Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Jarang Diperhatikan, 5 Manfaat Bersosialisasi bagi Penulis

ilustrasi dua orang berlibur (pexels.com/Ron Lach)

Saat mendengar kata “penulis,” apa yang pertama kali terlintas di benakmu? Mungkin kamu akan membayangkan seseorang yang bekerja sendirian di depan sebuah laptop atau buku. Memang, banyak penulis lebih suka menulis di keheningan dan sering menghindar dari keramaian. Karena itulah kegiatan menulis sering dilihat sebagai pekerjaan untuk orang-orang introvert yang lebih gemar menyendiri.

Walaupun menulis memang membutuhkan ketenangan, itu bukan berarti kamu sebagai penulis bisa sepenuhnya menghindar dari orang-orang lain. Bersosialisasi juga penting untuk penulis karena bisa memberikan banyak manfaat. Apa saja keuntungan itu? Yuk, simak daftarnya di bawah ini!

1.Sumber inspirasi

ilustrasi orang mengobrol (pexels.com/Mental Health America (MHA))

Biasanya, bagaimana caramu mendapatkan ide tulisan? Beberapa penulis suka mendapatkannya dengan membaca buku atau artikel. Ada pula yang gemar mencarinya dengan menonton film atau berita.

Mengobrol dengan orang-orang lain juga bisa menjadi sumber yang bagus untuk mendapatkan inspirasi tulisan. Bisa saja ketika kamu sedang berbicara dengan temanmu, topik percakapan itu tiba-tiba memberimu ide. Bahkan, hanya dengan mengamati kegiatan orang-orang lain saja sudah dapat memberimu banyak inspirasi.

2.Memanusiakan tulisan

ilustrasi mengobrol (pexels.com/RODNAE Productions)

Selain bisa menjadi sumber inspirasi, sosialisasi juga bisa membantumu dalam memanusiakan tulisan. Kalau kamu adalah penulis fiksi, kamu bisa belajar cara orang berkomunikasi, bereaksi terhadap masalah, dan lainnya melalui orang-orang yang mengobrol denganmu. Hal-hal yang kamu pelajari itu bisa membuat tulisanmu menjadi semakin realistis dan hidup. Kalaupun kamu membuat tulisan non-fiksi, hubungan dengan manusia tentu saja tetap harus dijaga karena jarang sekali ada topik yang pada akhirnya tidak berhubungan dengan manusia.

Mengamati orang-orang bersosialisasi saja tidaklah cukup. Kamu harus terjun langsung ke dalam sosialisasi itu agar bisa mendapatkan keseluruhan gambaran perilaku manusia. Bayangkan saja kamu ingin mengetahui banyak tentang sebuah olahraga. Manakah cara yang paling bisa memperdalam pengetahuanmu: hanya mengamati olahraga itu, ataukah dengan mencoba olahraga itu juga?

3.Sumber pembaca

ilustrasi belajar bersama teman (pexels.com/Armin Rimoldi)

Tujuan seseorang membuat tulisan tentu saja agar tulisan itu dibaca, bukan? Pastinya yang akan membaca tulisanmu adalah orang lain, bukan robot. Karenanya, bersosialisasi bisa memberikanmu manfaat dalam hal ini.

Dengan bersosialisasi, kamu jadi bisa menjalin pertemanan dengan orang lain. Kemudian, kamu bisa meminta orang itu untuk membaca tulisanmu, terutama jika topik tulisan itu sesuai dengan topik pembicaraan yang sedang kalian lakukan. Selain bersosialisasi dengan teman dan keluarga, dalam hal ini kamu bisa bergabung dengan kelompok penulis dan mengobrol dengan para penulis lainnya.

4.Sumber beta reader

ilustrasi belajar bersama teman (pexels.com/Armin Rimoldi)

Poin yang satu ini berhubungan dengan poin ketiga. Kalau kamu sudah menyerahkan tulisanmu kepada orang lain, ada kemungkinan orang itu akan punya pendapat tentangnya. Kamu bisa menanyakan pendapat mereka; hal-hal apa saja yang mereka sukai dari tulisanmu dan apa yang bisa ditingkatkan.

Tentu saja, kamu bisa mempekerjakan editor profesional atau mendapatkan editor dari platform tempatmu menulis tanpa harus bersosialisasi dengan orang lain. Namun, mencari beta reader dari orang yang kamu kenal punya kelebihannya sendiri. Beta reader biasanya lebih mengenalmu secara pribadi. Karenanya, mereka bisa memberikan masukan yang sesuai dengan karaktermu sendiri.

5.Menjaga kesehatan mental

ilustrasi orang menggunakan handphone (pexels.com/ Keira Burton)

Ada saja orang yang merasa takut mengobrol dengan banyak orang. Karenanya, bayangan harus bersosialisasi justru bisa membuat mereka stress. Kalau kamu adalah satu dari orang-orang itu, kamu tidak perlu bersosialisasi di grup-grup besar.

Namun, sebagai makhluk sosial, kamu tetap harus menjaga hubungan agar kesehatan mentalmu terjaga. Kamu bisa mengobrol dengan teman atau keluarga lewat handphone. Usahakan untuk bertemu dengan mereka setidaknya satu atau dua minggu sekali. Tentunya kamu harus punya mental yang sehat agar bisa terus menulis, bukan?

 

Sesekali, kesendirian memang dibutuhkan dalam proses menulis. Namun, jangan lupa untuk tetap meluangkan waktu bersosialisasi dengan orang-orang lain, ya! Kalau tidak, kamu tidak bisa mendapatkan keuntungan-keuntungan yang tertulis di atas.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Helmi Elena
EditorHelmi Elena
Follow Us