Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi menunggu transportasi umum (pexels.com/Airam Dato-on)

Intinya sih...

  • Hidup mandiri di kosan tanpa kendaraan pribadi menawarkan kebebasan, namun bisa membawa serangkaian tantangan tak terduga.
  • Tinggal di kos tanpa kendaraan pribadi membutuhkan persiapan ekstra dalam menggunakan transportasi umum dan mengatasi keterbatasan akses.
  • Ketergantungan pada transportasi umum atau layanan daring dapat menyebabkan pengeluaran yang tidak terkendali dan berdampak pada efisiensi serta fleksibilitas aktivitas sehari-hari.

Hidup mandiri di kosan memang menawarkan kebebasan, namun bagaimana jika kamu memutuskan untuk ngekos tanpa memiliki kendaraan pribadi? Mungkin terdengar sepele, tetapi keputusan ini bisa membawa serangkaian tantangan yang tak terduga.

Pernahkah kamu mengalami situasi di mana kamu sedang membawa banyak barang lalu harus terburu-buru karena jadwal transportasi umum hampir habis? Mungkin kamu pernah ketinggalan bus terakhir sepulang lembur dan akhirnya harus jalan kaki jauh atau memesan ojek online dengan tarif mahal? Nah, lewat artikel ini, mari kita cari tahu lebih banyak agar kamu bisa mempersiapkan diri atau mencari solusi terbaik jika berada dalam situasi ini.

1. Akses ke beberapa tempat jadi sulit dan terbatas

ilustrasi mencari jalur perjalanan transportasi umum (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Tinggal di kos tanpa kendaraan pribadi bisa jadi tantangan tersendiri, apalagi kalau kamu punya keinginan kuat buat menjelajahi tempat-tempat baru. Mulai dari pantai, taman, perpustakaan, sampai berbagai destinasi wisata menarik di sekitar kota rantauanmu. Semua impian ini bisa terhalang kalau kamu terbatas aksesnya. Merencanakan perjalanan tanpa mobil atau motor memang butuh persiapan ekstra yang kadang bikin pusing.

Kamu harus memikirkan opsi transportasi umum secara detail, seperti mengecek jadwal bus atau kereta, ketersediaan taksi online, atau bahkan mencari tahu apakah ada komunitas perjalanan yang bisa diajak berbagi tumpangan. Penting banget juga buat mempertimbangkan durasi perjalanan, biaya, dan kenyamanan biar perjalananmu lancar dan aman. Walau agak ribet, bukan berarti kamu tidak bisa eksplorasi, kok!

2. Ketergantungan pada transportasi umum

ilustrasi menggunakan transportasi umum (pexels.com/Josh Hild)

Jadwal transportasi umum yang tidak selalu sinkron dengan kebutuhan pribadi, seperti jam kuliah, kerja, atau kegiatan sosial, dapat membuat aktivitas sehari-hari menjadi tidak efisien. Tidak semua lokasi strategis atau tempat yang sering dituju mahasiswa atau pekerja yang ngekos terjangkau oleh transportasi umum secara langsung.

Hal ini akan sangat terasa saat ada keperluan mendesak di luar jam operasional transportasi umum atau ketika harus membawa banyak barang, seperti belanjaan mingguan atau perlengkapan tugas, yang tentu akan menyulitkan. Oleh karena itu, penting untuk selalu mengingat atau mencatat jadwal transportasi umum, serta memiliki rencana alternatif jika sewaktu-waktu diperlukan.

3. Biaya transportasi harian membengkak

ilustrasi kehabisan ongkos (pexels.com/Ahsanjaya)

Tarif angkutan umum atau ojek online, meskipun terlihat murah untuk sekali jalan, kalau diakumulasi setiap hari untuk pergi-pulang kuliah atau kerja, belanja, atau sekadar main, jumlahnya bisa melampaui bujet. Apalagi kalau lokasi kos jauh ke tempat tujuan. Kamu mau tidak mau harus membayar tarif berapapun yang ditetapkan aplikasi transportasi online, terlebih saat jam sibuk atau cuaca buruk yang sering memicu kenaikan harga.

Ini membuat pengeluaran transportasi menjadi sulit dikendalikan dan seringkali membengkak di luar perkiraan. Sebagai solusi, usahakan untuk selalu menyisihkan dana cadangan khusus transportasi di luar bujet harian atau mingguan. Manfaatkan promo atau diskon yang sering ditawarkan aplikasi ojek online untuk menghemat pengeluaran harian secara signifikan.

4. Perlu waktu ekstra untuk ke tempat tujuan

ilustrasi terburu-buru (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Ketergantungan pada transportasi umum atau layanan daring seringkali berarti harus menunggu jadwal, menghadapi kemacetan, atau bahkan berjalan kaki ke titik penjemputan atau pemberhentian. Ini akan berdampak pada kegiatan sehari-hari. Jadi memakan waktu lebih banyak, mengurangi efisiensi, dan fleksibilitas.

Untuk mengantisipasi hal ini, kamu perlu berangkat lebih awal agar tidak terlambat ke tempat tujuan, terutama saat jam sibuk atau ketika cuaca tidak mendukung. Meskipun ini berarti kamu harus mengorbankan waktu istirahat, belajar, atau bersosialisasi, langkah ini bisa membantu menghindari stres karena terlambat dan memberi ruang waktu jika terjadi hal-hal tak terduga di jalan.

5. Repot saat harus bawa banyak barang

ilustrasi membawa banyak barang (pexels.com/Blue Bird)

Bayangkan saja harus mengangkut koper besar, tas-tas berisi pakaian, buku, peralatan masak, dan barang pribadi lainnya sendirian. Beberapa barang mungkin terlalu besar atau terlalu banyak untuk dibawa sekaligus, sehingga memerlukan beberapa kali perjalanan atau bahkan mengandalkan bantuan orang lain.

Kamu bisa merencanakan waktu pindahan atau belanja di saat ada teman atau keluarga yang bisa membantu. Alternatif lain adalah menggunakan jasa kurir atau pengiriman barang yang sekarang banyak tersedia dengan harga terjangkau dan bisa diatur sesuai waktu kamu. Bawalah tas belanja lipat atau trolley kecil agar lebih praktis saat membawa banyak barang sekaligus tanpa harus terlalu membebani diri.

6. Merasa tidak aman saat berpergian di malam hari

ilustrasi berpergian keluar di malam hari (pexels.com/Nghia .8pm)

Tidak semua daerah memiliki akses transportasi publik yang memadai hingga larut malam. Hal ini dapat menimbulkan rasa cemas dan takut. Terutama bagi perempuan karena potensi risiko kejahatan jalanan meningkat pada malam hari.

Mintalah tolong teman atau rekan kos menemani saat harus pulang larut malam. Setidaknya beri tahu seseorang lokasi dan perkiraan waktu pulangmu. Langkah ini bisa membuatmu merasa lebih aman dan menjadi bentuk pencegahan jika terjadi hal yang tidak diinginkan.

Memilih untuk ngekos tanpa kendaraan pribadi memang memiliki beragam tantangan. Yang terpenting, kenali setiap potensi kesulitannya dan temukan strategi terbaik untuk mengatasinya agar pengalaman ngekos kamu tetap menyenangkan. Jika memang diperlukan, pertimbangkan untuk menyewa kendaraan harian atau meminjam dari teman terdekat saat menghadapi situasi mendesak.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team