5 Masalah Kulit Wajah Pria Berjenggot dan Solusinya, Ada Ketombe

Menumbuhkan jenggot bisa memberikan tampilan maskulin dan keren, tetapi juga membawa tantangan bagi kesehatan kulit. Area di sekitar jenggot menjadi rentan masalah kulit, mulai jerawat hingga ketombe yang tersembunyi di bawah rambut wajah. Kalau gak dirawat dengan baik, kondisi ini bisa membuat kulit terasa kurang nyaman dan bahkan memicu iritasi.
Tapi tenang, setiap masalah pasti ada solusinya. Dengan perawatan yang tepat, kamu bisa menjaga kulit tetap sehat tanpa mengorbankan gaya berjenggotmu. Yuk, kita simak kelima masalah kulit wajah yang sering dialami pria berjenggot dan solusi untuk mengatasinya!
1. Jerawat di area jenggot
Pria berjenggot sering mengalami jerawat di sekitar dagu dan rahang akibat penumpukan minyak, kotoran, dan sel kulit mati. Rambut wajah bisa menjebak bakteri yang akhirnya memicu peradangan dan munculnya jerawat. Kalau gak segera diatasi, jerawat bisa bertambah parah dan menyebabkan iritasi kulit.
Dilansir American Academy of Dermatology Association, sebaiknya cuci wajah dua kali sehari dengan pembersih yang lembut dan mengandung asam salisilat atau asam glikolat untuk membantu mengatasi jerawat. Gunakan juga eksfoliator 1-2 kali seminggu untuk membantu mengangkat sel kulit mati dan mencegah pori-pori tersumbat. Selain itu, pilih produk perawatan bebas minyak agar kulit tetap sehat dan gak semakin berminyak.
2. Kulit kering dan gatal
Kulit wajah di bawah jenggot lebih rentan kering karena terhalang rambut, sehingga kelembapan alami sulit tersebar merata. Akibatnya, kulit bisa terasa kasar, bersisik, hingga muncul rasa gatal yang mengganggu. Faktor seperti cuaca dingin, penggunaan sabun dengan bahan yang terlalu keras, atau kurangnya hidrasi juga bisa memperburuk kondisi ini.
Gunakan facial wash yang mengandung bahan pelembap seperti hyaluronic acid atau glycerin agar kulit tetap terhidrasi. Gunakan beard oil setelah mencuci wajah untuk menjaga kelembapan kulit dan rambut jenggot. Jangan lupa untuk minum air yang cukup dan mengonsumsi makanan bergizi agar kelembapan kulit tetap terjaga dari dalam.
3. Iritasi dan ruam merah setelah bercukur
Mencukur jenggot dengan teknik yang salah bisa menyebabkan iritasi, ruam merah, dan rasa perih di kulit. Faktor seperti pisau cukur yang tumpul atau mencukur tanpa pelembap bisa memperburuk kondisi ini. Jika dibiarkan, kulit bisa mengalami lecet yang rentan terkena infeksi.
Untuk menghindarinya, selalu basahi wajah dengan air hangat sebelum bercukur agar rambut lebih lembut. Gunakan krim cukur yang melembapkan dan cukur searah pertumbuhan rambut untuk mengurangi gesekan berlebihan. Setelah bercukur, aplikasikan aftershave bebas alkohol agar kulit tetap tenang dan terhidrasi.
4. Rambut jenggot tumbuh ke dalam
Dilansi Yale Medicine, ingrown hair adalah kondisi yang terjadi saat fase stubble, yaitu ketika rambut mulai tumbuh dari folikel lalu melengkung kembali ke dalam kulit, menyebabkan benjolan kecil yang terasa nyeri. Hal ini sering dialami pria berjenggot karena tekstur rambut wajah yang lebih kasar dan cenderung melengkung. Ingrown hair bisa memicu infeksi ringan dan meninggalkan bekas hiperpigmentasi di kulit.
Untuk mengurangi risiko ini, gunakan scrub wajah secara rutin agar pori-pori gak tersumbat. Pilih alat cukur dengan satu atau dua mata pisau untuk mengurangi tekanan berlebih pada kulit. Jika sudah muncul ingrown hair, kompres area tersebut dengan air hangat dan hindari mencabutnya secara paksa.
5. Seborrheic dermatitis atau ketombe jenggot
Dilansir Healthline, seborrheic dermatitis adalah kondisi kulit yang bisa menyebabkan kulit bersisik, kemerahan, dan mengelupas. Jika terjadi di kulit kepala, kondisi ini dikenal sebagai ketombe. Seborrheic dermatitis umumnya muncul di kulit kepala, tetapi juga bisa terjadi di wajah, terutama di area jenggot, khususnya bagi pria dengan kulit berminyak. Gejalanya meliputi sisik berwarna kuning dan berminyak serta kulit kemerahan, di mana serpihan kulit bisa rontok saat jenggot atau kulit wajah digosok.
Gunakan sampo anti ketombe dengan kandungan zinc pyrithione atau ketoconazole untuk membantu mengontrol pertumbuhan jamur penyebab ketombe. Selain itu, rutin mencuci jenggot dengan sabun khusus yang mengandung tea tree oil atau aloe vera agar kulit tetap bersih dan terhindar dari iritasi. Jika ketombe jenggot tetap membandel, konsultasikan dengan dokter kulit untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif.
Merawat kulit wajah saat memelihara jenggot adalah hal yang penting. Berbagai masalah seperti kulit kering, jerawat, hingga ketombe jenggot bisa muncul jika perawatannya asal-asalan. Dengan rutin membersihkan wajah, menjaga kelembapan, dan memilih produk yang tepat, jenggot gak cuma terlihat rapi, tapi juga bebas dari gangguan kulit. Jika masalahnya makin parah, segera konsultasikan ke dokter kulit agar mendapat solusi yang paling efektif.