TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ini Lho 2 Hotel Ramah Lingkungan di Yogyakarta, Keren!

Go green!

instagram.com/hyattregencyyogya/

Kota Yogyakarta, IDN Times - Aspek lingkungan dan keberlanjutan (sustainability) saat ini menjadi perhatian semua pihak, termasuk pelaku industri pariwisata di Indonesia. Sebagai bentuk penghargaan, Kementerian Pariwisata lewat Apresiasi Pesona Pariwisata Indonesia (APDPI) menganugerahkan Green Hotel Award ke hotel bintang 4 dan bintang 5 di Indonesia yang dianggap menerapkan konsep ramah lingkungan.

Di antara para penerima penghargaan, dua hotel di Yogyakarta menjadi peraih Green Hotel Award. Keduanya lantas menjadi perwakilan Indonesia di ajang ASEAN Green Hotel Award dan sukses membawa pulang penghargaan dari ASEAN Tourism Forum itu pada tahun 2018.

Berikut fakta tentang hotel ramah lingkungan di Yogyakarta tersebut!

Baca Juga: Produk Tubuh Ramah Lingkungan Nan Menggiurkan

1. Green Hotel Award diraih oleh Hyatt Regency Yogyakarta dan Melia Purosani Hotel

instagram.com/meliapurosani/

Hyatt Regency Hotel dan Melia Purosani Hotel merupakan hotel yang menerima Green Hotel Award dari Kementerian Pariwisata.

Humas Hyatt Regency Yogyakarta Winda Sukma mengatakan bahwa hotel yang terletak di Jalan Palagan, Ngaglik, Sleman ini pernah memperoleh ASEAN Green Hotel Award pada tahun 2014.

Sementara itu, Marketing Communications Melia Purosani Hotel R. Danang Setyawan menjelaskan ASEAN Green Hotel Award baru kali pertama didapat pada tahun 2018 lalu.

Baca Juga: Desainer Perempuan Asal Yogyakarta Ciptakan Busana Eco-Friendly 

2. Berkomitmen dalam hal penghematan energi

instagram.com/meliapurosani/

Danang mengatakan kebijakan di antaranya yang berkaitan dengan energi dan pengelolaan limbah menjadi kunci keberhasilan Melia Purosani Hotel meraih Green Hotel Award serta ASEAN Green Hotel Award.

“Energi berhubungan dengan listrik dan air. Usahanya ada konservasi dan penghematan. Di bidang energi, seluruh lampu di hotel sudah menggunakan LED. Selain itu seluruh kamar untuk tamu sudah menggunakan AC yang ada heat censor. Kalau air, hotel ini ada 280 kamar, seluruh toilet di kamar sudah menggunakan dual flush juga memakai low pressure jadi saat dinyalakan air tidak mengucur deras,” jelasnya.

3. Adanya sistem pengelolaan limbah padat dan cair

instagram.com/meliapurosani/

Terkait limbah, Danang menerangkan bahwa Melia Purosani mempunyai Sewage Treatment Plant (STP) yang berfungsi mengelola air buangan kotor dan mengandung bahan kimia menjadi limbah bersih ketika di buang ke saluran air. Selain itu, hotel ini juga bekerja sama dengan pihak ketiga untuk mengolah limbah padat seperti baterai, bohlam lampu, atau botol bekas cairan kimia.

“Khusus untuk sampah makanan, kami membangun kesadaran karyawan untuk memilah sampah makanan. Ketika masak pun kami mementingkan efisiensi agar makanan yang dimasak tak kebanyakan juga tidak terlalu sedikit,” katanya.

4. Meraih penghargaan berkat program “Hythrive”

instagram.com/hyattregencyyogya/

Sementara itu, Winda menerangkan bahwa Hyatt Regency Yogyakarta memiliki program khusus bernama “Hythrive” yang mencakup aspek energi, waste, ekonomi, dan sosial. Program ini terdiri dari banyak turunan dan mengedepankan konsep ramah lingkungan.

“Untuk yang dilakukan dalam hotel kami lakukan banyak hal dari segi energi, pengolahan limbah, bikin pupuk kompos dan wind turbin sendiri, juga penemuan untuk lubang biopori. Terus kami ada danau di lapangan golf yang menjadi ekosistem baru karena dipakai untuk sirkulasi air untuk penyiraman tanaman,” katanya.

Selain itu, Winda menjelaskan bahwa Hyatt Regency Yogyakarta melakukan langkah penghematan energi, di antaranya dengan cara menggunakan panel surya sebagai penerangan ruang kantor di rubanah serta pemakaian motion detector di area tertentu untuk mengatur nyala-mati lampu. Semua penerangan di hotel pun, katanya, sudah menggunakan lampu LED sehingga hemat listrik.

Baca Juga: Jadi Pejuang Go Green di Kantor, Siapa Takut? Lakukan 6 Tips Ini!

Berita Terkini Lainnya