ilustrasi Gunung Everest (unsplash.com/Ryan Chu)
Untuk bisa menjejakkan kaki di Puncak Everest dengan ketinggian 8.849 mdpl, Clara menjalani berbagai persiapan, termasuk latihan fisik bersama Kopassus. Percobaan pertamanya dilakukan pada 1994 lewat program Persatuan Pendaki Gunung Angkatan Darat (PPGAD). Namun, bersama lima anggota Kopassus lainnya, ia hanya mampu mencapai camp tiga di ketinggian 7.600 mdpl.
Cuaca buruk jadi penghalang hingga rombongan harus empat kali naik-turun gunung. Saat itu, Clara bertemu dengan Kazi Serpha, pemegang rekor tercepat mendaki Everest dari jalur selatan tanpa tabung oksigen. Pertemuan ini membuat Clara mengajaknya bekerja sama di pendakian berikutnya pada 1996.
Pada tahun itu, Clara tidak hanya bersama tim Kazi, tapi juga ditemani Giban Basuki, seorang sersan Kopassus. Berangkat 8 Juli 1996 lewat Jerman dan sempat singgah di China untuk urusan administrasi, Clara akhirnya berhasil mencapai puncak pada 26 September 1996.
Sayangnya, keberhasilan ini tak bisa lama dinikmati karena badai besar melanda. Hanya 10 menit Clara berada di puncak, dan ia bahkan tak sempat mengabadikan momen bersejarah itu dalam foto.