Mengenal Najwa Rashika, Drummer Remaja Berprestasi Asal Jogja

Najwa mengaku bahwa dirinya sudah belajar drum selama 8 tahun, dimulai sejak kelas 2 SD. Awal mula ketertarikannya pada alat musik pukul ini justru berawal dari gamelan yang diajarkan saat Najwa masih TK.

Lalu saat Najwa masuk SD, Ema menanyakan kepada Najwa terkait keinginan belajar musiknya, Najwa pun menjawab ingin belajar drum yang kemudian dikabulkan oleh Suwanto dan Ema dengan memasukkannya ke les drum dan membelikannya drum set beserta membuatkan studio kecil-kecilan di rumah.

"Ketika itu ya memang (Najwa) belum pernah memegang drum, dan ternyata setelah dilesin akan lebih mudah menyerap ilmunya kalau memang punya drum, akhirnya memang beli dan ternyata anaknya bisa dipercaya sampai sekarang," ucap Ema mengenang awal mula Najwa terjun ke dunia drum.

Hingga sekarang Najwa konsisten bermain drum dari mulai bermain drum solo, membuat video drum cover, hingga berkolaborasi dengan para musisi-musisi tanah air.

Tak seperti gadis cilik pada umumnya saat memainkan musik, Najwa justru menyukai lagu-lagu rock dan metal yang berirama kencang dan cepat. Hal ini membuat namanya viral sebagai drummer cilik yang mampu membawakan lagu metal yang terkenal akan kerumitan dan kecepatannya.

Najwa pertama kali mengenal lagu metal dari guru lesnya, sehingga karena sering mendengar lagu-lagu tersebut dan diajarkan oleh guru lesnya, Najwa merasa bahwa lagu metal itu menyenangkan dan mulai bermain lagu-lagu tersebut. 

Dari sana Najwa mulai mengikuti berbagai kompetisi drum baik di dalam maupun di luar kota Yogyakarta dengan membawakan lagu-lagu rock dan metal seperti lagu-lagunya Paramore hingga Avenged Sevenfold. Selain itu Najwa juga aktif mendokumentasikan permainannya dalam video dan diunggah dalam channel YouTube Najwa Rashika Az-zahra.

Penampilannya membawakan lagu bergenre death metal berjudul Decadence of Life dari Death Vomit bisa disaksikan dalam video YouTube di atas.

Dari awal kariernya bermain drum, sudah cukup banyak prestasi yang ditorehkan drummer yang mengidolakan Mike Portnoy ini baik di dalam maupun luar negeri.

Salah satu prestasi yang menurut Najwa paling membanggakan sepanjang karirnya adalah menjadi finalis Hit Like A Girl, sebuah kontes drum skala Internasional khusus bagi wanita di seluruh dunia dengan berbagai kelas usia. 

Najwa tercatat menjadi finalis Hit Like A Girl hingga dua kali, yaitu di tahun 2016 dan 2017. Najwa juga terpilih sebagai kontestan paling populer di Hit Like A Girl dan mendapatkan endorse dari sebuah merek simbal internasional, TRX Cymbals dan merek stik drum asal Italia, Techra Drumsticks.

Hingga kini masih ada harapan Najwa dalam bermain drum yang belum kesampaian, yaitu ingin bermain di luar negeri dengan membawa budaya Indonesia ke sana.

"Aku pengennya bawain budaya Indonesia, jadi mungkin kolaborasi sama gamelan dan alat musik sini di bawa ke luar," ucap Najwa menyampaikan keinginan ke depannya.

Najwa sendiri belakangan ini sudah mulai mengembangkan diri untuk tidak hanya berkutat dengan musik rock dan metal, namun mulai mengasah kemampuannya dengan melakukan kolaborasi antara drum dan alat musik tradisional.

Najwa juga aktif tampil di sebuah ajang pertemuan para pemain drum dan perkusi se-Indonesia, Indonesia Drum & Perkusi Festival (IDP Fest), yang diadakan tiap tahunnya.

Awal mula keterlibatan Najwa dalam IDP Fest ini berawal dari Ekki Soekarno, ketua penyelenggara IDP Fest, yang tertarik dengan permainan Najwa karena menonton video Najwa di YouTube dan datang langsung ke Yogyakarta khusus untuk mengajak Najwa tampil di IDP Fest di Jakarta pada tahun 2017 lalu dan berlanjut hingga sekarang.

