Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Memaknai Falsafah Nrimo Ing Pandum Warga Lereng Merapi

ilustrasi orang-orang tersenyum bahagia (pexels.com/Tom Fisk)
Intinya sih...
- Keberanian warga lereng Merapi disalahpahami sebagai sikap keras kepala, padahal mereka hidup dengan filosofi nrimo ing pandum, menerima segala hal apa adanya.
- Warga memilih lokasi hunian yang aman dari bencana erupsi, menunjukkan kebijaksanaan dan kesadaran akan berkah Merapi serta menjaga keselamatan diri dan harta benda.
- Konsep nrimo pada warga Merapi bukan pasrah tanpa usaha, melainkan penerimaan positif yang tulus, strategi keselamatan, dan upaya mengurangi risiko kerugian materi.
Hidup berdampingan dengan gunung api teraktif bagi sebagian orang tak mudah, dan butuh keberanian. Namun, bagi warga setempat, kondisi ini justru bagian dari filosofi hidup mereka yaitu nrimo ing pandum. Menerima dengan lapang dada atas segala halnya di sana.
Keberanian warga bertahan tinggal di wilayah rawan erupsi inilah yang sering kali disalahpahami sebagai sikap keras kepala. Padahal, jika ditelusuri lagi, keputusan mereka menyimpan kebijaksanaan dan kesadaran bahwa hidupnya bergantung juga pada berkah Merapi, makanya warga juga berusaha menyelaraskan diri.
Editorial Team
EditorPaulus Risang
Follow Us