TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Menarik Pakaian Adat Abdi Dalem Estri, Simbol Keanggunan

Pemakaiannya tidak boleh sembarangan

ilustrasi mengenakan pakaian adat Abdi Dalem (makamimogiri.bantulkab.go.id)

Sama seperti pakaian adat Abdi Dalem jaler untuk laki-laki, pakaian adat Abdi Dalem estri untuk perempuan juga memiliki berbagai macam ragam dan coraknya sendiri. Umumnya, selain dipakai oleh abdi dalem yang bertugas atas perintah Sultan, pakaian adat Abdi Dalem estri pun dipakai untuk upacara adat dan acara-acara lain di Keraton Yogyakarta.

Penggunaannya sendiri tidak boleh sembarangan, lho. Ada aturan dan kelengkapan atribut atau aksesori yang menyertainya. Pelajari lebih lanjut di bawah ini, yuk!

1. Menjadi busana di lingkungan Keraton Yogyakarta

ilustrasi Abdi Dalem estri mengenakan pakaian adat (kratonjogja.id)

Untuk Abdi Dalem, mengenakan pakaian adat adalah suatu keharusan ketika memasuki wilayah keraton. Apalagi jika sudah dikaitkan dengan tugas serta perintah dari sang Sultan.

Begitupun saat berada di kompleks permakaman Kotagede, pengunjung diwajibkan berganti pakaian dengan pakaian adat Abdi Dalem. Hal tersebut merupakan salah satu cara untuk menghormati para leluhur yang dulunya juga mengenakan pakaian adat Abdi Dalem dalam kesehariannya semasa hidup.

Baca Juga: 6 Fakta Menarik Pakaian Adat Surjan, Lambang Baju Adat Yogyakarta

2. Penutup atas disebut semekan

ilustrasi pakaian adat Abdi Dalem estri berupa semekan (makamimogiri.bantulkab.go.id)

Semekan merupakan penutup badan bagian atas dari pakaian adat Abdi Dalem estri yang berupa kain panjang, umumnya berukuran 250 cm x 60 cm. Motifnya sendiri wajib menggunakan gagrak dari Jogja dengan pemilihan warna yang juga tidak sembarangan.

Fakta unik lainnya menyebutkan bahwa setiap warna semekan menunjukkan simbol jabatan yang berbeda. Cara menggunakannya, kain semekan diikatkan di bagian dada dengan rapi sampai tidak tersisa. Lalu, dililitkan dari kanan ke kiri, biasanya banyak digunakan oleh perempuan dengan kain yang lebih panjang dari jarik.

3. Sementara luarannya disebut janggan hitam

ilustrasi pakaian adat Abdi Dalem estri (facebook.com/Kraton Jogja)

Janggan hitam adalah pakaian berwarna hitam berkancing yang biasanya dipakai di luar semekan, digunakan untuk menghadiri acara-acara khusus, seperti Hajad Dalem. Semekan sendiri harus lengkap ketika hendak mengenakan janggan yang wajib berwarna hitam ini.

Janggan hitam boleh memiliki motif kembang, namun bahannya sendiri tidak boleh terbuat dari brokat. Meski sebetulnya boleh dikenakan oleh Abdi Dalem tanpa melihat pangkat, namun Abdi Dalem Keparak berpangkat magang dan jajar belum diperkenankan menggunakan janggan ini dalam beberapa acara tertentu.

4. Bebed sebagai bawahannya

ilustrasi bebed yang dikenakan Abdi Dalem estri (facebook.com/Kraton Jogja)

Lalu, bagaimana dengan busana bagian bawahnya? Abdi Dalem estri mengenakan bawahan yang disebut bebed atau nyamping, berupa kain bermotif gagrak Yogyakarta yang bukan motif larangan.

Meski cara sendiri cukup rumit, namun hasilnya estetik. Kain yang telah di kenakan hingga menutup kedua kaki, kemudian ujung luarnya diwiru dengan jumlah wiru ganjil. Bebed kemudian dikencangkan dengan stagen.

Baca Juga: Macam-macam Bagian Dari Pakaian Adat Abdi Dalem Jaler

Berita Terkini Lainnya