Dari Hobi, Yo Caps Care Jadi Pionir Reparasi Topi di Jogja

Suka musik hip hop dan pakai topi ternyata jadi ladang cuan

Yogyakarta, IDN Times - Kalau digeluti, hobi bisa jadi ladang penghasilan yang menjanjikan. Hal ini dibuktikan oleh Herbudi Tri Prasetya yang memulai usaha reparasi topi miliknya, Yo Caps Care karena hobi dan kesehariannya.

“Kalau saya awalnya memang suka pakai topi dan suka musik hip hop, banyak teman yang juga suka musik hip hop. Saya lihat belum ada pencucian topi dan awalnya saya coba cuci topi sendiri,” ujar pria berusia 39 tahun tersebut.

Dari sinilah kemudian dia menjajal membuka jasa cleaning, reshape, repair, resize, dan repaint topi.

Tentu banyak kesulitan yang dirasakan oleh pria yang disapa Ipras ini dalam menjalankan usahanya. Meski begitu, berkat ketekunan dan konsistensi, Yo Caps Care makin berkembang dan dikenal banyak orang.

Baca Juga: Berdayakan Teman Tuli, Sunyi Coffee Jogja Tak Sekadar Bisnis

1. Pelanggan Yo Caps Care kini datang dari berbagai kalangan

Dari Hobi, Yo Caps Care Jadi Pionir Reparasi Topi di JogjaProses reparasi topi oleh Yo Caps Care. (instagram.com/yocapscare)

Ditemui di rumah sekaligus workshop miliknya di Jalan Nakula Nomor 49, Ketanggungan, Wirobrajan, Kota Yogyakarta, pada Selasa (21/06/2022), Ipras mengatakan kalau awalnya usahanya dimulai saat banyak teman yang tertarik dengan postingan topi yang baru dibenahi miliknya sendiri dan akhirnya ia geluti. Siapa sangka, usaha Ipras ini sudah bertahan sejak 2015.

“Karena senang. Peluangnya juga masih lebar, belum banyak saingannya. Jadi saya gas saja dan malah banyak yang tanya, sampai sekarang,” jelasnya.

Ipras mengaku bahwa awalnya ia menargetkan para anak hip hop yang memang identik senang memakai topi. Karena efek media sosial, usaha kecilnya lantas melebar dan pelanggannya datang dari berbagai kalangan.

2. Tak hanya orang Yogyakarta, ada juga pelanggan dari Sumatra, Sulawesi, hingga Kalimantan

Dari Hobi, Yo Caps Care Jadi Pionir Reparasi Topi di JogjaPotret topi sebelum dan sesudah direparasi oleh Yo Caps Care (instagram.com/yocapscare)

“Biasanya mereka (pelanggan) mengirim ke sini dalam kondisi jelek dan kotor. Bisa sampai lima topi sekali kirim,” kata Ipras. Ia kemudian menjelaskan bahwa pelanggannya bukan hanya yang berdomisili Yogyakarta, tapi sudah merambah ke Jakarta, bahkan Sulawesi, Sumatra, dan Kalimantan.

Buat pelanggan luar kota, biasanya mereka akan mengirimkan topi yang ingin dicuci dan dibenahi lewat ekspedisi. Setelah selesai diproses oleh Ipras, ia akan kirimkan ulang dengan jalur yang sama kepada pelanggannya. Tak hanya satu atau dua pelanggan luar kota, jumlahnya bahkan setara dengan pelanggan asal Yogyakarta.

Ipras juga mengatakan kalau ia pernah beberapa kali mendapat klien artis. Salah satunya adalah penyanyi Denada yang pernah mencucikan topi di tempatnya.

Baca Juga: Ren Florist Buktikan Pasangan Bisa Profesional Jalankan Usaha

3. Mulai merambah produk untuk perawatan topi

Dari Hobi, Yo Caps Care Jadi Pionir Reparasi Topi di JogjaProduk Yo Caps Care (IDN Times/Dyar Ayu)

“Ya lihat-lihat di YouTube bagaimana caranya, terus banyak yang menyuruh pakai hair spray. Tapi kalau pakai hair spray, kalau topinya hitam pasti jadi ada bercak putihnya. Akhirnya ya menemukan formula yang sekarang,” cerita Ipras bagaimana ia memulai merambah dunia jual beli barang setelah sukses di bidang jasa reparasi topi. 

Memanfaatkan internet, Ipras memasarkan produk-produk jualannya tersebut. Ia pun mengaku kalau justru banyak customer dari marketplace yang sejatinya ingin membeli sabun atau spray, malah akhirnya tertarik menggunakan jasanya. 

