Queen at the Opera Batal Meriahkan Prambanan Jazz 2024

Queen at the Opera sebenarnya adalah pertunjukan rock-simfoni asal Italia yang membawakan lagu-lagu milik band legendaris Queen dengan format full orchestra. Memegang lisensi resmi dari Queen, orkes ini memadukan distrosi gitar dengan alunan dawai string section yang kental.

Direktur Rajawali Indonesia, Tovic Raharja, mengatakan bahwa kelompok musik tersebut mengalami kendala dalam mengatur perjalanan mengingat Prambanan Jazz Festival semestinya menjadi pengalaman pertama mereka main di luar Eropa.

"Karena ada persiapan-persiapan khusus--termasuk konduktornya harus berlatih dengan simfoni orkestra yang sudah kami siapkan dari Jogja," kata Tovic.

Meski pertunjukkan special batal, pihak promotor berjanji akan mengembalikan uang pembeli tiket secara penuh. "Kita melakukan refund 100 persen selama 14 hari kerja untuk pembeli tiket special show Queen at the opera dan jadi gratis nonton Prambanan Jazz selama 3 hari. Jadi dia bisa nonton hari pertama, kedua, dan ketiga. Jadi ini sebagai bentuk pertanggungjawaban kami sebagai promotor," kata Anas

Ajang musik Prambanan Jazz Festival memasuki usia satu dekade pada perhelatan tahun ini. Melihat ke belakang Anas mengaku bersyukur atas dukungan para pecinta musik, stakeholeder dan media.

"Kita terus berbenah dari mulai awal 2015 sampai hari ini tahun ini ke-10 dan tentu saja akan banyak hal yang berubah dari Prambanan Jazz ke-10 tahun ini," kata Anas. Misalnya, program Cultural Escape yang menggabungkan tiket menonton konser dengan paket wisata di Kotagede dan Taman Sari. Serta ajakan Berkain ke Prambanan.

"Jadi ketika kita memilih Candi Prambanan sebagai venue itu tidak sekadar karena Candi Prambanan punya lapangan yang luas, tapi juga sebagai alternatif tempat yang memberikan value atau pesan-pesan kepada penonton," tambah Tovic.

Pihak promotor juga berjanji akan banyak penampilan unik dari musisi-musisi yang hadir, di antaranya kolaborasi antara kuartet jazz-swing Mocca dengan trio folk asal Jogja, Olski.

Selain itu Anas juga memastikan bahwa setiap penampil non-jazz akan membawakan secuil karyanya dengan aliran jazz. "Termasuk JKT48 yang kita minta untuk mengaransemen satu-dua lagunya menjadi jazz," katanya.

Pihak promotor tidak bisa memungkiri bahwa perhelatan Prambanan Jazz Festival di usia 10 tahun ini penuh tantangan, mengingat sebelumnya AR Rahman sudah dipastikan batal unjuk gigi di Yogyakarta dan show dipindah ke Jakarta. Meminjam lirik lagu dari Quuen sendiri, "The show must go on..." ungkap Anas dengan optimistis.