Cerita Bella Food Vlogger Jogja, Disambut Baik hingga Berat Badan Naik

Yogyakarta, IDN Times - Banyak yang mengira bahwa usaha food and beverages dengan food vlogger ibarat simbiosis mutualisme yang saling menguntungkan. Yang satu mendapatkan pendapatan juga makan, lainnya mendapat promosi pada masyarakat luas.
Sayangnya pada kenyataannya tak selalu begitu. Seperti pernyataan food vlogger, Mgdalenaf, yang mengundang kontroversi. Ia mengatakan pernah mendapatkan perlakuan yang tak istimewa dari restoran yang didatanginya. Padahal menurut pemilik nama Magdalena Fridawati itu, jumlah pengikutnya yang 2,4 juta di Instagram itu bisa membawa dampak yang besar bagi restoran yang diulasnya. Cerita Mgdalenaf ini malah membuat dirinya dirujak netizen habis-habisan karena menganggap sang influencer selalu ingin diratukan hanya karena memiliki followers jutaan.
Berbeda cerita dengan Salsabilla Kiranasafira sebagai founder akun ke.jogja yang kini tengah naik daun sebagai food vlogger di Jogja. Perjalanannya sebagai influencer terasa menyenangkan, bahkan bikin berat badannya nambah. Apa ya rahasianya?
1. Berawal dari suka berbagi info tempat makan enak, hingga membuat akun kuliner
"Awalnya saya memang suka sharing mengenai hal-hal yang saya suka, termasuk kuliner, kafe dan tempat lain di Jogja. Lalu saya bersama dua teman saya di tahun 2021 akhirnya sepakat untuk membuat ke.jogja sebagai media tempat kami sharing hal tersebut," ujar perempuan yang akrab disapa Bella saat diwawancara pada Rabu (6/04/2023).
Dari situlah perempuan yang kerap disapa Bella ini mengajak kedua temannya, M Zharfan Habib dan Muhandis Haras, untuk menyeriusi akun ke.jogja. Hingga kini, ketiganya memiliki tiga media sosial yakni Instagram dengan 35 ribu followers, 5 ribu di akun TikTok, dan seribu lebih di Twitter.
2. Tak hanya memberi informasi, tapi juga mengajak followers untuk terlibat berbagi
"Dari awal membuat ke.jogja, niat kami memang ingin sharing dua arah dengan audience. Jadi gak cuma kami yang kasih rekomendasi, tapi audience juga bisa share rekomendasi mereka," ujar Bella.
Cara komunikasi dua arah dengan followers ini adalah memanfaatkan fitur question box untuk followers sehingga mereka juga bisa merekomendasikan tempat makan kesukaannya dan dijajal langsung oleh timnya.
Kini, ke.jogja tak hanya mengandalkan konten kuliner atau yang mereka namakan dengan #KejogjaMampirMakan, tapi juga ada #KejogjaNumpangNgopi untuk rekomendasi cafe, #Kejogjalanjalan, dan #Kejogjajan. Ada juga segmen #Kejogjart untuk konten pameran seni & #Kejogjagenda untuk konten ringkasan agenda di Jogja terutama ketika akhir pekan yang biasanya terdiri dari pameran, workshop, konser dan lainnya.
"Oh iya kami juga punya segmen #Kejogjasmara yang jadi ajang 'cari jodoh' untuk followers ke.jogja. Jadi memang kita maunya melibatkan followers dalam setiap kegiatan kami," tambah perempuan kelahiran tahun 1999 tersebut.
3. Memahami apa yang disukai oleh audience adalah kunci
Menurut penuturan Bella, ternyata audience ke.jogja tak melulu suka tempat makan atau kafe yang bernuansa Instagenic, tapi malah menyukai yang tenang dan rindang. "Kalau soal jenis makanan dan minumannya beragam, ya" katanya lagi.
Meski sudah mengetahui apa yang disukai pengikutnya, Bella dan kedua temannya tetap berusaha menggali berbagai sudut pandang. Apalagi kafe atau restoran yang banyak direkomendasikan followers yang terkadang memang menarik. Meski sudah banyak berdatangan ajakan kerja sama dari berbagai pihak, tim ke.jogja tetap berburu tempat tanpa harus mengandalkan kerja sama.
4. Komunikasi dan izin adalah hal penting untuk tim ke.jogja
Soal pernyataan Mgdalenaf yang sempat viral, tanggapan tim ke.jogja justru sebaliknya.
"Perlakuan pengelola kafe dan restoran terhadap tim ke.jogja selama ini sangat baik. Ketika kami datang dengan inisiatif sendiri pun, biasanya kami minta izin dulu. Apabila ingin mengambil foto atau video, responsnya tetap baik," cerita Bella.
Menurut Bella pribadi, hal ini kembali lagi pada sikap masing-masing. Buatnya tak masalah jika food vlogger mengajukan penawaran pada restoran untuk menyediakan makanan lalu akan diulas di akun milik food vlogger, tapi penawarannya harus dengan cara yang baik dan sopan.
Dan yang paling penting buat Bella adalah adanya kesepakatan sebelum datang ke restoran atau kafe tersebut. Jadi, food vlogger pun tak bisa langsung datang. Ia juga memahami bahwa setiap restoran memiliki harapan atas konten yang disajikan para foodies, makanya sebagai influencer pun harus bertanggung jawab agar hasilnya semaksimal mungkin.
5. Berupaya tingkatkan ketertarikan masyarakat pada akun ke.jogja
Semakin hari semakin banyak orang menjadi food vlogger membuat Bella dan kedua temannya berusaha mencari cara untuk meningkatkan ketertarikan masyarakat pada akun ke.jogja. Hal ini dimulai dari mempertahankan niat untuk selalu berkomunikasi dua arah dengan para pengikutnya.
"Kami juga berjejaring dengan creator lainnya baik di bidang makanan, kafe, seni dan lain-lain. Kami aktif juga interaksi dengan followers, terbuka dengan setiap saran dan masukan, dan terus evaluasi tentunya untuk bisa berkembang menjadi lebih baik" pungkas Bella.
Akun ke.jogja juga sering mengadakan kolaborasi, acara, bahkan memberikan give away. Namun lagi-lagi ini juga bagian dari kerja sama yang baik dengan pengelola tempat makan dan lainnya.
Di era media sosial sekarang, pekerjaan sebagai food vlogger memang jadi lahan licin untuk mencari nafkah saat ini. Banyak yang lantas aji mumpung dan sombong hanya karena followers yang jumlahnya sampai ratusan ribu. Namun belajar dari ke.jogja, komunikasi dan izin tak boleh dilewatkan agar baik pihak restoran, influencer, dan pengunjung lainnya sama-sama nyaman dan mendapatkan haknya.