Pada tahun ini Najwa sudah dijadwalkan untuk tampil kembali di IDP Fest 2020 sekaligus akan mengkampanyekan sebuah pergerakan bertajuk "Keren Tanpa Asap Rokok" untuk IDP Fest dan Komnas Pengendalian Tembakau dengan komposisi drum yang dikolaborasikan dengan gamelan.

Selain itu Najwa juga berusaha tetap mempertahankan eksistensinya dengan memanfaatkan media online seperti YouTube dan Instagram dengan berusaha rutin membuat video penampilannya.

Meskipun sangat aktif di dunia musik, Najwa ternyata gak melalaikan kewajibannya untuk menimba ilmu di sekolah. Najwa sekolah sampai sore dan sepulangnya sekolah dia mampir dulu ke studio untuk berlatih drum sambil membawa buku pelajaran.

"Musisi itu seperti tidak bisa serius sama pelajaran, namun dia (Najwa) malah suka pelajaran yang berat-berat menurut saya," ucap Ema menceritakan Najwa.

Najwa sendiri termasuk murid yang berprestasi di bidang akademis. Dia sering mengikuti olimpiade dan lomba mata pelajaran di sekolahnya. Mata pelajaran kesukaannya adalah Fisika dan mengaku sering membaca buku-buku Fisika untuk anak kuliahan karena saking tertariknya dengan Fisika. Impian Najwa adalah kuliah di jurusan Astronomi dan menjadi peneliti.

Najwa juga akan tetap bermain drum jika dia sudah dewasa dan bekerja, baginya drum sudah menjadi hobi utama yang harus selalu ada meskipun dia sudah disibukkan dengan dunia kerja kelak.

Keberhasilan Najwa dalam kiprahnya di dunia musik tentu tak lepas dari peran orangtua. Suwanto dan Ema dengan gigih selalu mendukung anaknya dalam bermain drum dan mewujudkan cita-citanya.

Najwa pun dibimbing agar selalu bisa berkembang dalam permainan drummnya sehingga dari tahun ke tahun tak hanya bermain drum solo saja namun hingga bisa berkolaborasi dengan para musisi lain.

"Saya selalu menekankan bahwa tidak hanya sekadar bermain (drum), tapi juga harus berkarya. Dulu di tahun 2016 modelnya drum cover, terus di tahun 2017 meningkat jadi sama orkestra, tahun 2018 meningkat lagi sama gamelan, jadi memang selalu dipersiapkan agar orang melihat Najwa ada bedanya dari tahun ke tahun," ungkap Ema.

Ema juga mengakui peran orangtua dalam perkembangan Najwa di dunia musik sangat penting terutama dalam pemilihan para musisi yang bekerja sama dengan Najwa karena pengaruhnya akan besar kepada diri Najwa sendiri.

Suwanto justru berharap bahwa Najwa juga bisa menyalurkan hobi bermain drumnya untuk masa depan agar bisa menjaga semua hal yang disukainya tetap berjalan beriringan.

"Jadi di samping hobi juga bisa disalurkan untuk bikin sekolah musik atau lembaga kursus buat musik, masih bisa disalurkan hobinya di samping mungkin Najwa sendiri suka Fisika biar tetap kesukaan dua-duanya bisa tetap dijaga," tutur Suwanto.

Suwanto dan Ema sangat berharap dan yakin bahwa Najwa bisa sukses di berbagai hal yang dia sukai, Mereka juga yakin bahwa Najwa memang bisa mempertanggungjawabkan semua hal yang sudah diberikan oleh kedua orangtuanya untuk bisa membuatnya semakin sukses.

"Sebagai orangtua kami totalitasnya sangat tinggi, alhamdulillah Najwa bisa mempertanggungjawabkan apa yang dia inginkan dan apa yang dia butuhkan, dan dengan pengamatan pola yang sudah ada, saya yakin dia bisa sukses di dua hal yang dia senangi (drum dan Fisika)," tutup Ema.

Najwa dan keluarganya adalah sebuah inspirasi bagi kita semua bahwa keinginan seorang anak jika bertemu dengan dukungan yang besar dari kedua orangtua maka akan menghasilkan anak yang bisa menemukan jalan suksesnya dan sekaligus menjadi kebanggaan bagi kedua orangtuanya.