Sleman, IDN Times-Distorsi memori mencoba diwujudkan Arief Hanungtyas dalam potongan-potongan karya bertema Resurgence, Kamis (10/10). Pameran tunggal seniman muda ini akan berlangsung hingga 24 November mendatang.
Art Director Artotel Group, Windi Salomo mengatakan karya-karya yang dipamerkan oleh Hanung lebih kepada memori ingatannya secara personal. Sehingga melalui pameran Resurgence ini audience diajak memahami bagaimana ia membentuk persepsi akan sebuah lukisan non-figuratif atau abstrak tersebut.
"Melalui beberapa karya lukisannya dari tahun 2016-2019 dengan warna yang menenangkan dan dengan khayalannya yang liar, Hanung ingin menunjukkan seberapa jauh prosesnya dalam berkarya dan mampu bertahan di masa yang sangat kompetitif ini," jelas Windi.