10 Rekomendasi Manga Terbaik untuk Penggemar Jujutsu Kaisen

Chainsaw Man merupakan seri manga yang wajib dijajaki oleh para penggemar Jujutsu Kaisen. Manga ini menjadi bagian dari 'Trio Gelap' modern dalam anime shonen. Selain memiliki kemiripan yang mencolok dalam hal nuansa, dengan kedua seri ini menampilkan kekerasan dan kekejaman yang intens terhadap karakter-karakternya, Chainsaw Man dan Jujutsu Kaisen juga memiliki premis yang serupa. Seperti halnya Yuji, Denji adalah wadah bagi monster kuat yang terkenal di dunianya Chainsaw Devil dan kekuatan tersebut memungkinkan Denji untuk melawan Iblis-iblis jahat sebagai Pemburu Iblis Keamanan Publik.

Namun, Chainsaw Man menonjol dengan pendekatannya yang tidak konvensional dalam mendekonstruksi kiasan-kiasan shonen. Humor dalam seri ini terkenal vulgar dan mengejutkan, sedangkan kompleksitas para pahlawannya terletak pada kepribadian mereka yang tidak heroik. Hal ini menjadikan Chainsaw Man sebagai contoh yang lebih berani dalam menantang dan mengubah tren shonen modern.

Diciptakan oleh tim manga ternama CLAMP, yang dikenal lewat karya-karya populer seperti Cardcaptor Sakura dan Chobits, X adalah salah satu seri mereka yang paling kelam dan tidak konvensional. Setelah lama menghilang, Kamui, seorang cenayang berbakat, kembali ke Tokyo untuk memenuhi wasiat mendiang ibunya demi mengubah takdir. Namun, kota tersebut dengan cepat menyeret Kamui ke dalam pusaran konflik supernatural yang brutal, dengan nasib dunia sebagai taruhannya.

Sebagai kisah apokaliptik yang tidak lazim dan berani menyuguhkan kompleksitas, X memiliki banyak kemiripan dengan alur cerita Jujutsu Kaisen yang berpusat pada pertarungan melawan kiamat yang mengancam. Berbagai faksi dan organisasi terlibat dalam pertempuran sengit, sementara aliansi terus bergeser dan tokoh-tokoh kunci berguguran. Seperti halnya Jujutsu Kaisen, plot thriller supernatural X akan membenamkan pembaca dalam narasi yang megah sekaligus tragis dan personal.

After God, salah satu pendatang baru paling menarik dalam ranah manga fantasi gelap, membawa pembaca ke dalam realita Jepang modern yang diinvasi oleh makhluk misterius raksasa yang dikenal sebagai Dewa. Meskipun nyaris tak bergerak dan terlihat tidak mengancam, Dewa-dewa ini mustahil untuk disingkirkan, bahkan menghirup udara di sekitar mereka berakibat fatal bagi manusia. Dengan visual memukau dan konsep yang memikat, After God tidaklah sesuram dan seserius yang mungkin disiratkan oleh premisnya.

Mirip dengan Jujutsu Kaisen, After God adalah manga dengan alur cepat yang memukau, dan sebagian besar daya tariknya terletak pada adegan aksi yang dieksekusi dengan indah, berpusat pada seorang protagonis yang, seperti Yuji, terpilih sebagai wadah kekuatan dewa. Meskipun baru memulai debutnya pada tahun 2021, After God telah berhasil memantapkan posisinya sebagai seri yang wajib dibaca bagi para penggemar aksi intens dan pembangunan dunia yang rumit.

Gege Akutami secara terbuka menyebutkan karya klasik shonen Hunter x Hunter karya Yoshihiro Togashi sebagai salah satu inspirasi utama dalam menciptakan Jujutsu Kaisen. Jejak pengaruh tersebut dapat diamati melalui berbagai kesamaan antara kedua seri ini. Baik Jujutsu Kaisen maupun Hunter x Hunter mengambil latar dunia yang luas dan penuh bahaya, dipenuhi dengan kekuatan supernatural yang jauh melampaui kemampuan para protagonisnya. Keduanya mengikuti perjalanan seorang pahlawan underdog yang berjuang dalam lingkungan yang tidak bersahabat.

