Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
potret hamzah sulaiman (hamzahbatik.co.id)
potret hamzah sulaiman (hamzahbatik.co.id)

Intinya sih...

  • Raminten adalah restoran dengan konsep Jawa klasik yang terkenal di Jogja, didirikan oleh Hamzah Sulaiman, generasi kedua dari Grup Mirota.
  • Hamzah Sulaiman, pendiri Raminten Grup, meninggal dunia di RSUP Sardjito pada Rabu (23/5/2025) malam. Jenazahnya akan dikremasi pada Sabtu, 26 April 2025.
  • Hamzah Sulaiman meninggal pada usia 75 tahun, dikenal sebagai pengusaha, seniman, dan Abdi Dalem Keraton Yogyakarta.

Saat berselancar di internet mencari rekomendasi tempat makan di Jogja, Rumah Makan Raminten pasti masuk di antara banyaknya pencarian. Restoran ini memiliki konsep Jawa klasik dengan patung perempuan berkonde plus pakaian tradisional yang ikonik. Gak heran kalau banyak orang yang pernah atau bahkan belum pernah makan di sini mudah mengingatnya. 

Namun yang sering jadi pertanyaan, siapa itu Raminten hingga siapa pendiri di baliknya. Kalau kamu juga penasaran, yuk, simak penjelasannya berikut ini!

1. Profil Hamzah Sulaiman pendiri Raminten

Hamzah Sulaiman. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Hamzah Sulaiman adalah pendiri Raminten sekaligus generasi kedua dari Grup Mirota yang dikenal memiliki usaha retail hingga batik terkemuka di Jogja. Ia adalah anak bungsu yang lahir tahun 1950 dari pasangan Hendro Sutikno (Tan Kiem Tik) dan Tini Yuniati (Nyoo Tien Nio). 

Diketahui dari berbagai sumber, Hamzah Sulaiman bersama saudara-saudaranya meneruskan bisnis Mirota yang dijalankan oleh orang tuanya sebagai toko santapan. Namun karena kecintaannya pada budaya dan batik, Hamzah Sulaiman meningkatkan Mirota menjadi Hamzah Batik dengan tujuan sebagai pengingat diri.

2. Awal mula Hamzah Sulaiman membentuk Raminten

The House of Raminten (instagram.com/houseoframinten)

Selain seorang pengusaha, Hamzah Sulaiman diketahui adalah seorang seniman. Bahkan, sosok Raminten hadir dari sebuah peran yang dimainkan olehnya dalam salah satu acara komedi yang tayang di salah satu stasiun televisi lokal.

Dari laman milik Raminten disebutkan bahwa Hamzah Sulaiman pernah memerankan tokoh perempuan Jawa yang berbusana Jawa lengkap dengan berkebaya, jarik, dan konde. Dari situlah sosok Raminten muncul dan kini menjadi ikon Hamzah Batik & Raminten Group.

3. Hamzah Sulaiman seorang abdi dalem Keraton Jogja

Ilustrasi Lowongan Prajurit Kraton Jogja (instagram.com/kratonjogja)

Tidak banyak yang tahu bahwa Hamzah Sulaiman adalah seorang abdi dalem keturunan Tionghoa di Keraton Jogja. Dilansir laman Hamzah Batik, ia sudah terdaftar sebagai abdi dalem sejak 2 September 2014. 

Tak sampai di situ, Hamzah Sulaiman juga mendapat anugerah penghargaan dari Sri Sultan Hamengku Buwono X berupa nama gelar Kanjeng Mas Tumenggung Tanoyo Hamijinindyo. 

4. Keunikan Restoran Raminten

the house of raminten (instagram.com/houseoframinten)

The House of Raminten Kotabaru telah berdiri sejak tanggal 26 Desember 2008 dan beralamat di Jalan Faridan M Noto Nomor 7, Kotabaru, Kapanewon Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. 

Raminten tak serta merta menjadi restoran sebesar sekarang. Awalnya justru hanya berjualan jamu untuk berbagai masalah kesehatan seperti asam urat, kolesterol, dan sebagainya. 

Pelan tapi pasti, Raminten kemudian tak hanya menjajakan jamu tapi juga sego kucing dengan harga Rp1.000. Harga murah ini yang menjadikan namanya terkenal dan memancing keingin tahuan para wisatawan. 

Berangkat dari situ, The House of Raminten menjadi tempat makan yang sayang kalau dilewatkan saat ke Jogja. Dimulai dari busana para pelayannya yang juga mengusung tema tradisional Jawa, tapi dengan sedikit modifikasi ala Raminten. Misalnya saja pada pelayan laki-laki yang mengenakan kain jarik dengan atasan rompi dan kaos.

Selanjutnya adalah aroma restoran yang alih-alih bau masakan dan asap, melainkan dupa dan bunga-bungaan yang menambah kesan klasik tanpa mengganggu hidung. 

Sekarang sudah tak penasaran lagi siapa itu Raminten di Jogja yang terkenal itu, kan? Ia adalah Hamzah Sulaiman, lelaki multitalenta yang tak hanya piawai berbisnis tapi memiliki kecintaan besar pada budaya. Salut!

Editorial Team