Yogyakarta, IDN Times - Prambanan Jazz Festival (PJF) kembali digelar pada tahun 2022 ini. Pagelaran musik yang menginjak tahun kedelapan ini sekaligus merayakan sewindu eksistensinya di Tanah Air.
Tak hanya menampilkan musisi lintas generasi, PJF kali ini juga menghadirkan sesuatu yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, yaitu implementasi Non-Fungible Token (NFT). Penasaran?
PJF 2022 rencananya digelar pada 1–3 Juli 2022 di Lapangan Rama
Shinta, Kompleks Candi Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta. Ajang musik ini akan mengusung konsep hybrid. Jadi, kamu bisa menonton secara langsung di venue dengan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah, maupun menyaksikan pagelaran secara live melalui saluran Indihome, UseeTV iKonser Channel 459 SD/949 HD.
“Kemasan tema ‘Sewindu Merayakan Rindu’ ini menjadi penanda perayaan perjumpaan
kami dengan PJF Lovers (sebutan bagi penggemar PJF) yang selama dua tahun lebih tidak bisa menyaksikan secara langsung Prambanan Jazz Festival,” jelas Founder Rajawali Indonesia dan CEO Prambanan Jazz Festival, Anas Syahrul Alimi, dalam keterangan tertulis, Rabu (23/2/2022).
Rajawali Indonesia selaku promotor turut mengumumkan line-up musisi yang akan tampil dalam PJF 2022. Seperti yang sudah-sudah, ajang kali ini kembali menghadirkan musisi terbaik Indonesia dari tiga generasi.
Mereka adalah Andien, Bemandry, Diskoria, Iskandar Widjaya feat Erik Shondy, Kahitna, Kukuh Kudamai feat Ndarboy Genk, Kunto Aji, Mus Mujiono x Deddy Dhukun x Everyday, Orkes Sinten Remen, Maliq & D’Essentials, dan Sore. Selain itu, masih ada lagi sejumlah nama lain yang akan diumumkan kemudian.
PJF kali ini juga menghadirkan mini stage yang akan diisi oleh sejumlah band dan musisi perwakilan dari berbagai komunitas jazz di Indonesia. Harapannya, panggung itu tak hanya menjadi tempat jumpa pegiat jazz, tetapi juga menjadi dendang mula hadirnya talenta-talenta muda jazz di belantika musik Tanah Air. Selain itu, ada juga Pasar Kangen yang kembali menyemarakkan PJF tahun ini.
PJF biasa berkolaborasi dengan seniman muda untuk menggarap artwork. Tahun ini, ilustrator muda asal Surabaya, Djayanti Aprilia, kebagian untuk menampilkan karyanya.
Di tangan Djayanti, dua karakter utama yang menjadi identitas PJF, yaitu Hanoman dan Roro Jonggrang, mendapatkan busana gaul ala remaja 90-an. Djayanti juga menghadirkan simbol-simbol berupa tangan, piringan hitam, bunga, daun, dan bulan yang menjadi representasi dari spirit kolaborasi dan sumber inspirasi dalam bermusik tanpa batas.
PJF juga menjadi festival musik pertama yang mengimplementasikan teknologi digital terbarukan yang dikenal sebagai non-fungible token (NFT). Dinamai Prambanan Jazz NFT, hal ini menjadi upaya PJF memanfaatkan teknologi terbaru terkait kepemilikan aset digital. Konsep yang memanfaatkan teknologi blockchain ini menjadi pembuka era baru untuk para seniman dan musisi terkait dengan hak atas kekayaan intelektual.
NFT yang dihadirkan dalam PJF tak hanya menjadi benda koleksi, tetapi juga sebagai loyalty program dengan berbagai manfaat ekslusif bagi pemiliknya.
Kamu yang memiliki Prambanan Jazz NFT otomatis akan menjadi tamu kehormatan PJF yang salah satunya bisa digunakan untuk mendapatkan akses nonton gratis seumur
hidup, gratis merchandise, bebas antre, meet and greet eksklusif dengan artis, serta posisi
VVIP di area konser.
“’Prambanan Jazz NFT’ ini merupakan bentuk baru program loyalitas berbasis teknologi
blockchain dan menjadi yang pertama di ranah festival musik Indonesia,” ungkap Robin
Syihab, Direktur PT TNT dan Founder Rantai Nusantara Foundation.
Robin melanjutkan, Prambanan Jazz NFT bisa diakses dan diperoleh PJF Lovers melalui situs web nft.prambananjazz.com.