5 Alasan Mengapa Banyak Orang Mengabaikan Fakta di Depan Mata

Gak sedikit yang langsung mengalihkan obrolan

Tahukah kamu bahwa di era informasi ini, fenomena "alergi terhadap fakta" semakin merajalela? Banyak orang tampaknya enggan atau bahkan menolak menerima fakta yang jelas, terlepas dari bukti yang ada di hadapan mereka.  Meskipun fakta-fakta adalah dasar dari pengetahuan dan kebenaran, ada berbagai alasan mengapa banyak orang mengalami resistensi terhadapnya.

Fenomena semacam ini jelas menarik untuk ditelisik, ada apa dengan mereka? Daripada kamu makin penasaran, ini dia lima alasan mengapa banyak orang yang mengabaikan fakta di depan mata.

1. Takut akan perubahan

5 Alasan Mengapa Banyak Orang Mengabaikan Fakta di Depan Matailustrasi alergi fakta (pexels.com/ Sarah Chai)

Salah satu alasan utama mengapa banyak orang alergi terhadap fakta adalah karena rasa takut akan perubahan. Fakta-fakta baru atau informasi yang bertentangan dengan keyakinan atau pandangan mereka dapat mengancam kedudukan dan identitas mereka. Sebagai contoh, seseorang yang telah mempercayai suatu keyakinan politik atau agama selama bertahun-tahun mungkin enggan menerima fakta yang bertentangan dengan keyakinan tersebut karena takut akan perubahan dalam pandangan mereka tentang dunia.

Ketakutan akan perubahan juga dapat mengakibatkan resistensi terhadap fakta yang mengancam kenyamanan atau keamanan personal seseorang. Misalnya, seseorang yang menerima diagnosis medis yang tidak diinginkan mungkin menolak fakta tersebut dan mencari opini yang mendukung keyakinan awal mereka untuk menghindari perubahan dalam kehidupan mereka.

Takut akan perubahan juga bisa berkaitan dengan ketidakpastian tentang masa depan. Ketika seseorang dihadapkan pada fakta yang menunjukkan perubahan yang tidak terduga atau tidak diinginkan, mereka mungkin merasa cemas atau khawatir tentang bagaimana perubahan tersebut akan memengaruhi kehidupan mereka. Sebagai contoh, informasi tentang perubahan iklim atau ketidakstabilan ekonomi dapat menimbulkan ketakutan akan masa depan yang tidak pasti, dan seseorang mungkin cenderung menolak fakta-fakta tersebut untuk merasa lebih terkendali atau aman.

2. Bias konfirmasi

5 Alasan Mengapa Banyak Orang Mengabaikan Fakta di Depan Matailustrasi alergi fakta (pexels.com/SHVETS production)

Bias konfirmasi adalah kecenderungan manusia untuk mencari, menginterpretasikan, dan mengingat informasi yang memvalidasi keyakinan atau pandangan yang sudah ada, sementara mengabaikan atau menolak informasi yang bertentangan dengan keyakinan tersebut. Hal ini bisa menjadi alasan lain mengapa banyak orang cenderung alergi terhadap fakta yang tidak sesuai dengan pandangan mereka. Ketika seseorang telah membentuk suatu keyakinan atau opini, mereka cenderung mencari bukti yang mendukung keyakinan tersebut dan mengabaikan bukti yang bertentangan.

Bias konfirmasi ini dapat menghalangi seseorang untuk menerima fakta yang baru atau berbeda, bahkan jika fakta tersebut didukung oleh bukti yang kuat. Meskipun bias konfirmasi mungkin tampak tidak menguntungkan, sebenarnya merupakan mekanisme pertahanan bawaan manusia untuk mempertahankan stabilitas mental dan emosional. Ini terjadi karena mengubah keyakinan yang telah ada dapat mengganggu keseimbangan psikologis seseorang, dan kadang-kadang membutuhkan usaha dan waktu yang cukup untuk mengubah pandangan yang telah tertanam kuat.

3. Pengaruh lingkungan sosial

5 Alasan Mengapa Banyak Orang Mengabaikan Fakta di Depan Matailustrasi alergi fakta (pexels.com/Sora Shimazaki)

Lingkungan sosial memainkan peran penting dalam membentuk persepsi dan sikap seseorang terhadap fakta. Orang cenderung dipengaruhi oleh norma-norma, nilai-nilai, dan pandangan yang dominan dalam lingkungan sosial mereka. Jika lingkungan tersebut cenderung menolak atau mengabaikan fakta-fakta tertentu, individu akan cenderung mengikuti pola tersebut untuk mempertahankan hubungan sosial mereka. Misalnya, dalam lingkungan di mana disinformasi atau pandangan ekstrem dipromosikan, individu mungkin merasa terdorong untuk menyesuaikan pandangan mereka agar sesuai dengan norma-norma tersebut.

