ilustrasi mengobrol (pexels.com/george pak)
Terakhir, menjadi pendengar yang baik juga perlu diterapkan untuk mengurangi sikap toksik. Meskipun ini tampaknya juga sederhana, namun juga masih sering menjadi masalah sebagian orang. Salah satunya memberikan dukungan, namun justru berujung toxic positivity.
Misalnya, dengan membandingkan masalah yang mereka alami dengan masalah diri sendiri. Meskipun tujuannya mungkin baik, kita juga perlu ingat bahwa respons seperti ini sebenarnya kurang tepat. Sebab, bisa jadi ketika seseorang bercerita, mereka hanya ingin didengarkan saja.
Maka dari itulah, daripada memberikan komentar yang terkesan judgmental, kita perlu untuk lebih berempati. Dalam hal ini, biarkan mereka meluapkan emosi yang sedang dirasakan. Kecuali jika mereka sudah merasa sedikit tenang, kamu bisa nih menawarkan bantuan. Ini juga penting dilakukan untuk menghindari sikap toksik.
Kesimpulannya, memang mengharapkan kehidupan yang sempurna adalah suatu hal yang mustahil. Meskipun demikian, kita bisa belajar untuk memperbaiki sisi-sisi yang kurang atau buruk pada diri diri. Tujuannya agar hidup kita lebih positif dan gak toksik.