Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Sri Sultan Hamengku Buwono IX (IDN Times/Arief Rahmat)

Yogyakarta, IDN Times - Sri Sultan Hamengku Buwono IX adalah salah satu Raja Keraton Yogyakarta yang memiliki peran penting dalam sejarah Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai Wakil Presiden pada tahun 1973-1978.

Selain itu, Sri Sultan Hamengku Buwono IX juga pernah menjabat sebagai Menteri Negara dari era Kabinet Syahrir pada 2 Oktober 1946--27 Juni 1947. Lahir pada 12 April 1912, sosoknya terkenal berani dan anti-kolonialisme. Memperingati hari lahirnya, berikut ini biografi singkat Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang perlu kamu tahu.

1. Hidup dengan keluarga asal Belanda sejak kecil

Presiden Sukarno (kiri) dan Sri Sultan Hamengku Buwono IX (kanan). (kepustakaan-presiden.pnri.go.id)

Memiliki nama kecil Gusti Raden Mas (GRM) Dorojatun, beliau adalah anak kesembilan dari Sri Sultan Hamengku Buwono VIII dengan istri kelima yang bernama Raden Ajeng Kustilah atau dikenal juga dengan Kanjeng Ratu Alit. GRM Dorojatun semasa mudanya lebih banyak menghabiskan waktu di luar lingkungan keraton.

Diketahui sejak kecil, sang ayah telah menitipkan GRM Dorojatun ke pasangan Belanda, tepatnya oleh keluarga Mulder yang merupakan kepala sekolah NHJJS (Neutrale Hollands Javanesche Jongen School). Tujuan dari Sri Sultan Hamengku Buwono VIII menitipkan anaknya pada keluarga tersebut yakni agar GRM Dorojatun hidup laiknya orang biasa.

GRM Dorojatun pun diinginkan bisa hidup mandiri tanpa pengasuh bahkan jauh dari kehidupan ala bangsawan. Dan saat itu, ia memiliki sapaan Henkie.

2. Berkuliah di Belanda dan mempelajari ilmu hukum tata negara

Editorial Team

Tonton lebih seru di