Tidak hanya itu, tekanan sosial juga dapat mempengaruhi perilaku seseorang dalam menerima atau menolak fakta-fakta tertentu. Individu mungkin merasa ragu untuk menyatakan atau menerima fakta yang bertentangan dengan norma-norma atau pandangan dominan dalam lingkungan mereka karena takut akan dijauhi atau dikecam oleh teman, keluarga, atau rekan kerja. Hal ini dapat menghasilkan sikap penolakan atau penyangkalan terhadap fakta-fakta yang tidak populer dalam lingkungan tersebut. Oleh karena itu, pengaruh lingkungan sosial sangat berperan dalam membentuk sikap dan perilaku individu terhadap fakta-fakta yang ada.

Baca Juga: 5 Sebab Confirmation Bias Dapat Merugikan Kesehatan Mental Kamu

4. Kurangnya pendidikan atau literasi informasi

5 Alasan Mengapa Banyak Orang Mengabaikan Fakta di Depan Matailustrasi alergi fakta (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Salah satu faktor penting yang dapat menyebabkan seseorang menjadi alergi terhadap fakta adalah kurangnya pendidikan atau literasi informasi. Individu yang kurang terampil dalam memilah-milah informasi atau mengevaluasi kebenaran fakta cenderung lebih rentan terhadap manipulasi atau disinformasi. Kurangnya akses atau kesempatan untuk mendapatkan pendidikan formal atau literasi informasi juga dapat menjadi hambatan besar dalam memahami dan menerima fakta-fakta yang ada. Tanpa pemahaman yang memadai tentang metode penelitian, logika, atau statistik, seseorang mungkin tidak mampu mengidentifikasi atau menilai kebenaran fakta dengan akurat. Hal ini dapat menyebabkan penolakan atau penyangkalan terhadap fakta yang dianggap sulit atau tidak nyaman untuk diterima.

Selain itu, kurangnya literasi informasi juga dapat mengakibatkan ketergantungan pada sumber-sumber informasi yang kurang dapat dipercaya atau memiliki kepentingan tertentu. Dalam era di mana informasi dapat dengan mudah diproduksi dan disebarkan melalui internet dan media sosial, kemampuan untuk memilah-milah antara informasi yang sahih dan palsu menjadi semakin penting. Kurangnya keterampilan ini dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap propaganda atau narasi yang tidak akurat, yang pada gilirannya dapat menguatkan sikap alergi terhadap fakta yang sebenarnya. Oleh karena itu, mendukung pendidikan dan literasi informasi yang lebih baik menjadi kunci dalam mengatasi alergi terhadap fakta di masyarakat.

5. Kebutuhan emosional atau psikologis

5 Alasan Mengapa Banyak Orang Mengabaikan Fakta di Depan Matailustrasi alergi fakta (pexels.com/RDNE Stock project)

Kebutuhan emosional atau psikologis seseorang juga dapat menjadi faktor yang mengarah pada alergi terhadap fakta. Beberapa orang mungkin menggunakan penolakan terhadap fakta sebagai cara untuk melindungi diri dari stres, kecemasan, atau ketidaknyamanan psikologis yang disebabkan oleh informasi yang tidak menyenangkan atau mengancam. Misalnya, seseorang yang menghadapi masalah keuangan atau kesehatan mungkin menolak fakta-fakta yang mengonfirmasi situasi mereka karena merasa tidak mampu menghadapinya. Penolakan terhadap fakta bisa menjadi cara untuk mengurangi ketidakpastian atau menghindari konsekuensi yang tidak diinginkan dari menerima kenyataan.

Selain itu, beberapa individu mungkin merasa terlalu rentan atau terluka secara emosional untuk menerima fakta yang mengganggu keyakinan atau identitas mereka. Kebutuhan untuk mempertahankan rasa harga diri atau citra positif tentang diri sendiri dapat menyebabkan penolakan terhadap fakta yang bertentangan dengan pandangan diri yang diinginkan. Dalam beberapa kasus, penolakan terhadap fakta dapat berfungsi sebagai mekanisme pertahanan psikologis untuk menjaga keseimbangan mental dan emosional seseorang.

Melihat dari lima alasan di atas, tampaknya alergi terhadap fakta adalah masalah yang kompleks dan multifaktorial. Meskipun memahami alasan di balik perilaku ini penting, penting juga untuk menyadari dampak negatifnya terhadap masyarakat dan individu. Sebagai masyarakat yang semakin terkoneksi dan terinformasi, penting untuk mengatasi alergi terhadap fakta dengan pendidikan, kesadaran, dan keterbukaan untuk mencari kebenaran.

Baca Juga: 5 Alasan Critical Thinking Sangat Penting di Era Banjir Informasi

Annisa Nur Fitriani Photo Community Writer Annisa Nur Fitriani

She goes Boom!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya