5 Alasan Kamu Mudah Dipengaruhi Orang Lain menurut Sosiologi

Jangan lupakan sisi rasionalitas versi kamu sendiri, ya!

Sebagai manusia biasa yang memiliki perasaan dalam merasa segala sesuatu, wajar apabila sekali atau dua kali kamu begitu mudah dipengaruhi oleh orang lain. Ya, dengan segala teorinya, ia mampu memasuki ruang hatimu, meyakinkan kamu, dan membuatmu setuju dengannya.

Ketika kamu setuju, artinya kamu telah berhasil dipengaruhi orang tersebut. Setelah itu apa? Jelas kamu bisa bersikap hingga bertindak sesuai dengan pengaruh orang terkait. 

Kalau pengaruh yang diberikan dalam hal kebaikan, mungkin tak masalah, meski terkadang juga tetap tak boleh. Apalagi, jika pengaruhnya dalam hal keburukan yang berbalut kebaikan untukmu. 

Nah, ilmu sosiologi yang mempelajari segala hubungan manusia dengan kehidupan sosialnya ini menjabarkan terkait alasan di balik mudahnya seseorang dipengaruhi oleh orang lain. Penasaran bagaimana penjelasannya? Langsung simak ulasan berikut ini.

1. Konsep sugesti

5 Alasan Kamu Mudah Dipengaruhi Orang Lain menurut SosiologiIlustrasi kehidupan sosial (pixabay.com/StockSnap)

Dalam sosiologi, sugesti bermakna ilmu jiwa sosial yang menjadikan seseorang menerima suatu cara penglihatan atau pedoman tingkah laku dari orang lain. Dengan kata lain, ketika kamu mudah terpengaruh oleh orang lain, bisa jadi kamu tersugesti olehnya, nih!

Ketika kamu tersugesti, maka otomatis kamu menjadi pihak yang terpengaruh untuk bergerak mengikuti pandangan tersebut. Sifat sugesti ini bisa kamu terima secara sadar atau bahkan tidak sadar dan tanpa berpikir panjang terlebih dahulu. Intinya, baik sadar atau tidak, saat mendengar pandangannya kamu seperti tersihir untuk auto setuju nan sepakat, pernah merasakannya?

2. Konsep persuasif

5 Alasan Kamu Mudah Dipengaruhi Orang Lain menurut SosiologiIlustrasi kehidupan sosial (pixabay.com/MelanieSchwolert)

Secara konteks, dalam ilmu sosiologi terdapat upaya pengendalian sosial yang bersifat persuasif. Yang mana pengendalian ini bersifat bimbingan, bujukan, dan ajakan yang menarik untuk diikuti targetnya.

Sejalan dengan kamu yang mudah terpengaruh orang lain, bisa jadi karena orang tersebut ialah seorang influencer. Ya, jiwa influence itu keluar ketika ia pandai membuat situasi dan kondisi yang persuasif. Sehingga, kamu tergoda begitu saja dengan bujukannya yang tampak begitu manis.

3. Konsep labelling

5 Alasan Kamu Mudah Dipengaruhi Orang Lain menurut SosiologiIlustrasi kehidupan sosial (pixabay.com/klimkin)

Menurut ilmu sosiologi, labelling bermakna pemberian julukan, cap, etiket, merek yang diberikan oleh masyarakat kepada seseorang. Yang mana lahirnya julukan ini menjadikan seseorang memiliki nilai baru yang terkait dengan julukannya. 

Sederhananya, seseorang yang dijuluki kutu buku, maka semua ilmu pengetahuan yang disampaikannya akan dianggap benar oleh sekitar. Sebaliknya, seseorang yang sudah mendapat cap bodoh, ya semua hal ilmiah yang disampaikan tak dipercaya, meski yang disampaikan itu benar.

Nah, dalam hubungannya dengan kamu yang mudah terpengaruh oleh orang lain, bisa jadi karena kamu sudah menaruh cap tertentu ke orang terkait. Sehingga, semua yang keluar dari mulutnya terasa sangat logis untuk kamu ikuti begitu saja. Padahal, belum tentu benar, terlebih sesuai dengan situasi dan kondisimu, lho!

Baca Juga: 4 Cara Menjadi Orang Baik Menurut Teori Kontrol Sosial Hirschi

4. Konsep simpati

5 Alasan Kamu Mudah Dipengaruhi Orang Lain menurut Sosiologiilustrasi persahabatan (pixabay.com/Anemone123)

Simpati menurut ilmu sosiologi merupakan bentuk perhatian terhadap berbagai perasaan yang dialami oleh orang lain. Terlebih lagi, simpati ini membawa pelakunya jadi larut di dalamnya, bisa merasakan apa yang dirasakan orang lain.

Nah, umunya rasa simpati ini ada pada kehidupan bertetangga, persahabatan, hingga hubungan pekerjaan. Ketika tetanggamu, sahabatmu, atau rekan kerjamu bercerita tentang kehidupannya, di situlah kamu bersimpati dengannya dan terpengaruh atas ceritanya.

Rasa simpati itu membuat kamu bisa memposisikan diri menjadi dia, memahami apa yang dia rasakan. Dengan begitu, berbagai pendapat hingga argumentasi yang ia sampaikan itu dengan mudah memengaruhi isi pikiranmu.

5. Konsep empati

5 Alasan Kamu Mudah Dipengaruhi Orang Lain menurut Sosiologiilustrasi persahabatan (pixabay.com/Greyerbaby)

Meski sama-sama wujud perhatian, simpati dan empati itu berbeda, lho. Dalam ilmu sosiologi, dijelaskan bahwa simpati hanya sebatas ikut merasakan apa yang dialami oleh orang lain. Sedangkan, empati lebih daripada itu, yakni dengan bertindak langsung atas apa yang dilakukan rasakan setelah bersimpati.

Layaknya kamu bersimpati dengan cerita hidup sahabatmu yang begitu malang. Kamu terpengaruh oleh cerita pilunya tentang ketidakmampuan finansial. Sehingga, karena sudah terpengaruh dan masuk di dalamnya, ya tanpa pikir panjang kamu langsung bertindak membantu finansialnya. Padahal, bisa jadi setelah dipikir-pikir kamu sendiri belum semapan itu finansialnya.

Nah, itu tadi lima alasan secara sosiologis saat kamu mudah terpengaruh oleh orang lain. Kamu sendiri sering terpengaruh orang lain karena apa? Apa pun itu artinya kamu memiliki kepekaan yang tinggi dengan sekitar, nih. Tapi, jangan sampai itu semua membuatmu terlarut sampai melupakan sisi rasionalitas versi kamu, ya!

Baca Juga: 4 Alasan Mengapa Kamu Merasa Gak Punya Kepribadian

Melinda Fujiana Photo Community Writer Melinda Fujiana

Have a nice day!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya