Film Komang Ajak Merayakan Perbedaan

Intinya sih...
- Film "Komang" (2025) disambut meriah di XXI Jogja City Mall, mengajak penonton untuk merayakan perbedaan.
- Cerita film berpusat pada perjuangan cinta Ode dan Ade yang diuji oleh perbedaan status sosial dan kehadiran pria lain.
- Kesuksesan film ini disebut berkat kerja keras semua pihak yang terlibat dalam pembuatannya, dan sudah ditonton 540 ribu lebih penonton sejak penayangan perdana.
Sleman, IDN Times - Film Komang (2025) disambut antusias penonton saat pemutaran di XXI Jogja City Mall (JCM), Sabtu (5/4/2025). Film bergenre romansa ini terinspirasi dari kisah nyata Raim Laode dan Komang Ade Widiandari, dan mengajak penonton untuk melihat perbedaan sebagai sesuatu yang layak dirayakan.
“Jangan berjuang melawan perbedaan, tapi merayakan perbedaan. Bedanya yang dirayakan supaya bagus hidupmu,” ujar Raim Laode seusai pemutaran film.
1.Diangkat dari kisah cinta raim laode
Film Komang diangkat dari kisah perjuangan cinta Raim Laode kepada sang istri, Komang Ade Widiandari. Ceritanya berpusat pada Ode, pemuda asal Buton yang jatuh hati pada Ade, perantau asal Bali. Awalnya, hubungan keduanya tampak harmonis dan penuh kebahagiaan, seolah dunia hanya milik mereka berdua.
Namun, kisah cinta Ode dan Ade mulai diuji. Perbedaan status sosial dan kehadiran pria lain yang seiman menjadi tantangan besar. Meski begitu, Ode tak menyerah. Ia memilih merantau ke Jakarta demi mengejar mimpi, sekaligus membuktikan ketulusan cintanya. Di sisi lain, Ade mulai diliputi keraguan karena Ode semakin sibuk dan terasa menjauh.
Raim Laode yang dikenal sebagai komika sekaligus penyanyi ini mengatakan bahwa kisahnya punya daya tarik tersendiri dan asyik diangkat di layar secara visual, secara dialek, dan secara jalur cerita. “Ini diangkat dari kisah yang tulus, menjadi lagu, menjadi film,” jelas Raim.
2.Cerita Keisha Alvaro berperan sebagai Ode
Keisha Alvaro yang berperan sebagai Ode mengungkapkan rasa bangganya bisa memerankan Ode yang terinspirasi dari kisah Raim Laode. “Saya satu daerah Sulawesi juga, Kak Raim orang Sulawesi di mana juga menjadi kebanggan main di film yang menjadi orang Sulawesi,” ungkapnya.
Putra Pasha ‘Ungu’ itu menyebut dalam memerankan Ode, ia mempelajari karakter Raim, mempelajari logat, hingga pandangan Raim soal hidup. “Cukup kesulitan mempelajari logat saya, mempelajari akrakter Kak Raim, mempelajari pandangan beliau soal hidup, soal kariernya, soal lagu Komang dan segala macem,” ucapnya.
3.Ratusan ribu penonton
Aurora Ribero yang berperan sebagai Ade tumbuh besar di Bali, membantu dirinya dalam memainkan perannya. “Bagus ada pengalaman lebih gampang buat aku memasuki karakter Komang, logat-logatnya, walaupun persiapan dikit, dari pengalaman aku ini lumayan bisa ngebantu aku,” kata Aurora.
Sejak penayangan perdana pada hari pertama Lebaran, film ini sudah ditonton 540 ribu lebih penonton. Kesuksesan film ini disebut berkat kerja keras semua pihak yang terlibat dalam film ini.