poster film The Exorcism of Emily Rose (dok. Screen Gems/The Exorcism of Emily Rose)
Memang, label “based on a true story” bisa menimbulkan kesan tersendiri kepada penontonnya. Itulah mengapa banyak film horor menaruh kalimat itu di akhir ataupun di awal film untuk meningkatkan keseraman pada film. Kamu baru saja menonton adegan-adegan mengerikan, dan ternyata adegan-adegan itu dibuat berdasarkan kisah nyata. Seram sekali, bukan? Sayangnya, ternyata ada beberapa film horor yang salah menggunakan label “based on true story” itu.
The Exorcism of Emily Rose (2005) menggunakan label “based on a true story.” Padahal film itu seharusnya menggunakan “inspired by a true event.” Jika benar film itu dibuat berdasarkan kisah nyata, maka seharusnya orang asli yang menjalani pengusiran setan bernama Emily Rose. Padahal, orang yang sebenarnya menjalaninya bernama Anneliese Michel. Film itu juga berlatar di Amerika Serikat, sementara Anneliese tinggal di Jerman. The Exorcism of Emily Rose hanya mengambil aspek pengusiran setan dan tidak menceritakan kisah asli dari peristiwa pengusiran itu.
Pada intinya, film-film yang menggunakan label “based on a true story” berusaha untuk menceritakan kisah yang sebagian besar sama dengan peristiwa aslinya, sementara label “inspired by a true story” hanya mengambil aspek-aspek tertentu sebagai inspirasi. Memang, ada beberapa film yang tertukar mengenai penggunaannya. Namun, semoga kita sendiri bisa selalu mengenali perbedaan antara kedua label itu, ya!