Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
potret profil Ratu Hemas (kratonjogja.id)

Intinya sih...

  • GKR Hemas adalah permaisuri Sri Sultan HB X yang aktif berpolitik dan memiliki peran penting dalam struktur pemerintahan di Yogyakarta.
  • Ia juga dikenal sebagai penggerak kemajuan UMKM lewat Dewan Kerajinan Sosial (Dekranas) dan LSM "Teratai Putih" yang membantu anak dan keluarga miskin.
  • Ratu Hemas telah meraih berbagai penghargaan atas kontribusinya, seperti Tanda Kehormatan Bintang Mahaputra pada tahun 2018.

Sri Sultan Hamengku Buwono X adalah sosok yang banyak disegani dan menjadi inspirasi, terlebih karena kesetiaannya pada satu pasangan di tengah jabatan dan pengaruhnya sebagai orang nomor satu di Yogyakarta. Ia adalah Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas, permaisuri Sri Sultan HB X yang terkenal sebagai perempuan tegas. 

Sebagai istri raja, Ratu Hemas tak sekadar duduk manis dalam Kraton Jogja. Ia turut ambil peran dalam dunia politik dan yang terbaru, ia kembali terpilih sebagai Wakil Ketua DPD RI Periode 2024-2029. Tak kenal maka tak sayang, berikut adalah profil Ratu Hemas yang menarik buat kamu ketahui!

1. Biodata Ratu Hemas

potret profil Ratu Hemas (kratonjogja.id)

  • Nama lahir: Tatiek Dradjad Supriastuti
  • Nama gelar: Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas
  • Tempat dan tanggal lahir: Jakarta, 31 Oktober 1952
  • Agama: Islam
  • Nama ayah: Soepono Digdosastropranoto
  • Nama ibu: Susamtilah Soepono
  • Nama pasangan: Sri Sultan Hamengku Buwono X
  • Nama anak-anak: GKR Mangkubumi, GKR Condrokirono, GKR Maduretno, GKR Hayu, dan GKR Bendara

2. Latar belakang keluarga dan pendidikan

potret masa muda GKR Hemas (x.com/kratonjogja)

Ratu Hemas adalah anak ketiga dari tujuh bersaudara yang diketahui bahwa ayahnya adalah seorang ABRI dan ibunya merupakan ibu rumah tangga yang berasal dari Wates, Kulon Progo. Dari berbagai sumber diketahui bahwa Ratu Hemas menjalankan pendidikannya di Jakarta sampai sekolah menengah atas di SMA Tarakanita 1 Jakarta.

Ia sempat mengenyam pendidikan di Universitas Trisakti Fakultas Arsitektur meski akhirnya harus undur diri karena menikah muda dengan Ngarsa Dalem. Keduanya yang pertama bertemu di sebuah warung bakmi tersebut akhirnya menikah pada tahun 1968 dan dikaruniai lima orang putri. 

3. Masuk dunia politik dan menjabat sebagai wakil DPD sejak 2009

potret GKR Hemas (x.com/kratonjogja)

Selain menjadi permaisuri, Ratu Hemas juga seorang tokoh politik. Pada tahun 1997-1999, dirinya pernah terpilih sebagai anggota MPR dari fraksi Utusan Golongan. 

Lalu sejak tahun 2009 ia menduduki kursi anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia asal Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta melalui jalur independen. Bahkan menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah periode 2009-2014, 2014-2019, dan terpilih kembali untuk  Periode 2024-2029. 

4. Berperan aktif dalam kegiatan sosial

potret profil Ratu Hemas (kratonjogja.id)

Meski aktif berpolitik, Ratu Hemas tidak lupa tugasnya sebagai seorang permaisuri yang memiliki andil pada kesejahteraan rakyat. Dilansir Kraton Jogja, ia memprakarsai pendirian rumah singgah bagi perempuan korban kekerasan dengan membentyk pokja bernama “Rekso Dyah Utami.” 

Dalam urusan perekonomian, Ratu Hemas mendorong kemajuan UMKM lewat Dewan Kerajinan Sosial atau yang disebut Dekranas yang dipimpinnya sejak 1999. Ada juga LSM "Teratai Putih" yang telah berdiri dari tahun 2001 yang gerakannya berfokus pada membantu anak dan keluarga miskin lewat pendidikan. 

Karena jasanya, berbagai penghargaan telah diraih oleh GKR Hemas yang di antaranya adalah: 

  • Lencana Tanda Jasa I dari Yayasan Jantung Indonesia (1997)
  • Penghargaan Kesehatan Reproduksi bidang hak kesehatan seksual dan reproduksi remaja (2015)
  • Tanda Kehormatan Bintang Mahaputra (2018)

Ratu Hemas adalah bukti bahwa perempuan dapat memiliki peran penting dalam struktur pemerintahan dan tak kalah dengan kaum lelaki. Ia pun menjadi contoh bahwa sekalipun telah menikah hingga punya anak, perempuan tetap memiliki ruang gerak dan bermanfaat bagi banyak orang. 

Editorial Team

EditorDyar Ayu