Meskipun banyak yang menganggap Hunter x Hunter sebagai kisah yang lebih optimistis dibandingkan Jujutsu Kaisen, kegelapan dalam manga ikonik Togashi tersebut tetap hadir, meskipun secara halus. Cedera parah bahkan kematian menjadi bagian dari perjalanan Gon sebagai Hunter. Penggemar Jujutsu Kaisen yang menyukai nuansa kelam mungkin akan menemukan bahwa Hunter x Hunter bahkan lebih kejam dan tak kenal ampun terhadap para pahlawannya.

Hell's Paradise sosok underdog yang dicintai dalam Trio Gelap shonen, kerap dibandingkan dengan Chainsaw Man dan Jujutsu Kaisen karena nuansa dewasanya, adegan-adegan berdarah, dan tema-tema yang mengusik. Berbeda dengan kedua rekannya yang mengusung latar fantasi urban, Hell's Paradise mengambil setting dunia sejarah yang lebih tradisional, mengikuti perjalanan seorang pembunuh bayaran ke sebuah pulau surga palsu dalam pencarian ramuan kehidupan misterius.

Meskipun sekilas tampak berbeda dari Trio Gelap lainnya, Hell's Paradise bisa jadi merupakan seri paling kelam dan ambigu secara moral di antara ketiganya. Selain latar yang secara aktif memusuhi dan menjanjikan kematian bagi siapa pun yang berani menginjakkan kaki di pulau Shinsenkyo, Hell's Paradise juga menghadirkan protagonis yang tidak lazim, Gabimaru. Ia dikenal karena kekosongan hati dan minimnya emosi, membuatnya menjadi sosok yang menarik untuk diikuti.

Psyren, salah satu karya klasik shonen akhir 2000-an yang sangat digemari, telah menghadirkan konsep yang lebih kompleks dan matang ke dalam genre fantasi jauh sebelum Jujutsu Kaisen. Manga ini mengikuti perjalanan Ageha Yoshina, seorang siswa SMA biasa yang terlempar ke dunia Psyren yang dipenuhi monster setelah menerima kartu panggilan misterius, untuk kemudian berpartisipasi dalam permainan mematikan supernatural.

Selain menyajikan aksi seru, komedi, dan bahkan romansa slow-burn yang menghangatkan hati, Psyren menarik pembaca ke dalam semesta yang kompleks dan penuh tantangan, yang akan memikat para penggemar Jujutsu Kaisen. Meskipun dunia Psyren cukup rumit, seri ini tetap setia pada nilai-nilai shonen klasik yang dipengaruhi oleh ikon-ikon industri yang sama yang menginspirasi Gege Akutami dalam menciptakan Jujutsu Kaisen.

Kebangkitan kembali fantasi urban di lanskap shonen arus utama telah menjadi tren yang terlihat dalam berbagai seri populer seperti Chainsaw Man, Sakamoto Days, Dorohedoro, dan Jujutsu Kaisen. Namun, terdapat beberapa seri lain yang, meskipun tidak meraih popularitas setinggi judul-judul tersebut, tetap mampu menangkap nuansa dan atmosfer genre ini dengan sangat baik.

Salah satunya adalah Smokin' Parade, yang berlatar di dunia kontemporer di mana sebuah konspirasi dalam dunia medis telah mengubah manusia menjadi monster berbahaya yang dirasuki. Seri ini mengikuti perjalanan Youku Kakujo dan skuad elit Jackalope yang bertugas menumpas ancaman yang tak terkendali ini. Karya Kazuma Kondo, penulis di balik Deadman Wonderland, Smokin' Parade adalah seri yang intens dan penuh kekerasan, dengan adegan berdarah yang eksplisit dan plot twist yang tak terduga. Kekejaman dalam seri ini justru menambah kedalaman dan realisme dunia yang diciptakannya.

