Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App

Masih Suka Membandingkan Diri? Coba Latih 5 Kebiasaan Ini

ilustrasi bahagia dengan hidupnya (Pexels.com/Julian Jagtenberg)
Intinya sih...
  • Kemudahan akses informasi membuat mudah membandingkan diri dengan orang lain, menimbulkan perasaan insecure dan meremehkan prestasi sendiri.
  • Latih kebiasaan mengapresiasi diri sendiri, fokus pada proses hidup, dan tingkatkan rasa percaya diri agar tidak terlalu sibuk membandingkan dengan orang lain.
  • Cari sumber kecemasan, refleksi diri, dan jangan hanya membandingkan tanpa upaya mencapai tujuan sendiri.

Iklan - Scroll untuk Melanjutkan

Di zaman modern seperti sekarang ini, kita mendapat berbagai kemudahan untuk mengetahui kehidupan orang lain dari berbagai belahan dunia. Kita bisa dengan mudah mengetahui rahasia kesuksesan karier copywriter, kesuksesan diet tanpa merasa tersiksa, membangun otot paha, hingga cara simple make up. Namun sayangnya, kemudahan tersebut malah bikin kita gampang membandingkan diri sendiri dengan orang lain.

Padahal gak saling kenal, namun hal ini bisa dengan cepat muncul perasaan insecure. Menganggap diri sendiri tertinggal dan merasa jadi pribadi yang tidak cukup baik. Kerap membandingkan diri sendiri dengan orang lain akan mengancam kesehatan mental bahkan fisikmu, lho! Yuk, mulai latih lima kebiasaan berikut ini, agar bisa berhenti membanding-bandingkan hidupmu dengan orang terdekat bahkan orang di media sosial yang gak kamu kenal.  

1.Mengapresiasi diri sendiri

ilustrasi membahagiakan diri sendiri (Pexels.com/Yan Krukau)

Sering kali saat kamu membandingkan dengan orang lain, kamu jadi lupa kalau kamu juga punya kelebihan dan prestasi yang bisa dibanggakan. Saking fokus ke kehidupan orang lain, bikin kamu cenderung meremehkan kemajuan hidupmu. Sekecil apa pun prestasi kamu hari ini, patut untuk dirayakan.

Yuk mulai bangun kebiasaan mengapresiasi diri sendiri. Agar kamu bisa menyadari kalau kamu juga bertumbuh. Memastikan kamu berada di jalan yang tepat sesuai arah hidup yang kamu rencanakan. Di sisi lain kamu juga sedang membangun kekuatan untuk tidak mudah menyerah dengan segala tantangan. Kamu hanya perlu fokus ke dirimu sendiri.

2.Meningkatkan kepercayaan diri sendiri

ilustrasi perempuan sedang berdandan (Pexels.com/Andrea Piacquadio)

Mereka yang kerap membandingkan dirinya, sulit memiliki rasa percaya diri. Meskipun kamu sadar kehidupanmu sudah cukup baik, namun tetap saja kamu merasa banyak aspek pada kehidupanmu tidak ada yang bisa dibanggakan, karena kamu tidak cukup percaya diri dengan dirimu sendiri.

Mulai sekarang, bersikap tegas untuk tidak melihat orang lain sebagai tolok ukur kemajuan hidupmu. Mulailah fokus meningkatkan rasa percaya diri, dengan memperbaiki penampilan, berkumpul hanya dengan orang yang berkualitas, jaga kesehatan untuk membentuk postur tubuh agar semakin percaya diri. Dengan memiliki kepercayaan diri, akan memberi kesempatan pada dirimu sendiri menemukan dan menerima kelemahan serta mengembangkan kelebihan yang kamu miliki.

3.Lebih fokus pada proses bukan hasil

ilustrasi fokus bekerja (Pexels.com/Jack Sparrow)

Terlalu sibuk membandingkan dengan orang lain, membuat kamu kerap melupakan proses hidup. Kamu cenderung fokus pada hasil akhir yang kamu peroleh dan mengabaikan proses di balik keberhasilan. Padahal proses yang telah kamu lalui akan membentuk karaktermu. Kalau kamu mulai fokus pada prosesnya, kamu akan bisa menemukan lalu dan hal-hal kecil dari kemampuan yang kamu miliki.  

Proses untuk mendapatkan hasil akhir menjadi bagian penting dari perkembangan karaktermu. Setiap usaha kecil yang kamu lakukan adalah pencapaian berharga yang tidak bisa diremehkan begitu saja. Proses hidup yang kamu lalui, gak hanya menentukan hasil akhir, namun juga membantu kamu untuk tidak bosan belajar dan bertumbuh.

4.Mengurangi rasa cemas berlebihan

ilustrasi refleksi diri (Pexels.com/Monstera Production)

Sebetulnya banyak orang yang telah sadar, kamu sumber rasa cemas salah satunya karena kerap membandingkan hidupnya dengan orang lain. Saat melihat orang lain berhasil, kamu merasa tertinggal dan cemas dengan masa depan. Kamu malah sibuk mempertanyakan kemampuan dirimu sendiri. Cemas berlebihan juga bikin kamu gak produktif, lho.

Berjanjilah ke dirimu sendiri untuk gak lagi membanding-bandingkan. Langkah penting yang bisa kamu lakukan adalah mencari sumber kecemasan tersebut. Misalnya, kamu kerap cemas setiap kali memantau sosial media, karena dari situ kamu melihat pencapaian teman-teman sekolahmu. Mulai sekarang unfollow sosial medianya, jangan memberi kesempatan membiarkan kesuksesan orang lain mengendalikan emosimu.

5.Refkeksi ke diri sendiri

ilustrasi refleksi diri (Pexels.com/Ivan Samkov)

Di dalam lubuk hatimu, tentu kamu paham kalau setiap orang memiliki waktunya masing-masing. Ambil waktu untuk duduk sebentar, jauhkan ponsel dan mulailah refleksi diri. Flashback, sudah sejauh apa kamu melangkah dan bagaimana upayamu.

Saat melihat kehidupan orang lain begitu sempurna, bukan berarti hidupmu terpuruk atau yang paling menderita. Fokus dengan hal-hal yang bisa kamu kontrol, misalnya belajar lebih serius, konsisten dengan jadwal olahraga. Dengan fokus disertai kesabaran, kamu bisa mencapai tujuan yang kamu inginkan tepat pada waktunya. Jadikan refleksi diri sebagai kebiasaan agar tidak insecure bahkan iri dengan kehidupan orang lain.

Sebetulnya, gak ada gunanya juga kalau hanya membandingkan dengan orang lain tanpa ada upaya untuk mencapainya. Jangan bersembunyi dengan alasan menjadikan orang lain sebagai sosok yang memotivasimu! Kalau nyatanya kamu malah kerap insecure, bukan malah fokus berproses.

Share
Editorial Team