“Awalnya saya memang hanya cuci, warna ulang, benerin kancing atau bagian-bagian yang patah. Nah sekarang produk yang saya jual sudah ada sikat topi, sabun, dan spray untuk membuat topinya kaku,” terangnya.

Perkembangan yang dilakukan oleh Ipras tentu mempertimbangkan kebutuhan pelanggannya yang terkadang memang ingin mencoba mencuci dan merawat sendiri topi-topinya. Dan bukan sembarang sabun atau spray, Ipras meracik sendiri kedua produk andalannya ini.

Tak hanya sabun dan spray yang Ipras buat sendiri. Alat pemanas untuk mencetak topi sehingga bisa berbentuk dan tegak seperti baru dibuatnya sendiri dengan bahan yang sederhana.

Nah, kalau penasaran dan ingin coba menyulap topi lama seperti baru, kamu hanya perlu menyiapkan uang sebesar Rp45 ribu untuk mencuci, Rp65-Rp75 ribu untuk pewarnaan ulang, dan Rp50-Rp55 ribu untuk memperbaiki kerusakan.

4. Sudah memahami topi seperti apa yang bisa ia benahi dan tidak

Dari Hobi, Yo Caps Care Jadi Pionir Reparasi Topi di JogjaIpras saat proses mereparasi topi (instagram.com/yocapscare)

Saat ditanya apakah ada kriteria topi seperti apa yang bisa dia benahi, Ipras menjawab bahwa ia bisa membenarkan beragam dan berbagai tipe topi, asalkan sebagian besar bahannya adalah kain, bukannya plastik.

“Semua jenis topi, ada five panel, snap back, trucker, feodora. Selama bahannya masih banyak kainnya daripada plastik. Selain itu, gak saya terima. Soalnya ‘kan pakai pemanas itu, nah, kalau terlalu lama bisa merusak bentuk topi (kalau yang berbahan plastik),” kata Ipras menjelaskan.

Menurutnya, topi berbahan plastik memiliki karakter yang sulit karena sekalipun sudah menggunakan spray, airnya akan susah meresap dan membuat topi sukar dibentuk, berbeda dengan topi bahan kain yang memang menyerap air dari spray lebih mudah.

“Dulu semua-semua saya terima, ternyata sambil jalan ada beberapa bahan yang belum bisa saya betulkan,” imbuhnya.

Ipras mengatakan bahwa mungkin di beberapa tempat laundry atau cuci sepatu sudah menawarkan cuci topi, tapi belum seoptimal miliknya. Di Yo Caps Care, Ipras menyediakan cuci basah bahkan repair sehingga topi lawas yang kondisinya kumal, bisa kembali dipakai dan mendatangkan rasa percaya diri.

5. Yo Caps Care ingin hadirkan kembali momen berharga yang ada di setiap topi

Dari Hobi, Yo Caps Care Jadi Pionir Reparasi Topi di JogjaHerbudi Tri Prasetya owner Yo Caps Care (IDN Times/Dyar Ayu)

“Ada yang topinya mahal-mahal, ada yang dapat Rp30 ribu. Tapi kalau sebelum cuci ‘kan saya tanya dulu, soalnya ada yang biasa jasanya lebih mahal daripada harga topinya. Ada yang bilang mending beli baru, tapi ada juga yang topinya jelek dan murah, tapi ada history,” ungkap Ipras.

Ipras mengaku bahwa sejauh ini dia sudah mencuci dan memperbaiki lebih dari 1000 topi.

Menurut Ipras, usahanya tak sekadar jasa mencuci dan memperbaiki topi, melainkan juga berusaha menyelamatkan cerita atau kenangan yang didapat seseorang melalui sebuah topi. Untuk jangka waktu topi tetap tegak seperti baru, biasanya bisa sampai satu bulan, asalkan cara penyimpanannya benar seperti digantung atau jangan sampai tertindih benda berat karena akan merusak bentuk lebih cepat.

Di awal memulai usaha, Ipras mengaku bahkan pernah beberapa kali merusak topi customer. Namun ia tetap bertanggung jawab dengan mengganti topi baru sesuai yang diinginkan customer.

“Senangnya ya ada juga pelanggan yang kasihkan topinya buat saya. Tapi ya kalau suka sama dukanya ya banyak sukanya," ujarnya sambil tersenyum lebar.

Dari Ipras kita bisa memetik pembelajaran kalau rezeki bisa datang dari mana saja, tak terkecuali hobi dan musik kesukaan. Tinggal bagaimana kita bisa melihat peluang yang ada dan berusaha konsisten dengan apa yang sudah dimulai. Yuk, tengok sekeliling dan temukan jalan cuan kita sendiri!

Baca Juga: Raras Racik Minyak Atsiri, Wanginya Sampai ke Luar Negeri

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya