4 Tips Menghadapi Kebiasaan Buruk Pasangan Pascamenikah, Gak Mudah

28 Mar 2024, 09:00 WIB

Abdi K Tresna

ilustrasi pasangan (pexels.com/Alex Green)

Intinya sih...

Kebiasaan buruk pasangan setelah menikah mungkin baru terlihat, baik yang sepele maupun serius.
Jika kebiasaan buruk bisa diterima, tidak perlu mengubahnya. Namun jika serius, cari cara untuk mengatasinya.
Sampaikan rasa keberatan dengan bahasa dan empati yang tepat, tawarkan solusi terbaik untuk mengubah kebiasaan buruk pasangan.

Pada dasarnya memang tidak ada manusia yang sempurna karena setiap orang pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing masing. Sama halnya pada saat kamu memutuskan untuk menikah dengan seseorang yang menjadi pilihanmu, sehingga lebih dan kurangnya harus bisa kamu terima.

Mungkin kamu merasa bahwa kamu sudah mengenal pasangan cukup lama, namun ternyata ada saja hal-hal yang justru baru kamu ketahui pascamenikah, termasuk salah satunya adalah kebiasaan buruk dari pasangan. Oleh sebab itu, kamu bisa melakukan beberapa tips berikut ini dalam menghadapi kebiasaan buruk pasangan agar nantinya tidak sampai berlarut-larut.

1. Ketahui apa yang melatarbelakangi kebiasaan buruk pasangan

ilustrasi pasangan (pexels.com/Vera Arsic)

Kebiasaan buruk yang dimiliki pasangan memang sangat beragam dari mulai hal-hal yang dianggap sepele, bahkan hingga yang serius sekali pun. Setidaknya kamu bisa memahami terlebih dahulu kebiasaan buruk tersebut dan mencari tahu apa yang melatarbelakangi pasangan bisa sampai memiliki kebiasaan tersebut.

Jika memang kamu merasa bahwa kebiasaan buruk dari pasangan masih bisa diterima, maka kamu tidak perlu memutar otak untuk mengubahnya. Namun, jika dirasa kebiasaan buruk pasangan cukup serius dan bisa menimbulkan masalah di kemudian hari, maka sebaiknya kamu bisa mencari cara untuk mengatasinya.

2. Sampaikan rasa keberatan dengan cara yang baik

ilustrasi kencan (unsplash.com/Priscilla Du Preez 🇨🇦)

Kamu memiliki hak untuk berterus terang pada pasangan jika memang merasa tidak nyaman dalam situasi-situasi tertentu. Setidaknya kamu bisa menyampaikan rasa keberatan tersebut berpasangan dengan cara-cara yang tepat dan baik, sehingga nantinya tidak sampai menimbulkan rasa tidak nyaman atau bahkan tersinggung.

Kamu bisa menyampaikan rasa keberatan dengan pemilihan bahasa yang tepat dan dilakukan secara empat mata, sehingga pasangan pun bisa memahami hal tersebut. Jangan sampai kamu terus menutupi hal ini dari pasangan dan menyimpan rasa tidak nyaman sendiri, sehingga ini tentunya akan sangat menyiksa untuk dirimu.

3. Menawarkan solusi dan bantuan pada pasangan

ilustrasi mengobrol (pexels.com/Mikhail Nilov)

Kebiasaan buruk yang dimiliki pasangan mungkin akan berbeda beda, seperti misalnya kebiasaan yang sepele hingga yang serius seperti merokok, minum alkohol, memukul, dan lain sebagainya. Kebiasaan seperti ini menandakan sisi buruk dari pasangan, sehingga harus bisa benar-benar dihindari.

Setidaknya kamu sebagai pasangan dapat menyampaikan rasa keberatan dan menawarkan solusi yang terbaik. Mungkin melalui solusi yang kamu berikan pada pasangan, maka hal ini bisa mengubah sifat dan kebiasaan buruk dari pasangan tersebut, sehingga tidak sampai memberikan rasa tidak nyaman terhadap hubungan rumah tangga yang terjalin.

4. Bangun rasa empati dan pengertian

ilustrasi pasangan (pexels.com/Tirachard Kumtanom)

Kebiasaan buruk yang mungkin dimiliki oleh pasangan merupakan sesuatu yang tidak bisa dihindari. Mungkin saja pasangan memang sudah memiliki kebiasaan buruk tersebut sejak kecil, sehingga sulit sekali untuk bisa menghilangkannya secara tiba tiba dan kamu perlu memahami hal tersebut.

Cobalah untuk membangun rasa empati terlebih dahulu agar kamu bisa memberi perhatian lebih atas apa yang dimiliki oleh pasangan. Mungkin melalui empati dan pengertian yang diberikan, maka nantinya pasangan bisa berubah berusaha untuk membuang kebiasaan buruknya jauh-jauh.

Pada kenyataannya memang akan ada banyak hal yang baru kamu ketahui pada saat menikah, khususnya tentang kebiasaan-kebiasaan yang mungkin dimiliki pasangan. Hal-hal seperti itu merupakan sesuatu yang wajar terjadi, namun kamu harus tetap bisa menghadapinya dengan bijak. Jangan sampai justru mentah-mentah menyalahkan pasangan!