TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Seseorang Menolak Mengajari Orang Lain, Bukan Pelit Ilmu!

Jangan berpikiran negatif dulu, ya

ilustrasi menolak mengajari orang lain (pexels.com/Keira Burton)

Berbagi ilmu adalah tindakan yang positif, karena dengan cara inilah sebuah pengetahuan dapat disebarluaskan. Ketika kita berhasil dalam mengajari orang lain, maka orang yang kita ajar tadi pun akan berpotensi mengajari orang lain pula. Dari situlah ilmu akan memberi manfaat buat banyak pihak.

Tapi, meski sudah jelas manfaatnya, kenapa masih ada beberapa orang yang enggan mengajari pihak lainnya? Apakah mereka pelit ilmu ataukah ada alasan lain yang membuat mereka menolak membagikan ilmunya? Agar tidak salah paham, kamu bisa menyimak penyebabnya lewat pembahasan berikut!

1. Punya kesibukan pribadi

ilustrasi kesibukan pribadi (pexels.com/Kampus Production)

Gak selalu orang yang menolak mengajari orang lain itu adalah sosok yang pelit ilmu. Barangkali, mereka juga punya kesibukan atau prioritas tertentu yang membuatnya gak sempat untuk mengajari orang lain.

Bila sebabnya adalah hal ini, tentunya kamu gak bisa memaksa mereka untuk mengajarimu. Lagi pula, kamu sendiri pun pasti gak senang diganggu saat ada rencana yang ingin kamu wujudkan. Jadi, hormati keputusan mereka, ya.

2. Kurang percaya diri untuk melakukannya

ilustrasi kurang percaya diri (pexels.com/EKATERINA BOLOVTSOVA)

Meskipun kemampuan intelektualnya memang tergolong lebih dari individu lainnya. Sayangnya, gak semua orang pintar cukup percaya diri untuk memberi pengajaran pada pihak lain. Sosok seperti ini seringnya merasa bahwa mereka belum terlalu punya kapasitas untuk sekadar mengajari orang lain.

Selain itu, walaupun kamu memandang orang lain atau temanmu sebagai sosok yang cerdas dan berpengetahuan. Bisa saja orang tersebut merasa bahwa dirinya tidak secerdas itu. Itulah sebabnya mereka menolak mengajari orang lain.

Baca Juga: 5 Cara Melatih Public Speaking di Rumah, Gak Perlu Ribet!

3. Bingung harus mengajari dengan cara apa

ilustrasi mengajar di papan tulis (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kalau permasalahan sebelumnya adalah karena kurang percaya diri, di poin ketiga ini justru berbeda. Ada pula orang yang sebenarnya cukup percaya diri dan bersedia untuk mengajari orang lain. Hanya saja, mereka bingung soal metode mengajar yang tepat bagaimana.

Meskipun diri sendiri paham, tapi untuk mengajari orang lain itu bukanlah hal yang mudah. Belum tentu cara mengajarnya dapat dipahami semua orang. Jadi, daripada membuang waktu, orang seperti ini biasanya akan langsung menolak saat ada yang minta diajari olehnya.

4. Adanya pengalaman buruk saat mengajar

ilustrasi kesulitan mengajar (pexels.com/Karolina Grabowska)

Sebenarnya ada segelintir orang yang cukup berambisi dalam menyebarkan ilmunya. Mereka gak ragu saat diminta untuk mengajari orang lain. Namun, karena pengalaman buruk, beberapa orang pun jadi kapok untuk mengajar lagi. Memangnya, pengalaman buruk yang seperti apa?

Jadi, saat mengajari orang lain, seseorang mungkin mendapati bahwa orang yang diajar, ternyata tidak serius alias tidak benar-benar ingin memahami ilmu yang diajarkan. Gak berusaha memerhatikan serta tidak menunjukkan rasa antusias dalam belajar. 

Meskipun situasi tadi dapat terjadi karena metode mengajar yang salah. Akan tetapi, tetap saja ada ciri tersendiri yang bisa dikenali dari orang yang memang tidak serius untuk belajar.

Baca Juga: 5 Mitos Soal Kehidupan Ini Jangan Langsung Kamu Percaya

Verified Writer

Hay Lee

Nulis karena bingung mau ngapain lagi

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya