2. Bicaralah dengan orang lain tentang permasalahan ini

ilustrasi curhat (unsplash.com/Christin Hume)

Bicaralah dengan teman atau anggota keluarga yang bisa dipercaya tentang apa yang sedang kamu rasakan dan apa permasalahan yang sedang terjadi. Mungkin saja mereka bisa memberikan perspektif lain tentang kondisi ini. 

Tapi jangan marah kalau ternyata mereka tidak memihak kita. Karena bisa saja, pendapat mereka itu bermanfaat untuk kebaikanmu dalam jangka panjang, lho. Jadi, tetap gunakan kepala dingin, ya. 

Baca Juga: 5 Zodiak Ini Mampu Jadi Pemberi Nasihat yang Bijak, Apapun Masalahnya

3. Bicaralah dengan orang yang menyakiti hatimu

ilustrasi menangis bersama (unsplash.com/Ben White)

Ada yang bilang, bertemu dengan orang yang menyakiti hatimu adalah cara terampuh untuk berdamai dengan diri sendiri. Lakukan hal ini ketika kepala dan hatimu sudah dingin. 

Bicaralah pada orang tersebut bagaimana perasaanmu sesungguhnya. Apakah marah, sedih, atau kecewa ungkapkanlah semuanya.

Biarkan orang itu berpikir bagaimana cara menebus kesalahannya padamu. Tapi kalau ternyata tidak menyadari kesalahannya, setidaknya kamu sudah lega mengeluarkan semua uneg-unegmu. 

4. Tanyakan pada dirimu, 'apakah layak kamu menyimpan sakit hati ini? '

Ilustrasi eisoptrophobia (pexels.com/Ivan Oboleninov)

Penting untuk menjaga komunikasi terbuka dengan orang yang menyakitimu. Meski menjengkelkan, menanyakan penyebab dia menyakitimu bisa membuatmu yakin untukp mengambil langkah selanjutnya.

Ketika pikiran dan hati sudah dingin, coba tanyakan baik-baik penyebabnya. Bisa saja permasalahan terjadi karena salah paham. Namun, ada juga kemungkinan tabiatnya yang menyebalkan. Kalau sudah begini, tanyalah pada dirimu sendiri, pilih tetap berteman atau jaga jarak? 

Baca Juga: 8 Alternatif Self Healing Murah Meriah, Wajib Coba!

5. Apakah kamu masih bisa mempercayainya?

ilustrasi tidak percaya (unsplash.com/Obie Fernandez)

Ada banyak cara untuk menyakiti hatimu, tapi hanya ada satu hal pasti yang kamu lihat darinya, yakni kepercayaan yang telah rusak. Memaafkan mungkin bisa kamu lakukan, tapi melupakan perbuatannya tentu hal yang sangat sulit. 

Dalam hal ini, beri tahu padanya kalau kepercayaanmu padanya miliki sudah rusak dan untuk mendapatkannya kembali, bukanlah sesuatu yang mudah. Kalau sudah begini, kamu hanya bisa membiarkan waktu yang menjawab dan usaha apa yang dia lakukan untuk mendapatkan kepercayaanmu kembali. 

6. Yuk, move on!

ilustrasi senyum (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kalau kamu menemukan cara memaafkan dia, lanjutkan. Jika masih ada rasa sakit hati yang berkepanjangan, itu bisa dimaklumi. Tapi, jangan terlalu lama, ya. 

Melepaskan hal-hal yang menyakitimu menunjukkan bahwa kamu adalah orang yang lebih besar. Ini memperlihatkan kamu bukan orang yang menyimpan dendam. Kalau kamu cukup berlapang dada, berikan kesempatan kedua padanya. Jika tidak mau lagi berurusan dengan dia, bilang padanya kamu ingin menjaga jarak darinya. Ini saatnya kamu move on. 

Jadikan semua pengalaman pahitmu ini sebagai pembelajaran untuk masa depan. Setiap kali ada orang lain yang menyakitimu, pasti ada hikmah yang dipetik. Apakah kamu jadi lebih toleran dengan orang lain, menjadi lebih kuat, atau lebih dewasa, pasti ada hal baik yang bisa kamu dapatkan. Jadi tetap tersenyum, ya! 

Baca Juga: 7 Aktivitas yang Membuat Waktu Luangmu Lebih Bermakna