Yogyakarta, IDN Times – Bagai benda asing, banyak anak-anak tak mengenali lagi bentuk wayang. Anak-anak lebih akrab dengan tokoh-tokoh kartun asal luar negeri alih-alih cerita Pandawa Lima. Hal ini menjadi keresahan tersendiri, tak terkecuali dirasakan oleh seniman dan budayawan yang tergabung dalam komunitas Wayang Merdeka.
Komunitas Wayang Merdeka didirikan oleh Miko Jatmiko dan Hangno Hartono sebagai jawaban atas keprihatinan tersebut.
“Jadi, disrupsi media itu menjauhkan anak-anak dari ekologinya, lingkungannya. Nah, untuk mendekatkan kembali kita kenalkan kembali kegiatan yang menyenangkan dari membuat wayang,” kata Hangno saat ditemui di sela-sela workshop membuat wayang suket, wayang kardus, dan wayang pohon singkong di SD Tumbuh 2 pada Selasa (12/07/2022) lalu.