5 Cara Asyik Memaknai Hari Musik Nasional, Stop Dengar Bajakan

Saatnya musik Indonesia berjaya di negeri sendiri

Tanggal 9 Maret bertepatan dengan Hari Musik Nasional, bagaimana cara kamu memaknainya? Jangan sampai Hari Musik Nasional hanya menjadi seremoni belaka. Kita tentu berharap musik Indonesia bisa mendunia dan semakin maju suatu saat nanti, kan?

Ajakan stop pembajakan juga sudah sering digembar-gemborkan untuk memajukan industri musik di Indonesia, sehingga butuh cara-cara lain untuk memaknai Hari Musik Nasional ini.

Lalu bagaimana cara memaknai Hari Musik Nasional agar gak berlalu begitu saja sebagai sebuah rutinitas setiap tahunnya? Berikut 5 cara asyik yang bisa kamu lakukan!

1. Memahami sejarah Hari Musik Nasional

5 Cara Asyik Memaknai Hari Musik Nasional, Stop Dengar BajakanKebudayaan.kemdikbud.go.id

Hari Musik Nasional jatuh pada tanggal 9 Maret. Awal mula diberlakukannya Hari Musik Nasional adalah pada tahun 2013 lalu dan disahkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Kamu wajib tahu alasan Hari Musik Nasional ini diberlakukan oleh pemerintah sehingga kamu juga bisa memaknai lebih dalam Hari Musik Nasional ini.

Latar belakangnya dipilih tanggal 9 Maret adalah karena tanggal ini merupakan kelahiran Wage Rudolf Supratman yang menciptakan lagu kebangsaan Indonesia Raya, sehingga tanggal tersebut ditetapkan sebagai Hari Musik Nasional.

2. Mendengarkan musik-musik dalam negeri

5 Cara Asyik Memaknai Hari Musik Nasional, Stop Dengar BajakanInstagram.com/godblessrocks

Musisi-musisi luar negeri memang keren-keren, bahkan cukup banyak pencinta musik yang lebih suka mendengarkan musik dari luar negeri daripada musik-musik Indonesia. Padahal musisi-musisi Indonesia tak kalah keren jika disandingkan dengan musisi mancanegara. Dengan mulai mendengarkan musik-musik dalam negeri kamu bisa lebih memaknai Hari Musik Nasional ini.

Cobalah untuk mengeksplorasi musik-musik dalam negeri yang sebelumnya belum pernah kamu dengar. Coba dengarkan lagu-lagu musisi legendaris Indonesia yang pernah berjaya pada masa lampau, sebut saja Chrisye, God Bless, bahkan Rhoma Irama.

Musik mereka memiliki ciri khas yang kuat dan bisa mengubah perspektifmu untuk bangga dengan musik-musik dalam negeri yang juga tak kalah legendarisnya dengan musisi luar negeri.

Baca Juga: NDX AKA, Mantan Kuli Bangunan yang Mendulang Kesuksesan lewat Musik

3. Menghargai budaya musik asli Indonesia

5 Cara Asyik Memaknai Hari Musik Nasional, Stop Dengar BajakanInstagram.com/kuaetnika

Format alat musik yang populer dan digunakan oleh setiap musisi saat ini adalah gitar, bas, piano, dan drum. Alat-alat musik tersebut tentu bukan berasal dari Indonesia. Namun justru masyarakat Indonesia berbondong-bondong mempelajari alat-alat musik tersebut.

Tentu bukan hal yang salah jika ingin mempelajari alat musik tersebut karena alat-alat musik itu sudah menjadi sebuah alat dasar untuk bermain musik. Namun janganlah melupakan alat musik asli Indonesia seperti kecapi, angklung, gamelan, bahkan sasando dengan mengapresiasi atau mempelajarinya.

Saat ini sudah mulai bermunculan band atau musisi yang memadukan musiknya dengan alat musik tradisional Indonesia lho, sebut saja KuaEtnika, Dewa Budjana, Tohpati, dan Balawan. Mereka bangga dengan musik tradisional Indonesia dan bisa memadukannya dengan menarik bersama alat musik yang umum digunakan.

4. Tidak memandang sebelah mata suatu genre yang muncul di Indonesia

5 Cara Asyik Memaknai Hari Musik Nasional, Stop Dengar BajakanInstagram.com/didikempot_official

Terkadang masyarakat masih memandang beberapa genre  musik yang ada di Indonesia secara sebelah mata. Padahal menyukai sebuah genre  musik tertentu adalah murni selera orang yang mendengarkannya.

Musik asli Indonesia seperti dangdut, campursari atau keroncong bukanlah sebuah genre musik yang jadul namun harus dilerstarikan dan gak dipandang sebelah mata khususnya bagi millennial.

Jangan sampai kamu memandang sebelah mata suatu genre asli Indonesia yang bisa sewaktu-waktu justru menjadi viral dan disukai banyak generasi, sebagai contoh yang terjadi pada musik karya Mendiang Didi Kempot.

Genre yang dia bawakan adalah campursari yang beberapa tahun lalu tentu tak banyak anak muda yang suka karena terkesan merupakan musik untuk orang tua. Namun saat ini pria yang dijuluki Lord of Broken Heart ini justru laris manis ditonton gak hanya oleh orang dewasa, namun anak muda yang juga sudah tak gengsi lagi untuk menjadi fans Didi Kempot.

5. Bangga dengan lagu-lagu berbahasa Indonesia

5 Cara Asyik Memaknai Hari Musik Nasional, Stop Dengar BajakanInstagram.com/de19wa

Kamu mungkin pernah bertanya-tanya mengapa musik-musik dari Jepang atau Korea bisa mendunia dan memiliki ciri khas khusus. Salah satu aspek yang membuat musik-musik mereka mampu menggebrak pasar Internasional adalah mereka percaya diri dengan bahasa asli mereka.

Bahkan para penggemarnya pun jadi rela untuk belajar bahasa Jepang dan Korea saat mendengarkan musik mereka. Hal ini juga bisa menjadi pelajaran bagi penggiat musik di Indonesia untuk lebih percaya diri dan bangga dengan musik berbahasa Indonesia atau bahasa-bahasa daerah yang ada di Indonesia. Mari buat masyarakat dunia lebih mengenal Indonesia dengan ragam bahasanya yang luas.

Hari Musik Nasional yang baru dilaksanakan beberapa kali semenjak pertama kali diadakan bisa menjadi sebuah pengingat bahwa kita harus memajukan musik Indonesia dengan cara masing-masing.

Bangga dengan musik Indonesia, dan yakin musik Indonesia tak kalah bagus dari musik luar negeri agar musik Indonesia tak hanya berjaya di negeri sendiri namun juga bisa disukai oleh masyarakat dunia perlu kita lakukan bersama salah satunya dengan cara-cara ini. Selamat Hari Musik Nasional!

Baca Juga: Tak Hanya Usir Kebosanan, Dengarkan Musik akan Redakan Beban Hidupmu 

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya