Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pria bercerita dengan temannya (unsplash.com/Ben Moreland)
ilustrasi pria bercerita dengan temannya (unsplash.com/Ben Moreland)

Intinya sih...

  • Omongan kritik sering datang dari keluarga, membuat remaja merasa dihakimi dan terluka.

  • Kurangnya pengertian dari orang dewasa menimbulkan sakit hati pada remaja yang merasa dianggap tak cakap menyelesaikan masalah.

  • Remaja memilih untuk memilah masalah apa yang bisa dibagi kepada siapa, dengan beberapa di antaranya lebih percaya kepada teman atau pacar ketimbang keluarga.

Yogyakarta, IDN Times - Fenomena "laki-laki tidak bercerita" belakangan ini mencuat di media sosial. Maraknya tren tersebut berakar dari sigma budaya maskulinitas di mana laki-laki dianggap "lemah" jika curhat atau menunjukkan emosi.

Iritnya lelaki dalam bicara ternyata tak cuma diamini oleh mereka yang sudah dewasa. Banyak remaja merasa lebih baik tak umbar kisah, memilih satu-dua orang terdekat dan terpercaya untuk menampung keluh kesahnya. Di usia yang masih belia, mereka menyadari bahwa tak semua hal harus dibagi sesulit apa pun yang dirasakan.

Editorial Team

Tonton lebih seru di