5 Soundtrack Film yang Lebih Populer dari Filmnya, Sering Dengar?

Film Twilight (2008) mungkin menuai banyak kritik karena ceritanya yang dianggap klise dan akting yang kurang mendalam. Banyak penonton dan kritikus menilai bahwa kisah cinta antara vampir dan manusia remaja ini terlalu melodramatis dan kurang substansi. Namun, satu hal yang sulit disangkal adalah soundtrack film ini yang luar biasa menyentuh dan atmosferik.

Salah satu lagu paling terkenal dari film ini adalah "Decode” yang dibawakan oleh Paramore. Lagu tersebut tidak hanya cocok dengan nuansa film yang gelap dan penuh emosi, tetapi juga menjadi favorit di kalangan penggemar musik. Ditambah dengan lagu-lagu lain seperti “Bella’s Lullaby” dan “Supermassive Black Hole” oleh Muse, Twilight berhasil menciptakan identitas musik yang kuat meski dari sisi cerita banyak dikritik.

The Great Gatsby (2013)  yang dibintangi Leonardo DiCaprio memang memikat secara visual, namun beberapa pihak menilai bahwa alurnya kurang menggigit dan terlalu fokus pada gaya ketimbang substansi. Cerita tentang keglamoran tahun 1920-an dan obsesi Gatsby terhadap Daisy terasa lebih sebagai parade visual ketimbang drama yang menyentuh.

Namun soundtrack film ini justru menuai banyak pujian karena keberaniannya memadukan jazz klasik dengan musik modern. Lagu 'Young and Beautiful' dari Lana Del Rey menjadi sorotan utama yang sukses membalut film dengan aura kesedihan dan romantisme. Diproduseri oleh Jay-Z, musik dalam film ini menghadirkan atmosfer unik yang justru lebih melekat di benak penonton dibanding ceritanya sendiri.

Secara garis besar, film A Star is Born (2018) memiliki alur cerita yang telah diulang beberapa kali dalam versi sebelumnya, sehingga tidak terlalu mengejutkan dari sisi naratif. Kisah cinta antara musisi senior yang kariernya menurun dan penyanyi muda yang sedang naik daun sudah bisa ditebak arahnya. Namun, film ini berhasil mencuri perhatian publik karena kekuatan musikalnya.

Lagu “Shallow” yang dinyanyikan oleh Lady Gaga dan Bradley Cooper menjadi hit global dan bahkan memenangkan Academy Award untuk Lagu Terbaik. Lagu ini tidak hanya kuat dari sisi vokal dan komposisi, tetapi juga menyampaikan konflik emosional karakter dengan sangat dalam. Banyak penonton yang bahkan lebih mengingat lirik dan melodinya dibanding urutan cerita film itu sendiri.

Sebagai film fiksi ilmiah, Tron: Legacy (2010) menawarkan visual yang futuristik dan efek CGI yang menawan. Namun dari segi cerita, film ini dianggap kurang kuat, bahkan membingungkan bagi sebagian penonton yang tidak mengikuti film pertamanya. Karakter dan konflik dalam film pun dianggap dangkal dan lebih banyak bergantung pada visual efek.

Di sisi lain, soundtrack film ini yang digarap oleh duo elektronik legendaris Daft Punk justru menjadi masterpiece tersendiri. Musik elektronik dengan nuansa sinematik yang mereka ciptakan berhasil membawa atmosfer dunia digital dalam film ke tingkat yang lebih tinggi. Bahkan, banyak penggemar musik yang menyukai album soundtrack-nya tanpa pernah menonton filmnya.

Meskipun menjadi lanjutan dari kesuksesan besar Frozen pertama, Frozen II tidak mendapat pujian sebesar pendahulunya dalam hal cerita. Alur kisahnya dianggap terlalu kompleks untuk anak-anak dan kurang menggugah emosi seperti film pertamanya. Banyak penonton yang merasa alur petualangan Elsa dan Anna dalam film ini agak membingungkan dan terlalu berat untuk audiens utamanya.

Namun, lagu-lagunya kembali menjadi kekuatan utama dari film ini. Lagu 'Into the Unknown' yang dinyanyikan oleh Idina Menzel berhasil menjadi anthem baru yang menggema di berbagai media. Ditambah dengan komposisi musik yang megah dari Christophe Beck, Frozen II tetap menjadi perbincangan karena kekuatan soundtrack-nya, bahkan setelah alur ceritanya mulai terlupakan.

Soundtrack memiliki peran yang sangat penting dalam dunia perfilman, bahkan dapat menyelamatkan film dari kekecewaan penonton terhadap jalan cerita. Lima film di atas adalah contoh nyata bagaimana musik dapat meninggalkan kesan yang lebih kuat daripada plot yang disajikan.