5 Film Terakhir Artis Hollywood Sebelum Karier Meredup

Lindsay Lohan adalah salah satu bintang remaja paling menjanjikan di awal tahun 2000-an. Lewat film seperti Mean Girls (2004) dan Freaky Friday (2003), namanya melambung tinggi. Namun, seiring waktu, kehidupan pribadinya yang penuh kontroversi mulai merusak reputasinya di industri film. Puncaknya, ketika ia membintangi The Canyons pada 2013—film yang digarap dengan ekspektasi tinggi tetapi malah menuai kritik tajam karena akting yang kurang meyakinkan dan naskah yang lemah.

Film ini menjadi semacam penutup tak resmi untuk era kejayaan Lohan di layar lebar. Setelahnya, ia lebih banyak muncul di acara TV realitas, proyek indie kecil, dan kehidupan pribadinya lebih sering menjadi sorotan ketimbang karya seninya. The Canyons pun akhirnya dikenang bukan sebagai film besar, melainkan sebagai tanda jelas akan tenggelamnya seorang bintang.

Brendan Fraser dikenal luas lewat perannya sebagai Rick O’Connell dalam trilogi The Mummy. Ia juga membintangi film populer seperti George of the Jungle dan Bedazzled. Namun sayangnya, film terakhirnya sebelum kariernya meredup adalah Furry Vengeance (2010), sebuah komedi slapstick yang tidak mendapat sambutan baik dari kritikus maupun penonton.

Film ini dianggap sebagai titik nadir dalam karier Fraser. Ia kemudian sempat menghilang dari dunia hiburan, karena alasan pribadi seperti masalah kesehatan dan trauma masa lalu. Meskipun ia mulai bangkit kembali lewat film The Whale (2022), selama lebih dari satu dekade setelah Furry Vengeance, ia nyaris tak terdengar lagi namanya di dunia perfilman besar.

Megan Fox pernah menjadi ikon film aksi dan simbol seks Hollywood setelah membintangi Transformers (2007) dan sekuelnya. Namun konflik dengan sutradara Michael Bay membuatnya keluar dari waralaba besar tersebut. Ia sempat kembali lewat Teenage Mutant Ninja Turtles: Out of the Shadows pada 2016, yang walau masih berstatus blockbuster, tidak mampu mengembalikan kejayaan kariernya seperti dulu.

Film ini seakan menjadi penanda bahwa ketenaran Fox tak lagi seperti masa puncaknya. Setelah itu, ia lebih banyak bermain di film-film kelas B dan proyek yang langsung rilis di platform streaming. Meski masih aktif, pamornya di Hollywood sudah jauh dari sorotan utama seperti dulu saat berada di puncak ketenaran.

Taylor Lautner meroket lewat perannya sebagai Jacob dalam franchise Twilight. Dengan fisik atletis dan wajah tampan, ia sempat diprediksi akan menjadi bintang aksi besar berikutnya. Namun film Tracers (2015), yang mencoba menampilkan Lautner dalam aksi parkour dan drama kriminal, justru gagal secara komersial dan kritik.

Setelah film ini, karier Lautner merosot drastis. Ia hanya tampil di beberapa serial TV dan film berbiaya rendah. Publik pun mulai melupakan sosok yang dulu menjadi idola remaja. Tracers menjadi semacam usaha terakhir Lautner untuk mempertahankan eksistensinya di dunia film, tapi sayangnya, gagal menghidupkan kembali ketenarannya.

Cameron Diaz dikenal sebagai salah satu aktris komedi romantis dan film aksi terbaik di era 90-an hingga 2000-an. Namun setelah membintangi remake musikal Annie pada 2014, ia memutuskan untuk pensiun dari dunia akting. Film tersebut bukanlah kegagalan besar, tetapi juga bukan kesuksesan gemilang yang menandai puncak karier.

Dalam Annie, Diaz memerankan tokoh antagonis bernama Miss Hannigan. Penampilannya cukup mencolok, tetapi banyak kritikus menilai bahwa perannya terasa terlalu dipaksakan dan tidak natural. Sejak saat itu, Diaz menghilang dari dunia perfilman dan memilih fokus pada kehidupan pribadi dan bisnisnya. Annie pun tercatat sebagai film terakhir sebelum ia mundur secara resmi dari dunia hiburan.

Industri film Hollywood sangat kompetitif dan tidak memberi jaminan pada siapa pun untuk tetap berada di puncak. Karier yang semula bersinar bisa meredup hanya karena satu pilihan film yang salah, skandal pribadi, atau perubahan arah hidup. Lima artis yang disebutkan di atas membuktikan bahwa ketenaran bisa berlalu secepat datangnya.