Sleman, IDN Times - Semarak film horor Indonesia masih terus berlanjut. Di awal tahun 2023, setiap pekannya akan ada minimal satu film horor yang menghiasi layar bioskop hingga akhir Januari nanti.
Salah satunya adalah film Anak Titipan Setan yang mulai tayang sejak Kamis (12/1/2023). Film ini merupakan kolaborasi antara Production House (PH) Jaman Studio, MAXstream, MediaHub dengan Perum Produksi Film Negara (PFN).
Melalui model financing film, Maxstream via MediaHub dengan PFN sebagai financing film company membuat film bergenre horror yang sedang digemari masyarakat Indonesia. Bertempat di bioskop XXI Jogja City Mall, Telkomsel mengajak ratusan pelanggan setianya nonton bareng film Anak Titipan Setan bersama Gisella Anastasia yang merupakan pemeran utama film tersebut.
“Kami membagikan ratusan tiket nonton gratis kepada pelanggan yang beruntung, agar bisa nonton bareng dan ketemu langsung dengan pemeran film Anak Titipan Setan, sebagai wujud terima kasih kami kepada pelanggan setia Telkomsel," ujar Manager Branch Telkomsel Yogyakarta, Herbintarto, Sabtu (14/1/2023).
Anak Titipan Setan bercerita mengenai Putri yang harus kembali ke kampung halamannya setelah mengetahui ibunya jatuh sakit. Putri yang pulang membawa anaknya pun harus menemui kenyataan bahwa sang Ibu, Susana telah bersekutu dengan iblis Jaran Penoleh.
Putri pun mau tidak mau harus mengungkap misteri keluarga ini sebelum terjadi masalah yang lebih besar. Bagaimana cara Putri mengungkap misteri tersebut dan apakah ia mampu menyelesaikan perjanjian dengan Jaran Penoleh?
GM Digital Content Creation Telkomsel, Suryanda Stevanus, menambahkan konten orisinal genre horror hasil kolaborasi MAXstream bersama Film Negara dan Main Pictures yang siap tayang di Januari 2023 ini.
"Semoga dapat memperkaya daftar film horor berkualitas yang sudah diproduksi oleh MAXstream. Ke depan, MAXstream akan terus membuka peluang lebih luas bagi insan kreatif Tanah Air untuk berkarya melalui aksi kolaborasi dalam menghadirkan beragam konten orisinal berkualitas lainnya," ucap Suryanda.