5 Teori Sosiologi untuk Bisa Bertahan Hidup, Kamu Butuh yang Mana?

Yuk bertahan hingga kembangkan hidupmu!

Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari terkait hubungan manusia dengan lingkungan sosialnya. Mulai dari aktivitas interaksi individu dengan individu lain, individu dengan kelompok, hingga kelompok dengan kelompok lain. Ilmu sosiologi yang memusatkan perhatiannya pada hubungan masyarakat ini melahirkan banyak teori yang terkait dengan hal itu. Salah satunya, yakni teori-teori yang membahas bagaimana manusia sebagai individu dapat bertahan hidup.

Secara lebih kompleks, teori-teori sosiologi bukan hanya memberikan pemikiran terkait cara bertahan hidup. Melainkan juga sampai di tahap melanjutkan dan mengembangkan hidup dengan baik. Hal tersebut tertuang dalam teori mekanisme survival, teori AGIL, teori praktik sosial, teori fungsionalisme struktural, hingga teori konflik.

Lantas, bagaimana sudut pandang setiap teorinya dalam menjadi cara dan pedoman dalam bertahan hidup? Langsung simak ulasan berikut, ya.

Sumber rujukan:

https://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-kmntsadef1296b9full.pdf

http://digilib.uinsa.ac.id/13591/5/Bab%202.pdf

https://www.neliti.com/id/publications/223848/teori-gado-gado-pierre-felix-bourdieu

http://repository.uin-malang.ac.id/816/1/Teori%20Sosiologi.pdf

https://media.neliti.com/media/publications/177546-ID-konflik-pada-kehidupan-masyarakat-telaah.pdf

 

1. Teori mekanisme survival

5 Teori Sosiologi untuk Bisa Bertahan Hidup, Kamu Butuh yang Mana?ilustrasi orang sedang fokus (pixabay.com/SnapwireSnaps)

Sesuai dengan namanya, teori mekanisme survival ini secara to the point mengajarkan terkait cara-cara untuk bisa bertahan hidup. Khususnya, dalam teori ini ditujukan untuk pelaku yang kurang mampu bertahan hidup secara finansial, ya.

Cara pertama yang diajarkan yakni dengan mengencangkan sabuk kehidupan, nih. Apa sih maksudnya? Yakni, dengan menekan semaksimal mungkin biaya pengeluaran sehari-hari. Bahkan, kualitas kebutuhan pokok juga diturunkan supaya biaya pengeluaran ikut turun, ya.

Sejalan dengan pengeluaran yang ditekan, maka pendapatan justru harus ditambah, ya. Bagaimana caranya? Dalam teori ini dijelaskan dengan cara menambah jumlah pekerjaan. Ya, dari yang awalnya satu jenis jadi dua sampai tiga dalam sehari.

Jika perlu dan dibutuhkan, anggota keluarga yang bekerja juga ditambah. Yang mana dalam teori mekanisme survival dicontohkan sosok ibu rumah tangga yang turut membantu suaminya mencari nafkah. Jadi, terdapat keseimbangan antara jumlah pekerja dengan jumlah anggota keluarga yang ditanggung biaya hidupnya.

Terakhir, dapat ditempuh ketika cara-cara di atas dirasa belum cukup menjadi solusi untuk bertahan hidup dalam kekurangan finansial. Caranya yakni dengan meminta pertolongan pada jaringan sosial. Mulai dari tetangga, saudara, hingga majikan atau atasan dalam bekerja. Bantuan yang diminta bisa berupa materi secara langsung maupun bantuan lain seperti informasi lowongan kerja, dan sejenisnya.

2. Teori AGIL

5 Teori Sosiologi untuk Bisa Bertahan Hidup, Kamu Butuh yang Mana?ilustrasi hidup disiplin (pixabay.com/StartupStockPhotos)

Teori AGIL menjadi ilmu sosiologi yang mengajarkan bagaimana bertahan hidup dengan melakukan penyesuaian diri dengan lingkungan baru. Meski awalnya terjadi culture shock karena berada di tempat yang nilai-nilainya berbeda dari kehidupan lama. Namun, teori AGIL ini mengajarkan untuk bisa hidup karena terbiasa. Yang mana teori AGIL ini dalam menjadi cara untuk bertahan hidup memiliki beberapa konsep yang harus dijalankan. Yakni, Adaptation (adaptasi), Goal Attainment (pencapaian tujuan), Integration (integrasi), dan Latency (pemeliharaan pola).

Pertama, dengan konsep adaptasi, maka kamu diminta untuk memiliki kemampuan situasional dalam menghadapi lingkungan baru dengan segala kebutuhan-kebutuhannya. Kedua, pencapaian tujuan, meminta kamu untuk mendefinisikan tujuanmu hingga mencapai tujuan yang sudah terdefinisi itu. Nantinya, tujuan itu menjadi pondasi dalam proses menjalankan prinsip-prinsip adaptasi, ya.

