Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi warisan budaya tak benda dari kulon progo (unsplash.com/@sweetpeatribe)

Intinya sih...

  • Upacara nawu sandang merupakan upacara adat untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, dilakukan secara turun-temurun di Dusun Clapar, Hargowilis, Kokap.

  • Kethak adalah makanan tradisional khas Kulon Progo yang dibuat dari endapan atau ampas minyak kelapa, dibungkus dengan daun pisang kering dan sering disajikan saat hajatan meski sulit ditemukan.

  • Jenang lot terbuat dari ketela dan populer dari Kapanewon Panjatan, sering disajikan saat acara penting seperti pernikahan, arisan, dan upacara adat masyarakat setempat.

Pada Mei 2025 lalu, Dinas Kebudayaan (Disbud) Kulon Progo menerima sertifikat Warisan Budaya Takbenda (WBTb) dari Pemerintah Daerah (Pemda) DIY. Ada empat warisan budaya terbaru yang ditetapkan, tiga di antaranya berupa kuliner tradisional, dan satu lagi merupakan upacara adat.

Keempat warisan budaya tersebut adalah kethak, gula kelapa, jenang lot, dan upacara nawu sendang. Penasaran seperti apa? Yuk, simak ulasannya berikut ini!

1. Upacara nawu sandang

Ilustrasi nawu sandang (budaya.jogjaprov.go.id)

Nawu sandang adalah sebuah upacara adat yang bertujuan mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas keberkahan yang melimpah. Upacara ini sudah dilakukan secara turun-temurun dan terus diupayakan hingga saat ini. Salah satu daerah yang masih melakukannya adalah di Dusun Clapar, Hargowilis, Kokap, Kabupaten Kulon Progo.

Masyarakat akan beriring-iringan memakai pakaian tradisional dan berdandan rapi. Dari situ mereka akan gotong royong membersihkan sumber mata air lalu diteruskan dengan berdoa dan makan bersama. Biasanya, upacara ini diadakan setahun sekali pada bulan rajab.

2. Kethak

Ilustrasi kelapa (pexels.com/@daniel-dan-47825192)

Kethak, makanan tradisional khas Kulon Progo yang dibuat dari endapan atau ampas minyak kelapa. Rasanya manis legit karena saat prosesnya akan dicampur dengan adonan gula jawa. Uniknya lagi, kethak dibungkus dengan daun pisang yang sudah kering yang justru menambah rasanya kian lezat.

Pemakaian bahan sisa seperti ampas tersebut menjadi bukti bahwa masyarakat cukup kreatif mengolah makanan. Umumnya kethak sendiri banyak dijadikan hidangan saat hajatan meski pun kini sudah semakin sulit ditemukan.

3. Jenang lot

Ilustrasi jenang (unsplash.com/@theocrazzolara)

Warisan budaya tak benda terbaru dari Kulon Progo berikutnya adalah jenang lot. Selaiknya jenang pada umumnya yang memiliki tekstur kenyal dan lengket, rasanya juga manis cocok disajikan bersama teh panas tawar.

Nah, jenang lot ini terbuat dari ketela dan populer dari Kapanewon Panjatan. Sama dengan kethak, makanan ini juga sering disajikan saat acara-acara penting seperti pernikahan, arisan, dan upacara adat yang digelar masyarakat setempat.

4. Gula kelapa

Ilustrasi gula jawa (unsplash.com/@widuriputri)

Kulon Progo terkenal dengan produk gulanya. Sebut saja seperti gula semut dan gula kelapa, yang baru masuk dalam daftar warisan budaya. Gula kelapa banyak diproduksi di Hargotirto, Kokap, mengandalkan resep turun temurun keluarga yang masih terjaga.

Rasa gula kelapa cukup manis, dengan sedikit tekstur parutan kelapa di dalamnya yang membuatnya unik. Selain itu, gula ini dicetak dalam tempurung kelapa sehingga ada sedikit gurih dan asam. Bisa dicoba sebagai tambahan pemanis dalam kopi!

Warisan budaya tak benda terbaru dari Kulon Progo menggambarkan kekayaan alam dan kreativitas masyarakatnya. Nah, di antara keempat barusan, mana nih yang sudah pernah kamu cobain?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team