Berbekal Cerita Jenaka, Dadad Sesa Lambungkan Javafoodie 

Konten yang dibuat tak hanya dialog sederhana dan musik

Yogyakarta, IDN Times - Cerita lucu dan menghibur, menjadi salah satu ciri khas dari konten yang ditayangkan Javafoodie. Konten kreator, Dadad Sesa adalah sosok di balik kejenakaan tayangan makanan di Yogyakarta. Tak hanya sekadar mempromosikan makanan enak, konten makanan yang mendapatkan centang biru ini, menyajikan cerita menggelitik yang sering kamu lihat di Instagram.

Dadad Sesa bukanlah pemain baru, malah bisa dibilang pionir dalam dunia konten kreator kuliner. Walau kini banyak yang pembuat tayangan dengan tema yang sama, Dadad justru makin moncer dan berkembang dengan ide uniknya. Simak bagaimana kisah Dadad Sesa membangun Javafoodie hingga ratusan orang rela menjadi pengikutnya di media sosial. 

1. Berawal dari blog, Javafoodie kini miliki follower ratusan ribu di Instagram dan TikTok

Berbekal Cerita Jenaka, Dadad Sesa Lambungkan Javafoodie Instagram javafoodie

Sebelum media sosial sebesar sekarang, Dadad Sesa sudah memulai debutnya sebagai pengulas makanan melalui blog yang dimilikinya, sejak tahun 2010 dengan mendokumentasikan kegiatan menjajal aneka kuliner di Yogyakarta. Setelah berjalan selama 4 tahun, banyak pembaca memintanya untuk membuat Instagram.

"Sampai akhirnya pada tahun 2015, saya coba untuk full time di bidang konten kreator ini", ujar Dadad saat wawancara dengan IDN Times pada Rabu, 24 November 2021. Dari ketekunannya, kini Javafoodie sudah memiliki 203 ribu pengikut di Instagram dan 400 ribu pengikut di TikTok.

Baca Juga: Kangen Kuliner di Yogyakarta, Yuk Cicipi 7 Warung Makan Ini 

Baca Juga: 5 Kafe Dekat Keraton Yogyakarta, Nyaman untuk Tempat Bekerja

2. Membentuk tim yang solid

Berbekal Cerita Jenaka, Dadad Sesa Lambungkan Javafoodie Dadad Sesa dan Mas Gondrong. Instagram/javafoodie

Bersama dengan Mas Gondrong, lawan mainnya yang selalu bernasib sial dan Meika, yang berperan menjadi pacarnya, Dadad tak ingin terjebak hanya menggunakan musik dan dialog sederhana untuk mengiklankan sebuah produk makanan. Menurut Dadad, kualitas untuk membuat konten yang menarik adalah adalah hal utama. Untuk membantu pekerjaannya, Javafoodie memiliki lima orang yang bergabung dalam tim kreatifnya. Sebanyak tiga di antaranya sebagai videografer. Tugas Dadad selain sebagai pemeran utama, membuat ide cerita, editor, hingga membuat jadwal.   

"Satu kali pekerjaan mungkin sekitar dua jam, untuk editing sekitar satu jam. Biar beda dan tidak terlalu hardselling aja. Apalagi konten milik Javafoodie yang mengusung konsep story telling, pasti dibutuhkan effort yang lebih besar lagi," ujar bapak yang mempunyai satu anak ini.

Kelebihan mempromosikan makanan lewat cerita yang menggelitik adalah salah satu ciri khas Javafoodie yang jarang dimiliki konten kreator lainnya. "Sayangnya, saat ini beberapa orang berusaha meniru, bahkan terang-terangan melakukan re-make tanpa mencantumkan ide cerita."  

3. Tak ingin ketinggalan dengan konten kreator lainnya

Berbekal Cerita Jenaka, Dadad Sesa Lambungkan Javafoodie Dadad Sesa (dok.istimewa)

Laris dengan konten kuliner dan mempunyai banyak follower, tak menjadikan hdupnya santai. Rasa haus akan ilmu membuatnya ingin belajar dan improvisasi, salah satunya belajar TikTok. Ia mulai menggali dan mencari tahu mengenai apa yang disukai oleh penontonnya. “Biasanya justru street food atau kuliner tradisional yang khas.” ujar Dadad saat ditanya tentang tema yang paling ramai disukai oleh penonton.

"Ini menunjukkan di tengah makanan dari budaya luar, kuliner tradisional masih jadi pemenang," tambahnya. 

 

4. Menjadi konten kreator tak sekedar mendapatkan rupiah

Berbekal Cerita Jenaka, Dadad Sesa Lambungkan Javafoodie Dadad Sesa (dok.istimewa)

Kenaikan jumlah penonton, pengikut dan endorsement di media sosial miliknya, tak dipungkiri menambah pundi-pundi kantongnya. Namun ia mengaku tak hanya mengejar rupiah, lantaran menjadi konten kreator makanan sudah menjadi keinginannya. 

“Sukanya sih banyak teman. Dukanya waktu kerjanya cukup rancu, dan harus bisa bekerja di mana pun. Bisa dibilang, lingkaran pertemanannya jadi lebih luas karena mendatangi berbagai jenis tempat makan, baik restoran mewah, warteg, atau sekadar penjaja kaki lima." 

"Menjadi seorang konten kreator makanan harus dimulai dari minat yang timbul dari diri sendiri. Sia-sia kalau dari awal memang tidak memiliki ketertarikan pada dunia kuliner karena minat inilah yang menjadi modal awal untuk bisa berhasil," papar Dadad.  

 

5. Konten kreator pemula harus sabar

Berbekal Cerita Jenaka, Dadad Sesa Lambungkan Javafoodie Dadad Sesa (dok.istimewa)

Di akhir pembicaraan dengan IDN Times, laki-laki yang selalu tampil dengan rambut pendek ini, mengingatkan millennial yang ingin menjadi konten kretaor seperti dirinya. Alih-alih mendapatkan hasil instan dan hanya mengejar cuan, Dadad berpesan akan lebih bermakna jika bekerja sesuai dengan minat.

“Jangan bandingkan diri sendiri dengan orang lain. Fokus memajukan skill diri sendiri” kata Dadad. 

 

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya