ilustrasi lahan tanaman padi yang tumbuh subur (pexels.com/Tom Fisk)
Filosofi ini memberikan arahan bagaimana semestinya manusia bertindak agar mencapai keselarasan hidup. Untuk mewujudkannya diperlukan strategi agar nilai-nilai kebaikan dalam falsafah ini bisa diterapkan dalam keseharian.
Mengutip pendapat Koentjaraningrat (1984) dalam bukunya berjudul Kebudayaan Jawa, manusia punya kewajiban menjaga dunia agar semakin indah. Artinya, perlu ada tindakan bijaksana seperti tidak mencemari lingkungan, dan rutin merawat lingkungan sekitarnya.
Ketenteraman pun bisa dicapai jika ada tindakan selaras dengan semesta. Manusia bisa merasakan damai karena alam semesta mendukungnya. Agar itu terjadi jagalah sikap baik untuk tidak merusak lingkungan.
Endraswara menambahkan tentang strategi mencapai Memayu Hayuning Bawono dalam kehidupan sehari-hari. Strategi tersebut mencakup belajar mengelola diri, batin dan rasa. Manusia perlu rutin berintrospeksi dan mengembangkan diri agar menjadi pribadi bijaksana. Rutin melakukan meditasi untuk meningkatkan kesadarannya. Kemudian, lebih peka terhadap sesama dan lingkungan sekitarnya sehingga mampu bersikap empati untuk menjaga situasi tetap terkondisi.
Memayu Hayuning Bawono menekankan keseimbangan antara manusia, alam, dan sesamanya. Ketika seseorang menerapkan konsep ini, maka ia semakin sadar akan dampak dari setiap tindakannya. Kesadaran ini memberikan kedamaian hati di kehidupan sehari-hari.
Pada akhirnya, filosofi ini bisa dijadikan pegangan hidup yang membantumu meraih keseimbangan secara menyeluruh. Penerapannya mendorong manusia berupaya menjaga dan memperindah kehidupan secara berkelanjutan.