Special screening film dokumenter "Swaradwipa" di JAFF 2025 (IDN Times/Dyar Ayu)
"Jadi sebenarnya film ini mau tentang musik saja. Saya datang ke Sumba ingin memperhatikan dan merekam musisi Jungga yang katanya juga sudah punah alat musiknya, dan pemainnya juga sedikit," kata Titi dalam momen special screening Swaradwipa di Empire XXI pada Sabtu (6/12/2025).
Siapa sangka, dari niat tersebut ia justru masuk lebih dalam tentang hubungan antar manusia yang terjalin di Sumba dan bagaimana musik menyatukan semua elemen di dalamnya.
Meski berawal dari musisi, Titi Radjo Padmaja bukan nama baru di industri film Indonesia. Ia sendiri telah beberapa kali berakting seperti di film Sang Penari dan The Window. Namun, ini adalah kali pertamanya mengambil peran sebagai sutradara sekaligus produser.
"Dan ini rasanya nervous seperti nganterin anak pertama kali ke sekolah. Hari pertama. Jadi, gugup, bangga, terharu dan berharap yang sayang dia (film Swaradwipa)," ujar Titi dengan berbinar.
Kepekaannya sebagai musisi turut diasah. Ia pernah terlibat dalam beberapa project scoring film, termasuk Laskar Pelangi dan Sang Pemimpi. Namun awalnya, Titi mengaku kalau kiblat membuat musiknya selalu ke luar negeri atau kebarat-baratan.
"Saya (dulu) sibuk mencari, padahal saya nemu lho, di sekitar saya. Di Indonesia ini banyak banget yang bisa saya masukkan ke dalam musik saya. Termasuk dalam scoring film, itu sangat indah," imbuhnya.