Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Does University (instagram.com/doesofficial)

Di Jogja terdapat sekolah animasi gratis bakat gratis yang berlokasi di Godean, Sleman. Sekolah ini sudah ada sejak 2016 dan melahirkan ratusan alumni yang berperan dalam berbagai industri. 

Nama sekolah gratis ini adalah Does University, yang didirikan seorang musikus asal Jogja. Yuk kita telusuri sekolah gratis ini. 

1. Sekolah gratis wajibkan siswanya karantina

Does University (instagram.com/doesofficial)

Dikutip laman Does University, sekolah bakat non-formal gratis atau tanpa dipungut biaya ini, didirikan Erix Soekamti, vokalis sekaligus bassist grup musik Endank Soekamti. Sekolah didirikan sebagai tanggung jawab sosial Endank Soekamti kepada masyarakat yang menemani grup band tersebut selama lebih dari lima belas tahun. 

Setiap tahun, Does University memiliki jumlah murid yang bisa ditampung. Menariknya, selalu ada ratusan orang yang mendaftar di sini meski kuotanya hanya puluhan. Meski gratis, murid di Does University harus memiliki konsistensi dan bersedia dikarantina selama satu setengah tahun. 

2. Sudah mempunyai lima jurusan

Does University (instagram.com/doesofficial)

Pada masa awal pembentukannya, Does University yang berlokasi di Area Sawah, Sidoarum, Kapanewon Godean, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, hanya fokus pada pelatihan animasi, kini sudah memiliki lima jurusan yakni: 

  • 3D Animation
  • 3D Modeling
  • Software development
  • UI/UX Design
  • Cinematography

3. Alumninya sukses di industri animasi Indonesia

Hasil film alumni Does University tak kalah dengan mereka yang bersekolah di kampus formal. Bahkan terlibat pembuatan beberapa film animasi anak bangsa hingga luar negeri. Antara lain animator film Nussa, berkolaborasi dalam pembuatan film Jagat Arwah, Pipilaka Calling, hingga film Didi and Friends (film Malaysia). 

Terbaru alumni Does University tergabung dalam film animasi terlaris di Indonesia, Jumbo. Mereka adalah Muchammad Ikhwan dari Generasi Ke-2, Moh Hasyim Anwar Takarina dari Generasi Ke-2, Filbert Syahniron dari Generasi Ke-7, dan Debora Atalya Christy Generasi ke-8. Kamu juga bisa mendukung sekolah inspiratif ini dengan cara membeli merchandise atau berdonasi. 

Editorial Team