Protagonis remaja yang tanpa sengaja menjadi wadah bagi kekuatan luar biasa yang didambakan banyak pihak bukanlah suatu konsep yang hanya ada dalam Jujutsu Kaisen. Zaha Sanko, tokoh utama dalam Dai Dark, juga mengalami nasib serupa. Konon, tulang-tulangnya mampu mengabulkan segala permintaan bagi siapapun yang memilikinya. Namun, eksekusi premis ini dalam Dai Dark jauh lebih tak terduga dan penuh kekerasan dibandingkan Jujutsu Kaisen. Cerita mengikuti petualangan Sanko yang penuh aksi brutal melintasi galaksi untuk mencari dalang di balik kutukan yang menimpanya.

Dai Dark adalah komedi gelap yang memadukan elemen fiksi ilmiah dan fantasi kontemporer. Seri ini menawarkan keunikan tersendiri dengan humor nyentrik, adegan aksi eksplosif, serta karakter-karakter absurd yang mengundang tawa sekaligus memiliki keistimewaan masing-masing. Meskipun memiliki eksentrisitas yang terkadang mengerikan, penggemar Jujutsu Kaisen tidak perlu ragu untuk menjelajahi dunia Dai Dark yang penuh kejutan.

Seri shonen gelap modern yang menaungi Jujutsu Kaisen banyak meminjam elemen dari genre seinen yang lebih dewasa. Oleh karena itu, seri seinen seperti Bungou Stray Dogs, yang memadukan komedi ringan khas shonen dan aksi yang mendebarkan dengan plot yang matang dan kompleks, berpotensi besar memikat para penggemar Jujutsu Kaisen.

Berlatar di Jepang kontemporer di mana sebagian besar populasi memiliki kekuatan supernatural, manga ini mengikuti anggota Badan Detektif Bersenjata Yokohama dalam mengungkap misteri kota dan menjaga perdamaian dengan melawan organisasi pengguna kekuatan yang bermusuhan. Dikenal karena narasinya yang tak terduga dan karakter-karakter yang memikat, Bungou Stray Dogs telah meraih basis penggemar yang besar berkat kemampuannya memadukan berbagai genre dengan apik, menjadikan ceritanya selalu menarik dan penuh kejutan.

Dandadan, sebuah manga shonen yang tidak konvensional dan terus meraih popularitas sejak debutnya pada tahun 2021, telah dianggap sebagai bacaan wajib bagi para penggemar genre fantasi gelap. Menggabungkan dua elemen utama dari genre shonen supernatural, yaitu fiksi ilmiah dan okultisme, Dandadan mengikuti kisah Ayase, seorang penggemar cerita hantu, dan Takakura, seorang yang sangat percaya pada alien. Keduanya mengalami pengalaman supranatural secara bersamaan, yang kemudian membawa mereka ke dalam petualangan berbahaya.

Dengan alur cerita yang seru, aneh, dan penuh kejutan, Dandadan memiliki nuansa yang lebih ringan dibandingkan kebanyakan manga shonen populer saat ini. Namun, keunikan seri ini justru menjadi daya tariknya. Seperti halnya Jujutsu Kaisen, Dandadan menawarkan adegan aksi yang eksplosif, karakter-karakter yang memikat, dan plot yang tak terduga, menantang standar penceritaan dalam genre shonen.

Bagi para penggemar Jujutsu Kaisen yang mencari pengalaman serupa, dunia manga menawarkan banyak pilihan menarik. Dari kisah apokaliptik kelam hingga petualangan seru melawan monster, manga-manga tersebut menyajikan aksi intens, karakter unik, dan plot yang tak terduga. Genre shonen modern terus berkembang dengan karya-karya inovatif yang menantang batasan dan ekspektasi. Jadi, kamu mau baca yang mana dulu?