Ketiga, yakni integrasi yang bermakna pengaturan seluruh komponen yang ada. Mulai dari adaptasi, pencapaian tujuan, serta pemeliharaan pola. Dengan begitu, maka integrasi membuat peraturan untuk mengatur ketiga komponen tetap berjalan fungsional. Terakhir, yakni pemeliharaan pola yang menjadi kunci dan ujung dari keberhasilan penyesuaian diri. Yang mana pemeliharaan pola ini mengajarkan untuk disiplin dan berkomitmen dalam menjalankan setiap komponen yang sudah disusun sebaik mungkin.

3. Teori praktik sosial

5 Teori Sosiologi untuk Bisa Bertahan Hidup, Kamu Butuh yang Mana?ilustrasi orang progresif (pixabay.com/geralt)

Teori praktik sosial mengajarkan individu untuk bisa bertahan hidup lewat sebuah perjuangan. Bukan asal berjuang, dalam teori ini dijabarkan terkait persiapan hingga strateginya. Dengan begitu, maka besar peluangnya untuk pelaku bisa memenangkan perjuangan di arena atau ranah terkait.

Bagaimana caranya? Jawabannya yakni dengan memiliki habitus atau kebiasaan yang progresif bagi tujuan yang hendak dicapai. Selain itu, teori praktik sosial juga mengajarkan untuk memiliki modal-modal yang menjadi alat tempur dalam perjuangan di arena atau ranah terkait.

Modal pertama, yakni ekonomi yang bermakna sumber pendapatan atau kapital, umumnya berupa uang, ya. Lalu, modal budaya yang pada umumnya berupa ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai. Kemudian, modal sosial berupa relasi dengan orang-orang tertentu yang memiliki kepentingan atau kuasa atas tujuan yang hendak dicapai. Terakhir, modal simbolik yang bermakna kepemilikan prestise, status, otoritas, dan legitimasi.

Nah, dengan kepemilikan dan penguasaan modal-modal di atas, diharapkan kamu memiliki senjata yang cukup untuk bertarung memperebutkan sesuatu yang nilainya berharga. Sesuatu itu jumlahnya terbatas, terlebih sesuatu itu menjadi alasan untuk kamu bisa bertahan hidup, ya. Jadi, harus diperjuangkan semaksimal mungkin untuk bisa bertahan dan melanjutkan hidup dengan baik, nih.

Baca Juga: 5 Dampak Buruk Mindless Scrolling Media Sosial, Nikmat yang Merugikan

4. Teori fungsionalisme struktural

5 Teori Sosiologi untuk Bisa Bertahan Hidup, Kamu Butuh yang Mana?ilustrasi hidup yang seimbang dan teratur (pixabay.com/Alexas_Fotos)

Teori fungsionalisme struktural mengajarkan untuk bisa bertahan hidup dengan baik melalui kepemilikan hidup yang teratur dan seimbang, nih. Dengan pola kehidupan yang semacam itu, maka hidupmu cenderung selalu ada di garis aman, serta senantiasa meminimalisir hadirnya permasalahan, nih.

Lantas, bagaimana caranya bisa mendapatkan kehidupan yang seimbang dan teratur? Sesuai dengan nama teorinya, maka jawabannya yakni dengan membuat dan memastikan setiap bagian hidup selalu berjalan fungsional, ya. Misalnya saja bagian hidup dalam dimensi pekerjaan, istirahat, liburan, dan sejenisnya.

Nah, pastikan berbagai dimensi itu telah berfungsi sebagaimana mestinya, ya. Jika tidak, maka disfungsional pada salah satu bagian bisa menyebabkan tidak berfungsinya pada bagian lain, lho! Hal tersebut karena setiap bagian itu tidak berdiri sendiri, melainkan saling bergantung, ya.

5. Teori konflik

5 Teori Sosiologi untuk Bisa Bertahan Hidup, Kamu Butuh yang Mana?ilustrasi perdebatan (pixabay.com/fahribaabdullah14)

Pada teori konflik, kamu diajarkan untuk bertahan hidup lewat keberanian dalam melakukan perubahan besar dalam hidup, nih. Hal tersebut sesuai dengan contoh kehidupan kaum borjuis dan kaum proletar pada masa itu. Yang mana kedua pihak ini memiliki perbedaan kepentingan yang berakhir terjadinya konflik.

Nah, pihak borjuis yang memiliki alat produksi dan modal ini menginginkan kekayaan kekal dan terus berkembang. Hal ini tidak sejalan dengan kaum proletar yang merasa tenaganya diperas, namun dengan upah yang tidak seberapa. Akhirnya, kaum proletar memutuskan untuk berkonflik demi kesejahteraannya. Dari situlah lahir revolusi besar-besaran yang merubah kehidupan masyarakat menjadi lebih baik lagi, lho.

Pada akhirnya, dari kelima teori di atas rasanya dibutuhkan oleh semua orang dalam proses bertahan hingga mengembangkan hidupnya, ya. Tapi, kalau versi kamu sendiri, teori mana nih yang sedang kamu butuhkan? Sudahkah kamu menerapkan isi teori terkait? Apa pun itu, terus jalani hidupmu dengan baik, untuk dan atas dirimu sendiri, ya.

Baca Juga: 4 Cara Mengenali Karakter Asli Seseorang tanpa Pacaran, Perhatikan!

Melinda Fujiana Photo Community Writer Melinda Fujiana

Have a nice day!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya