Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App

4 Cara Tak Masuk Akal Tapi Efektif Menjaga Kewarasan

ilustrasi bermain ponsel (pexels.com/SHVETS Production)

Menjaga kewarasan di tengah pekerjaan yang menumpuk dan media sosial yang berseliweran memang bukan perkara mudah. Semakin banyak tuntutan dari luar, semakin penting untuk mendengarkan apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh diri sendiri.

Tak semua hal perlu dijawab, dan tak semua orang perlu diberi akses ke hidup kita. Terkadang cara paling efektif untuk menjaga kesehatan mental justru bukan yang umum atau biasa dilakukan. Kira-kira dengan cara apa saja ya?

1. Berhenti oversharing bahkan pada sahabat

ilustrasi orang berbicara (pexels.com/fauxels)

Terkadang kita mengira menceritakan segalanya ke orang terdekat akan membantu kita merasa lebih lega. Tapi kenyataannya, terlalu sering membuka diri bisa bikin kita merasa lebih rentan dan kelelahan secara emosional. Tak semua cerita perlu dibagikan, bahkan pada sahabat terbaik.

Bukan karena mereka tidak peduli, tapi kadang kita butuh ruang pribadi tanpa harus mendengar pendapat atau penilaian orang lain. Membatasi cerita pribadi adalah bentuk perlindungan diri. Kamu boleh punya rahasia, boleh menyimpan hal-hal hanya untuk dirimu sendiri. Ini bukan soal membangun jarak, tapi menjaga batas agar pikiranmu tetap sehat.

2. Hapus semua media sosial

ilustrasi bermain ponsel (pexels.com/Kampus Production)

Ide ini mungkin terdengar ekstrem, apalagi bagi kamu yang terbiasa scrolling media sosial. Menghapus media sosial bukan berarti harus ketinggalan zaman. Justru kamu akan lebih hadir dalam hidupmu sendiri. Waktu yang biasanya dipakai untuk stalking bisa kamu alihkan untuk hal-hal yang benar-benar mengisi energi, seperti membaca, jalan kaki sore, atau tidur tanpa ponsel di tangan.

3. Ganti nomor telepon

ilustrasi bermain ponsel (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Mengganti nomor telepon terdengar seperti tindakan putus asa, tapi bagi beberapa orang, ini seperti tombol reset. Jika notifikasi dari mantan, rekan kerja toxic, atau grup chat yang bikin stres terus berdatangan, mungkin sudah waktunya kamu menyaring siapa saja yang benar-benar layak masuk ke lingkaran komunikasimu. Siapa tahu dengan lebih sedikit gangguan, kamu bisa mendengar isi hatimu sendiri dengan lebih jernih.

4. Samakan energi dengan orang lain

ilustrasi orang mengobrol (pexels.com/KATRIN BOLOTSOVA)

Kamu tak perlu terus bersikap manis atau berusaha keras menyenangkan semua orang. Kalau orang lain cuek, kamu bisa melakukannya. Jika mereka bersikap dingin, kamu tak perlu repot-repot jadi hangat. Bukan berarti ikut-ikutan jadi negatif, tapi menjaga keseimbangan energi agar kamu tidak terus menerus menguras dirimu sendiri.

Menyamakan energi adalah bentuk adaptasi sekaligus perlindungan. Kamu belajar kapan harus peduli dan kapan harus pasang batas. Bukankah lebih sehat jadi versi dirimu yang realistis, daripada terus berusaha jadi versi ideal yang menguras tenaga demi orang lain.

Selama yang kamu kerjakan membuatmu merasa lebih tenang dan lebih mengenali diri sendiri, maka langkah sekecil apapun layak dicoba. Di antara semua cara ini, mana yang paling ingin kamu lakukan?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editorial Team