Based on dan Inspired by, Apa Perbedaannya dalam Film?

Semua hal di sekitar kita, baik hal yang remeh maupun yang besar, bisa menjadi inspirasi dibuatnya film. Ada film yang murni berasal dari imajinasi sang penulis dan sutradara, ada film yang diadaptasi dari buku, bahkan banyak pula film yang terinspirasi dari game.
Peristiwa atau tokoh nyata juga sudah lama menjadi salah satu sumber inspirasi film. Karenanya, tidak jarang kita melihat tulisan “based on a true story” ataupun “inspired by a true event” terpampang di layar. Kedua tulisan itu memang menunjukkan bahwa film mendapatkan ide kreatif dari peristiwa atau tokoh nyata. Namun, apa sih perbedaan di antara kedua label itu? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!
1.Apa arti film "based on a true story"?

Dalam Bahasa Indonesia, “based on a true story” bisa diterjemahkan menjadi “berdasarkan kisah nyata.” Film-film dengan label ini menceritakan kisah yang sebenarnya terjadi tanpa mengubah banyak informasinya. Kisah itu bisa mengenai suatu peristiwa ataupun tokoh bersejarah.
Film based on a true story akan menunjukkan kesamaan dalam aspek tokoh utama (mulai dari nama hingga kepribadian), dialog (memasukkan kalimat terkenal yang tokoh itu pernah ucapkan), plot (menggunakan peristiwa-peristiwa monumental, walaupun tidak selalu diceritakan secara runut), dan karakter pembantu (menampilkan tokoh-tokoh yang juga ada dalam kehidupan asli orang itu).
Tentunya, tidak 100 persen hal yang ditampilkan dalam film benar-benar terjadi di cerita nyata. Masih ada bumbu-bumbu yang diberikan agar film tetap memiliki kesan dramatis dan terus menghibur penonton.
2.Apa contoh film yang dibuat berdasarkan kisah nyata?

Kebanyakan film yang dibuat berdasarkan kisah nyata adalah film biopik. Salah satu film terbaru yang menggunakan label ini adalah Oppenheimer (2023). Film ini menceritakan kisah kehidupan J Robert Oppenheimer dan usahanya dalam membuat bom atom.
Demi menangkap kisah aslinya, sang sutradara Christopher Nolan berusaha membuat setiap detail menjadi mirip dengan peristiwa sebenarnya. Oppenheimer diperankan oleh Cillian Murphy yang memiliki perawakan mirip dengan tokoh tersebut. Karakter Oppenheimer juga dikelilingi tokoh-tokoh yang mengelilinginya di kisah asli, seperti Kitty Oppenheimer, Leslie Groves, dan Lewis Strauss. Terakhir, tentunya film ini juga memasukan kalimat ikonik “I am become death” yang pernah diucapkan Oppenheimer.
3.Apa artinya "inspired by a true story"?

Dalam Bahasa Indonesia, label ini dikenal sebagai “terinspirasi oleh kisah nyata.” Film-film berlabel ini mengambil satu aspek dari sebuah peristiwa dan membuat sebuah film yang berfokus pada aspek itu. Aspek-aspeknya bisa berupa kejadian horor, komedi, romansa, drama, dan lainnya.
Dengan menggunakan label “inspired by”, film memiliki kebebasan untuk mengubah karakter utama dari peristiwa itu. Film juga bisa menambahkan dan menghapus peristiwa-peristiwa besar lainnya.
“Kamu bisa menggunakan 'terinspirasi oleh' jika kamu telah terlalu mengubah cerita sehingga pada dasarnya cerita tersebut hanyalah inti dari kisah aslinya," kata Produser film Rona Edwards dilansir Film Independent.
4.Apa saja contoh film yang terinspirasi dari kisah nyata?

Texas Chainsaw Massacre (1974, 2003) mengambil inspirasi dari kasus Ed Gein sang pembunuh. Kedua film itu berfokus pada dua hal, yaitu kesan horor yang Ed Gein berikan serta rumah yang ia tinggali. Melalui kedua fokus itulah film membuat sebuah cerita baru, yang meskipun tidak bercerita tentang Ed Gein namun tetap memiliki ‘roh’ Ed Gein di dalamnya. Ed Gein sendiri juga menjadi inspirasi beberapa karakter terkenal lainnya seperti Norman Bates dari Psycho dan Buffalo Bill dari The Silence of the Lambs.
Salah satu film terkenal lainnya yang mengambil inspirasi dari cerita nyata adalah Titanic (1997). Peristiwa tenggelamnya kapal Titanic itu sudah dapat dipastikan adalah peristiwa yang benar-benar terjadi. Penyebab kapal tenggelam hingga isi dalam kapal disesuaikan dengan fakta yang sebenarnya. Namun, alasan mengapa film ini menggunakan label inspired by a true event adalah karena film ini hanya mengambil aspek tenggelamnya kapal untuk diceritakan di dalam film. Kedua tokoh utama beserta kisah romansa lainnya hanyalah kisah fiksi.
5.Apakah ada film yang salah menggunakan label-label itu?

Memang, label “based on a true story” bisa menimbulkan kesan tersendiri kepada penontonnya. Itulah mengapa banyak film horor menaruh kalimat itu di akhir ataupun di awal film untuk meningkatkan keseraman pada film. Kamu baru saja menonton adegan-adegan mengerikan, dan ternyata adegan-adegan itu dibuat berdasarkan kisah nyata. Seram sekali, bukan? Sayangnya, ternyata ada beberapa film horor yang salah menggunakan label “based on true story” itu.
The Exorcism of Emily Rose (2005) menggunakan label “based on a true story.” Padahal film itu seharusnya menggunakan “inspired by a true event.” Jika benar film itu dibuat berdasarkan kisah nyata, maka seharusnya orang asli yang menjalani pengusiran setan bernama Emily Rose. Padahal, orang yang sebenarnya menjalaninya bernama Anneliese Michel. Film itu juga berlatar di Amerika Serikat, sementara Anneliese tinggal di Jerman. The Exorcism of Emily Rose hanya mengambil aspek pengusiran setan dan tidak menceritakan kisah asli dari peristiwa pengusiran itu.
Pada intinya, film-film yang menggunakan label “based on a true story” berusaha untuk menceritakan kisah yang sebagian besar sama dengan peristiwa aslinya, sementara label “inspired by a true story” hanya mengambil aspek-aspek tertentu sebagai inspirasi. Memang, ada beberapa film yang tertukar mengenai penggunaannya. Namun, semoga kita sendiri bisa selalu mengenali perbedaan antara kedua label itu, ya!