Kalau kamu pernah menghadiri acara resepsi pernikahan Jawa, biasanya ada hiasan menarik berbentuk unik, berwarna-warni cerah indah, dan diletakkan dekat pelaminan atau pintu masuk acara hajatan. Nampak seperti rangkaian bunga dan dedaunan yang dibentuk secara apik. Itulah yang disebut kembar mayang.
Nah, penasaran juga kenapa sudah dibuat bagus tapi malah dibuang ke pinggir jalan? Atau, kenapa gak disimpan saja maupun ke diletakkan tempat lain sebagai kenang-kenangan? Tradisi ini sekarang jarang terlihat karena mulai banyak pernikahan yang menggunakan adat nasional. Bahkan, banyak juga yang mengadopsi budaya luar, seperti mengadakan pesta kebun, maupun pesta sederhana yang dihadiri kerabat dekat saja.
Kembar mayang lebih dari dekorasi, berasal dari kata “kembar” artinya sepasang, dan “mayang” berarti bunga dari pohon jambe yang sering juga disebut sekar kalpataru dewandaru.
Dalam pernikahan adat Jawa setiap tahapan memiliki makna, termasuk mitos yang menyertainya. Berikut akan dibahas tentang mitos kembar mayang yang dibuang di perempatan jalan. Lanjutkan membacanya, ya!