Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Hubungan Merapi dengan Bulan Purnama, Benarkah Jadi Pertanda?

ilustrasi letusan Gunung Merapi di malam hari (en.wikipedia.org/ Raden Saleh: Merapi volcano, eruption at night)
Intinya sih...
  • Bulan purnama terkait dengan mitos akan terjadinya bencana alam, seperti erupsi Gunung Merapi setelah bulan purnama
  • Gravitasi bulan saat purnama mempengaruhi permukaan bumi dan proses erupsi Gunung Merapi menurut penjelasan ilmiah Dr. Ratdomopurbo
  • Bulan purnama bisa digunakan sebagai tanda untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana alam dan pentingnya menggabungkan kearifan lokal dengan ilmu pengetahuan modern dalam menjaga keselamatan

Bulan purnama memiliki cerita. Dalam sejarah, tercatat beberapa bencana dan letusan gunung terjadi tak lama setelah bulan purnama. Bahkan ini juga divisualisasikan oleh Raden Saleh dalam lukisannya pada tahun 1865. Lukisan tersebut menceritakan tentang Gunung Merapi yang meletus pada malam hari.

Bahkan, sejak dulu, nenak moyang juga punya kebiasaan khusus saat purnama datang yaitu, mengumpulkan anak-anak kecil dan mengajaknya bermain di bawah langit malam yang bersinar terang. Setelah bermain, anak-anak dan keluarganya tidur bersama dengan tujuan jika terjadi sesuatu, maka mudah menyelematkan diri beserta anak-anaknya. Kebiasaan inilah yang jadi cerita setiap bulan purnama, yang konon akan terjadi bencana.

Namun, apakah benar bulan purnama juga memengaruhi Gunung Merapi sehingga mengalami erupsi?

1.Pengaruh gravitasi bulan terhadap proses erupsi Merapi

ilustrasi bulan purnama (pexels.com/ Tom Fisk)

Ada penjelasan ilmiahnya dari Dr. Ratdomopurbo, dikutip buku Melacak Mitos Merapi: Peka Membaca Bencana, Kritis terhadap Kearifan Lokal karya Ibnu Subiyanto, bahwa saat bulan purnama, gravitasi bulan begitu kuat sehingga menyebabkan permukaan bumi sedikit lebih cembung, meski perubahannya hanya dalam hitungan cm saja. Perubahan ini mungkin tak terasa di dataran rendah, tapi di puncak Merapi dampaknya lebih nyata.

Di puncak gunung, tarikan gravitasi bulan menyebabkan batuan merekah, ini melemahnya ikatan antarbatuan yang memiliki fungsi sebagai penutup kolom magma. Saat tekanan dari dalam perut bumi menguat, maka memicu erupsi yang menjebol kubah lava. Jika tekanannya tak terlalu besar, rekahan bisa menjadi jalur keluarnya magma sehingga terjadi erupsi lelehan.

2.Bulan purnama sebagai penanda akan adanya bencana

ilustrasi gunung berapi di bawah langit gelap (pexels.com/ Capung Purnomo)

Meskipun telah dijelaskan bahwa gravitasi bulan bisa memengaruhi proses erupsi pada Gunung Merapi, namun itu tak semata-mata jadi penyebabnya. Ada faktor lain yang memicu terjadinya erupsi.

Namun, keberadaan bulan purnama bisa digunakan oleh masyarakat sebagai penanda meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana alam. Ini juga sekaligus bagian dari upaya melindungi diri beserta keluarga.

Belajar dari kearifan lokal, membuat seseorang mampu memahami pentingnya mengenal tanda-tanda alam, serta menggabungkannya dengan ilmu pengetahuan modern dalam menjaga keselamatan. Dengan demikian, masyarakat semakin memiliki kesadaran terhadap potensi bencana, dan mereka juga lebih siap menghadapi risiko yang mungkin terjadi.

3.Bulan purnama dan makna Memayu Hayuning Bawana

ilustrasi menikmati keindahan alam (pexels.com/ Branislav Bednár)

Tampilan bumi saat kemunculan bulan purnama mencerminkan falsafah Jawa yaitu Memayu Hayuning Bawana yang artinya memperindah dunia. Franz Magnis dalam bukunya Etika Jawa: Sebuah Analisa Falsafi tentang Kebijaksanaan Hidup Jawa, menjelaskan tentang perumpamaan bulan purnama yaitu, sesuatu yang memberikan cahaya sehingga membuat bumi tampak lebih terang dan indah. Begitu pula manusia, yang keberadaannya di dunia diharapkan membawa kebaikan untuk dirinya sendiri, sesama, dan alam sekitarnya. Bumi begitu indah dan selamat karena terkena cahaya bulan saat purnama.

Dengan sinar terangnya memberi waktu manusia untuk menikmatinya bersama keluarga di depan rumah. Setelahnya, manusia diberi kesempatan untuk persiapan melindungi diri jika bencana terjadi. Memahami fenomena alam dan merespons pengetahuan dari kearifan lokal secara bijak, membuat hidup menjadi tenang dan dapat keselamatan.

Bulan purnama telah lama dianggap sebagai pertanda akan terjadi perubahan alam, termasuk kemungkinan gunung Merapi akan erupsi. Tak hanya sekadar mitos, kepercayaan dari nenek moyang ini sebenarnya juga mengajarkan tentang pentingnya waspada dan selalu siap siaga. Entah kapan gunung akan erupsi, tetaplah berperan memperindah lingkungan dengan menjaga kelestarian ekosistemnya, sehingga alam akan memberi tanda juga kepada manusia untuk melakukan berbagai persiapan keselamatan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us