Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Eko Codit (kiri) dan Alfin Agnuba (kanan) dalam pembukaan pameran seni Kondimen di lobby ARTOTEL Yogyakarta, Selasa (1/9/2020) - IDN Times/Rijalu Ahimsa

Berjualan makanan kini menjadi salah satu solusi banyak orang kala perekonomiannya terdampak pandemik corona. 

Menanggapi fenomena tersebut, dua seniman asal Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, Eko Codit dan Alfin Agnuba menggelar karya mereka di ARTSPACE area lobby ARTOTEL Yogyakarta bertajuk Kondimen.

1. Bertajuk Kondimen untuk respon fenomena berjualan makanan saat pandemik

Alfin Agnuba saat menjelaskan tentang karyanya pada pembukaan pameran seni Kondimen - IDN Times/Rijalu Ahimsa

Codit dan Alfin memiliki karakter karya yang kuat dalam mengangkat isu sosial di Yogyakarta. Terlebih lagi di tengah pandemik, para seniman pun harus bertahan di tengah geliat industri kesenian yang ikut menjadi pasif.

Situasi ini mendorong orang-orang mulai menjual jajanan dan makanan secara online,  yang menjadi salah satu pilihan instan untuk mempertahankan ekonomi di tengah pandemik corona.

Melihat fenomena ini, pihak ARTOTEL Yogyakarta, melalui Tities Oktavianingrum Kristianty, Marketing Communication ARTOTEL Yogyakarta, memilih tema Kondimen dalam gelaran pameran seni kali ini.

"Gagasan tentang bagaimana kita melihat fenomena pangan khususnya saat ini karena adanya COVID, jadi mungkin kalau kita lihat di Instagram, di sosial media banyak teman-teman kita yang mereka akhirnya survive atau bertahan hidup dengan menjual makanan," ucap Tities saat pembukaan pameran seni Kondimen pada Selasa (1/9/2020). 

Selain itu karya-karya yang ditampilkan juga dihadirkan dengan tujuan untuk menguatkan orang-orang agar tetap berjuang di masa pandemik.

2. Eko Codit mengangkat karya beragam tema makanan tradisional daerah yang mulai punah

Editorial Team

Tonton lebih seru di