Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Tradisi Jenang Lemu, Bubur Khas dalam Momen Kelahiran

ilustrasi hidangan jenang lemu (pleret.id/ NJENANG LEMU, tradisi yang masih ada di Pleret)
Intinya sih...
- Tradisi Jenang Lemu menjadi bagian momen kelahiran dengan sajian khas berupa bubur, sayur krecek, dan lauk telur sebagai wujud doa orangtua.
- Jenang lemu mencerminkan pola hidup masyarakat Jawa yang mengedepankan rasa saling bersaudara tanpa memandang status sosial.
- Pelaksanaan tradisi ini umumnya bertepatan dengan hari lahir sang bayi, diikuti oleh undangan warga sekitar untuk berdoa bersama dan menikmati sajian sebagai ungkapan syukur.
Tradisi Jenang Lemu masih lestari di tengah masyarakat Jogja. Tradisi ini menjadi bagian pada momen kelahiran. Terdapat sajian khas yang jadi menu utama berupa bubur dilengkapi sayur krecek dan lauk telur. Ini sebagai wujud doa dan harapan dari orangtua yang baru memiliki anak.
Dilansir laman resmi Kapanewon Pleret Bantul, jenang lemu adalah warisan budaya yang memiliki nilai-nilai kebaikan spiritual, hingga sosial. Masyarakat percaya bahwa sajian khas ini membawa berkah, dan sebagai simbol perlindungan bagi bayi.
Editorial Team
EditorAdelbertha Eva Y
Follow Us