5 Kerugian Mengutamakan Gengsi dalam Menjalani Kehidupan

Kebutuhan inti malah gak terpenuhi

Apa yang sebenarnya bisa membuatmu merasa berharga? Ketika berhasil membeli barang mewah, menunjukkan kehidupan foya-foya, memamerkan saldo tabungan untuk memperlihatkan kemapanan? Rasa berharga terhadap diri gak cuma perihal materi yang dimiliki. Materi gak ada habisnya, dan selalu ada yang lebih unggul darimu. Itulah kenapa, gengsi gak perlu ditinggi-tinggikan.

Bergaya sederhana juga bahagia, tak banyak mengumbar kemewahan hanya demi mendapatkan pengakuan, justru lebih menenangkan. Untukmu yang masih mengutamakan gengsi ketika berkehidupan, berikut ini lima kerugiannya.

1. Stres karena memaksakan kemampuan yang di luar diri

5 Kerugian Mengutamakan Gengsi dalam Menjalani Kehidupanilustrasi stres memikirkan kondisi finansial (pexels.com/Karolina Grabowska)

Betapa stresnya kamu ketika melihat ada orang yang lebih mampu membeli ini itu, lalu tersulut emosi dan berambisi sepertinya. Kalau sesuai kemampuan, masih bisa terpenuhi, tapi jika ternyata di luar kemampuanmu, maka dapat berpotensi melakukan segala cara supaya bisa sama.

Memaksakan kehendak yang negatif ini meningkatkan stres hingga berujung depresi. Hanya karena gengsi, kamu malah menyiksa diri. Yakin mau terus seperti ini?

2. Kebutuhan inti dari diri malah gak terpenuhi

5 Kerugian Mengutamakan Gengsi dalam Menjalani KehidupanIlustrasi kecewa (pexels.com/RODNAE Productions)

Ketahui apa yang sebenarnya kamu butuhkan dalam kehidupan. Upayakan dan cukupi kebutuhan intimu dulu. Kalau gak mampu membedakan kebutuhan dan keinginan, maka yang terus terjadi hanya pemenuhan gengsi supaya diakui.

Apakah bahagia, jika hidup dengan gengsi? Jelas tidak, apalagi yang kamu butuhkan malah diabaikan, perasaan kurang puas akan selalu menghampiri, hingga akhirnya banyak mengalami rugi. Gak perlu menyamakan standar hidup dengan orang lain, tetaplah berpegang pada apa yang memang menjadi kebutuhan intimu saja.

3. Semakin gak mampu jujur kepada diri sendiri

5 Kerugian Mengutamakan Gengsi dalam Menjalani Kehidupanilustrasi orang bercermin (pexels.com/Johannes Plenio)

Untuk merasakan ketenangan dan kebahagiaan berkehidupan, maka perlu jujur kepada diri sendiri. Mengutamakan gengsi akan menjerumuskan pada ketidakjujuran, terus-menerus membohongi diri tentang apa yang sebenarnya bikin bahagia, malah ujungnya semakin sengsara. Ketidakbijaksanaan dalam mengelola keuangan dapat menurunkan tingkat kebahagiaan.

Jangan berpikir orang akan semakin mendekat ketika kamu terlihat bermewah-mewahan. Sekalipun ada, hubungan yang berjalan juga gak positif, akan selalu muncul persaingan menunjukkan kemewahan. Ketika suatu saat kondisimu di bawah, kamu akan rela menyusahkan diri demi tetap diakui orang-orang yang sama gengsinya.

Baca Juga: 6 Alasan Gak Perlu Memamerkan Rencana Hidupmu ke Orang Lain

4. Banyak kesulitan yang semakin besar dirasakan

5 Kerugian Mengutamakan Gengsi dalam Menjalani Kehidupanilustrasi seseorang yang kesulitan dalam proses belajar (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Tak hanya perihal materi, ketika kamu juga mengutamakan gengsi saat menyadari diri gak mampu melakukan sesuatu, maka seterusnya kesulitan semakin besar tingkatannya. Kenapa? Karena kamu malu untuk meminta arahan dan bimbingan kepada orang yang ahli. Jika terus seperti ini, perkembangan diri hingga karier pun semakin menurun. Gak ada untungnya, malah merugikanmu dari berbagai aspek kehidupan.

Apa adanya saja dengan tetap berusaha menaikkan kualitas diri, bukan meninggikan gengsi. Itu kuncinya biar kamu selalu punya jalan dalam penyelesaian masalah. Rendah hati memberikanmu banyak kemudahan.

5. Setiap relasi yang dijalani selalu gak membahagiakan

5 Kerugian Mengutamakan Gengsi dalam Menjalani Kehidupanilustrasi pertengkaran (pexels.com/Yan Krukov)

Kerugian lainnya dari gengsi yang tinggi adalah dalam hal relasi. Setiap orang pernah dengan sengaja maupun tidak melakukan kesalahan yang menyakiti orang. Gengsi mengakui dan meminta maaf kepada yang tersakiti, jelas merusak hubungan yang dijalani.

Jangan merasa diri paling tinggi, jadilah pribadi sederhana yang tulus hatinya. Kalau memang menyadari diri bersalah, apa susahnya mengatakan maaf? Jika terus merasa gengsi, lingkungan pergaulan positifmu semakin sedikit. Pribadi yang positif juga enggan berteman dengan orang yang perilakunya menyebalkan.

Punya rasa berharga terhadap diri itu perlu, tapi sewajarnya saja. Dalam menjalani kehidupan, utamakan kebahagiaan diri dengan cara yang rendah hati. Gak usah memaksakan keinginan jika nyatanya belum ada kemampuan. Tak perlu merasa diri paling hebat, karena jika kamu meluaskan pergaulan, pasti akan banyak bertemu orang yang lebih dari kamu. Bangun keberhargaan diri secukupnya, ini lebih menguntungkan dan bahagianya jangka panjang.

Baca Juga: Hindari 5 Kondisi Ini saat Mengambil Keputusan, Biar Gak Bias!

Adelbertha Eva Y Photo Community Writer Adelbertha Eva Y

Tetap Semangat

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya