5 Dampak Buruk Mindless Scrolling Media Sosial, Nikmat yang Merugikan

Stop kebiasaan buruk ini sebelum menyesal

Seiring berkembangnya zaman, tidak dapat dimungkiri teknologi dan media sosial menjadi dua hal yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Kita membawa gadget ke manapun berada, kita bermain media sosial setiap kali ada waktu luang di tempat kerja, dan sebagainya. Namun, disadari atau tidak, ada sejumlah kebiasaan buruk yang sering dilakukan dengan kedua hal tersebut, salah satunya ialah mindless scrolling

Pernah gak sih kamu berniat membuka TikTok hanya untuk 10 menit lalu berujung menghabiskan waktu selama satu jam? Atau kamu gak sadar sudah menggulir layar gadget-mu seharian lamanya tanpa tujuan tertentu? Ini disebut sebagai mindless scrolling. Para ahli telah menjelaskan bahwa kebiasaan ini dapat memberikan dampak negatif bagi diri sendiri. Baca sampai habis untuk tahu penjelasannya!

1. Memiliki kemampuan konsentrasi yang rendah

5 Dampak Buruk Mindless Scrolling Media Sosial, Nikmat yang Merugikanilustrasi tidak berkonsentrasi dalam belajar (pexels.com/cottonbro studio)

Salah satu hal negatif yang dapat terjadi saat terlalu sering melakukan mindless scrolling adalah kemampuan fokus yang menurun. Paparan yang berlebihan akan membuat proses kognitif menjadi kurang berkualitas karena banyaknya stimulus yang diterima. Akibatnya, saat akan kembali ke setting bekerja yang membutuhkan konsentrasi, kita akan membutuhkan waktu yang lebih banyak agar dapat menyesuaikan diri kembali. 

Selain itu, terlalu sering menghabiskan waktu untuk mindless scrolling akan membuat kita menjadi lebih mudah terdistraksi dengan media sosial. Saat melihat potongan video atau konten di Instagram yang sesuai dengan minat, kita akan mudah terpengaruh untuk melihat konten tersebut secara keseluruhan. Akibatnya, fokus untuk bekerja akan teralih pada konten media sosial tanpa tujuan atau intensi yang bermanfaat. 

2. Menurunkan produktivitas

5 Dampak Buruk Mindless Scrolling Media Sosial, Nikmat yang Merugikanilustrasi orang fokus bekerja (pexels.com/Kindel Media)

Mindless scrolling juga tentu bisa membuat kamu menjadi tidak produktif. Coba bayangkan, kamu yang sebelumnya hanya berniat berselancar di Instagram selama 10 menit, berakhir menghabiskan waktu selama satu jam tanpa tujuan spesifik. Kamu tanpa sadar melakukan scrolling ke konten-konten beragam karena terasa asik dan menyenangkan. Sangat membuang-buang waktu, bukan?

Hal ini akhirnya berujung pada menurunnya produktivitas. Kamu yang seharusnya bisa menggunakan waktu satu jam itu untuk menyelesaikan pekerjaan di kantor akhirnya terbuang sia-sia. Atau, kamu yang harusnya bisa melakukan kegiatan produktif, seperti membaca buku, membersihkan rumah, memasak, dan sebagainya tidak tercapai hanya karena scrolling yang tidak jelas. 

3. Menyebabkan stres dan kelelahan mental

5 Dampak Buruk Mindless Scrolling Media Sosial, Nikmat yang Merugikanilustrasi mengalami kelelahan psikologis (pexels.com/Andrew Neel)

Terlalu banyak mengonsumsi konten-konten di media sosial akan membuat kamu merasa stres dan kelelahan. Hal ini terjadi karena otakmu menerima begitu banyak informasi dalam satu waktu yang membuatnya menjadi kewalahan. Saat hal itu terjadi, kamu akan rentan mengalami stres dan kelelahan secara mental, apalagi bila tidak dibarengi dengan istirahat yang cukup. 

Stres yang diakibatkan oleh mindless scrolling juga bisa berasal dari banyaknya waktu yang terbuang akibat kebiasaan buruk tersebut. Saat kamu sadar telah melakukan hal itu, kamu akan kelabakan dan berujung merasa stres atau merasa tertinggal. Hal ini bisa memantik munculnya rasa cemas, khawatir dan perasaan negatif lainnya yang berakibat buruk pada kesehatan mentalmu. 

Baca Juga: 5 Kesalahan yang Sering Dilakukan Orangtua di Media Sosial, Jangan ya!

4. Mengalami kecanduan

5 Dampak Buruk Mindless Scrolling Media Sosial, Nikmat yang Merugikanilustrasi bermain handphone sebelum tidur (pexels.com/MART PRODUCTION)

Tak dapat dimungkiri, media sosial memang seringkali menjadi tempat bagi seseorang untuk refreshing setelah melakukan pekerjaan yang melelahkan. Mereka menonton atau melihat potongan video maupun foto yang dapat menghibur diri. Saat melakukan hal ini, otak kita mengeluarkan hormon dopamin yang dikenal sebagai hormon kebahagiaan. 

Setiap kali scrolling ke post berikutnya, otak lagi-lagi akan mengeluarkan dopamin agar kita merasa senang dan bahagia. Akibatnya, kita secara tidak sadar akan melakukan hal tersebut berkali-kali untuk merasakan euforia itu. Dengan kata lain, hal ini bisa membuat kita menjadi kecanduan dengan sosial media. Kita akan sangat bergantung dengannya hingga tak sadar membuang waktu terlalu banyak tanpa manfaat apa-apa. 

5. Hubungan sosial yang kurang berkualitas

5 Dampak Buruk Mindless Scrolling Media Sosial, Nikmat yang Merugikanilustrasi orang bermain handphone (pexels.com/Karolina Grabowska)

Last but not least, mindless scrolling juga berarti kamu menghabiskan banyak waktu pada dunia digital. Saat terlalu sering melakukan hal itu, sadar atau tidak kamu akan kehilangan kemampuan untuk bersosialisasi pada dunia nyata. Kamu mungkin jadi lebih nyaman saat bersama gadget dibanding orang sekitar. Akibatnya, kualitas hubungan dengan orang lain akan menurun jika dibandingkan dengan orang yang lebih mindful saat bermain media sosial. 

Lima dampak negatif di atas hanya sebagian dari banyaknya dampak negatif lainnya saat terlalu sering melakukan mindless scrolling. Fokus dan perhatian yang terbagi antara dunia nyata dan dunia digital akan membuat kamu kehilangan momen berharga di masa kini. Untuk itu, yuk mulailah bermain media sosial secara sehat. Jangan biarkan konten-konten di di dalamnya membuat kamu membuang-buang waktu dan menyesal di kemudian hari!

Baca Juga: 5 Manfaat Media Sosial untuk Mahasiswa, Gunakan dengan Bijak!

Nur Tazkiyah Sejati Photo Community Writer Nur Tazkiyah Sejati

rarely found someone who wants to listen carefully, so i write to release what is inside my mind

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya