Kalau kamu belum tahu, Wayang Kapi-Kapi adalah wayang milik Keraton Yogyakarta yang dikreasikan dan hanya ada di Jogja. Belum banyak orang yang mengenalnya karena memang jarang ditampilkan di luar Keraton.
Wayang Kapi-Kapi merupakan penokohan hewan yang merepresentasikan kehidupan di dunia. Konsepnya unik dan terus dilestarikan, yuk, kenalan dengan karakter Wayang Kapi-Kapi berikut ini.
Jaya Harima atau Kapi Harima tergabung sebagai bala tentara Pancawati yang dipimpin oleh Prabu Ramawijaya. Tokoh wayang ini memiliki ciri kepalanya berwujud kepala harimau, sementara badan dan ekornya berbentuk kera.
Diceritakan bahwa Kapi Harima merupakan sosok yang cekatan. Statusnya yang penting sebagai pasukan tentara pun membuatnya sangat disegani.
Sama dengan Kapi Harima, Kapi Wraha juga merupakan bagian dari bala tentara Pancawati. Ia pun bekerja di bawah kepemimpinan Prabu Ramawijaya.
Kapi Wraha mempunyai nama lain yaitu Kapi Celeng karena kepalanya yang menyerupai babi hutan, sementara badannya berwujud badan kera. Tokoh wayang ini dikenal nyeleneh, namun berpendirian teguh.
Kapi Kingkin merupakan tokoh wayang yang dalam kisahnya diciptakan oleh Sang Hyang Baruna alias Dewa Ikan. Karena itu, Kapi Kingkin memiliki perpaduan tubuh kepiting dan kera.
Karakternya berani tanpa maksud terselubung. Ia pun punya peran besar dalam dalam menyelamatkan proses pembangunan jembatan menuju Negara Ngalengka.
Tokoh wayang Kapi satu ini memiliki karakter setia, ikhlas, dan pantang mundur mendukung Sri Rama. Kapi Warjita atau Kapi Wercita digambarkan dengan badan berwujud kera, sedangkan kepala dan ekor menyerupai cacing.
Ia pun dijuluki Cacingkanil karena kemampuannya yang bisa melilit seperti cacing. Tokoh ini juga anggota bala tentara Pancawati yang tunduk pada Prabu Ramawijaya.
Wayang Kapi Satabali digambarkan berbadan kera. Kadang ia juga dijuluki sebagai Kapi Ayam Jago karana kepalanya yang menyerupai ayam.
Kapi Satabali mendapat tugas penting dalam pasukan tentara Pancawati. Karena punya kokokan yang bermacam-macam yang mampu menandakan berbagai peristiwa, ia pun ditempatkan sebagai penjaga pesanggrahan Selagiri atau kediaman dari Prabu Ramawijaya.
Tampak gagah, Wayang Kapi Jaya Anala pun tergabung dalam pasukan bala tentara Pancawati. Ia berperawakan mirip kera dengan kepala menyerupai api yang menyala. Karena itu, Kapi Jaya Anala mempunyai nama lain Kapi Anggeni.
Karakternya sangat berani melawan keangkamurkaan. Kapi Jaya Anala adalah satu dari sekian tokoh wayang yang bertekad besar untuk menciptakan perdamaian dan kebaikan bersama.
Tokoh wayang satu ini sedikit berbeda. Kapi Sembawa berperawakan kokoh dengan wujud badan kera dan berkepala singa
Kapi Sembawa memiliki karakter yang berwibawa dan tegas. Ia lah yang bertugas memberi semangat berperang kepada para prajurit kera.
Wayang Kapi Liman Dhesthi merupakan perpaduan dari gajah dan kera. Ia menyatukan kekuatan bersama bala tentara Pancawati untuk mengeroyok Raden Kumbakarna.
Namun, ia harus berakhir mati karena terjebak di hidung Raden Kumbakarna. Meski punya kisah tragis, namun pengorbanan Kapi Liman Dhesthi tidak boleh disepelekan.
Wayang Kapi Premujabahu sering kali disebut sebagai Kapi Pramudya. Ia digambarkan sebagai tokoh wayang dengan badan kera berbulu hitam dan berkepala kumbang.
Kapi Premujabahu memiliki tugas untuk mencari satu bunga pusaka bernama Kembang Dewa Retna yang berada di Kahyangan Jajarlumintu. Berkat penciumannya yang tayam, ia pun berhasil mengambil bunga tersebut dan diangkat menjadi komandan istimewa oleh Sri Rama.
Salah satu tokoh wayang dengan kekuatan luar biasa yaitu Kapi Endrajanu. Ia digambarkan dengan badan berwujud kera dan kepala kerbau.
Selain itu, Kapi Endrajanu juga punya karakter yang sangat rajin dan patuh. Itulah sebabnya, ia turut tergabung dalam bala tentara Pancawati.
Wayang Kapi Cocak Rawun digambarkan dengan badan kera dan kepala burung. Ia memiliki keahlian terbang yang sangat membantu dalam mengawasi keberadaan dan gerakan musuh.
Karena itu, tokoh wayang satu ini juga tergabung sebagai bala tentara Pancawati. Ia sangat dapat diandalkan untuk menjalankan tugas keamanan.
Wujud Wayang Kapi Jaya Arina memiliki tubuh kera, namun berkepala kijang. Kemampuan larinya sangat cepat dan selalu sukses menghindari dari sergapan musuh.
Kelincahannya pun sangat diandalkan ketika melawan musuh. Karena itulah, Kapi Jaya Arina diamanahi untuk memperbaiki kerajaan Alengka serta membangun tambak.
Kapi Widagsi memiliki proporsi tubuh yang sangat besar dan kuat. Ia pun menjadi salah satu prajurit andalan di Negara Pancawati.
Tokoh wayang satu ini berwujud kera dan kepalanya menyerupai kepala badak. Dengan kekuatannya yang sakti, Kapi Widagsi pun mampu menghalau rintangan menuju Alengka.
Wayang Kapi Trewilun berbadan kera dan berkepala kelinci. Ia terkenal lincah dalam aksi-aksinya dan memiliki keahlian membuat gorong-gorong.
Ternyata Wayang Kapi-Kapi di atas mirip dengan kisah fabel di dunia sastra, ya. Dari tokoh-tokoh wayang tersebut kita bisa belajar untuk saling menjaga dan saling mengayomi, meski memiliki fisik dan kepribadian yang berbeda.
Kalau penasaran dengan penampilan 14 karakter Wayang Kapi-Kapi, kamu bisa menonton pertunjukannya di Wayang Jogja Night Carnival. Acara tahunan Jogja tersebut biasanya diadakan pada bulan Oktober.