, ia akan merasa bahwa percakapan sudah selesai dan ia tidak perlu membalas pesan itu lagi.
Jadi, cobalah untuk cek kembali pesan yang terakhir kamu kirim. Apakah pesan itu menanyakan sesuatu? Jika kamu yang menerima pesan itu, apakah ada yang bisa dijawab? Contohnya, jika kamu ingin menanyakan rekomendasi tempat makan, akan lebih baik jika kamu langsung bertanya, “Hei, kamu ada rekomendasi tempat makan di Jakarta?” Hindari hanya mengirimkan pesan “Hei” atau bahkan “P”. Itu karena temanmu bisa saja merasa kebingungan jika harus menjawab satu kata apalagi satu huruf saja.
Sekarang, ada banyak cara untuk berbicara tanpa perlu bertemu langsung. Komunikasi bisa terjalin dengan berkirim pesan melalui teks, mengobrol lewat telepon, ataupun bertatap muka melalui video call. Setiap cara komunikasi punya kelebihan dan kekurangannya sendiri. Karenanya, tidaklah mengherankan apabila semua orang punya cara berkomunikasi favoritnya masing-masing.
Bisa saja temanmu tidak menjawab pesan karena ia tidak suka menjawab pertanyaan lewat teks. Seperti contohnya, mungkin kamu baru saja bertanya, “Hei, bagaimana kabarmu?” Temanmu mungkin merasa kewalahan jika harus menceritakan kabarnya secara panjang lebar dengan cara mengetik teks.
Karena itu, kamu harus mengenal gaya berkomunikasi temanmu. Kemudian, carilah jalan tengah yang menguntungkan semua pihak, seperti membuat janji bahwa percakapan kasual dilakukan melalui teks sementara topik yang berat akan dibahas lewat telepon.
Tidak semua orang selalu memegang handphone mereka. Tidak semua orang juga mempunyai waktu untuk berkirim pesan. Ada kalanya mereka harus mengalihkan pikiran dari handphone dan mengurus keperluan-keperluan lainnya.
Temanmu juga mungkin sedang mengalami masalah yang sama. Mungkin mereka sedang terlalu sibuk sehingga tidak memiliki waktu untuk membalas pesan. Untuk menghindari masalah ini terulang kembali, kamu dapat menanyakan jadwalnya. Kemudian, jika tidak mendesak, kirimkan pesan hanya di saat ia sedang senggang.
Apakah kamu tahu bahwa temanmu sedang senggang tapi tetap tidak membaca pesan? Jangan berpikir negatif dulu! Bisa saja ia memang sedang senggang, tapi ia juga sedang merasa stres atau kewalahan.
Perasaan stres memang dapat memenuhi pikiran, bahkan ketika tidak ada kegiatan yang memenuhi kesibukan orang itu. Stres bisa membuat seseorang menjadi tidak bersemangat untuk berbicara. Jika hal ini terjadi pada temanmu, ingatlah bahwa ini bukan masalah personal denganmu. Temanmu tidak sedang ingin berbicara bukan karena ia tidak suka denganmu, tapi karena ia memang tidak sedang mood untuk melakukannya dengan siapa-siapa.
Beberapa jenis teks memang membutuhkan waktu yang lama untuk dijawab. Cobalah cek kembali pesan yang kamu kirim. Apakah pesan itu menanyakan pertanyaan yang memang harus dipikirkan secara masak-masak?
Pertanyaan-pertanyaan itu bisa beragam bentuknya. Contohnya, jika kamu menanyakan rekomendasi tempat makan, temanmu mungkin akan membutuhkan waktu yang lama untuk mengumpulkan rekomendasi tempat-tempat tersebut. Atau, kalau kamu bertanya mengenai kabarnya, bisa saja ia sedang merumuskan jawaban di dalam kepala untuk dapat dengan detail menyampaikan kondisinya.
Cara terbaik untuk mengetahui alasan mengapa temanmu hanya membaca pesanmu adalah dengan menanyakan hal itu langsung kepada orangnya. Hindari bertanya dengan nada menuduh. Selalu ingat bahwa lupa membalas pesan adalah hal yang manusiawi dan temanmu mungkin memang memiliki alasan yang bagus dibaliknya.