Macam-macam Bagian Dari Pakaian Adat Abdi Dalem Jaler

Pakaian adat abdi dalem jaler merupakan salah satu pakaian adat dari Jogja yang cukup banyak digunakan sampai saat ini. Baju ini masih sering dipakai dalam acara-acara tertentu.
Tidak sama seperti pakaian adat jawa biasanya, ada beberapa ciri khas yang membedakan. Berikut ini beberapa informasi terkait pakaian adat abdi dalem jaler.
1. Pengertian pakaian Adat Peranakan
Busana pranakan merupakan pakaian adat yang ditetapkan pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono V, tepatnya pada 1823 sampai tahun 1855. Busana ini sendiri dibuat untuk para kerabat serta Abdi Dalem.
Hal unik yang ada di pakaian adat abdi dalem jaler ini, selain dari coraknya yang khas adalah potongan dada yang berhenti di ulu hati untuk mempermudah wudhu.
Adapun filosofi unik pada busana ini berada di jumlah kancingnya. Jumlah kancing dalam pakaian tersebut mengandung jumlah rukum iman serta rukun islam.
2. Ciri pakaian adat Abdi Dalem Jaler
Bahan yang digunakan untuk membuat pakaian adat abdi dalem adalah kain lurik biru tua yang dikombinasikan dengan warna hitam. Adapun pakaian pranakan ini dilengkapi dengan tiga-empat buah corak garis yang disebut telupat.
Pakaian adat Jogja ini memiliki berbagai macam arti menarik, baik dari nama maupun dari segi coraknya. Tak heran jika pakaian tersebut banyak digunakan dengan gagahnya oleh para orang Jogja tertentu.
3. Nyamping, sinjang, bebed, jarik
Nyamping, sinjang, bebed, dan jarik merupakan pelengkap pada bagian bawah dari busana adat ini. Biasanya bermotif khas Jogja dan wajib dikenakan dengan pelengkap lainnya.
Tidak hanya menggunakan motif yang cantik, namun semua bagiannya jelas memiliki kegunaan sendiri. Itulah hal menarik yang harus diketahui seputar bagian bawah dari pakaian adat ini.
4. Samir dan tanda perintah sultan
Sejak jaman dahulu, biasanya sultan memerintah abdi dalem untuk melakukan sesuatu, khususnya hal-hal yang penting. Keris dan samir yang menjadi atribut adalah emblem mutlak ketika abdi dalem sedang mendapat perintah dari sultan.
Tentunya hal ini menjadi suatu keistimewaan tersendiri, sebab sangat erat kaitannya dengan tradisi. Sama halnya dengan penggunaan atribut tertentu yang mana menjadi lambang tugas penting dari sultan, yang menjadi suatu kebanggan tersendiri.
5. Blangkon sebagai emblem Jawa
Blangkon adalah penutup kepala dengan corak tertentu yang biasanya dikenakan orang jawa untuk pelengkap. Namun keberadaan blangkon ini sendiri dianggap sangat penting keberadaannya, khususnya dalam hal budaya.
Sampai saat ini pun, blangkon masih menjadi satu dari sekian banyaknya atribut pelengkap pakaian adat yang masih banyak dipakai. Khususnya pada acara-acara penting seperti pernikahan atau upacara lainnya yang tak kalah penting.
Baca Juga: Pantai Baru Jogja: Lokasi, Tiket, dan Aktivitas Seru
Itulah beberapa informasi menarik dari pakaian adat abdi dalem jaler yang bisa kamu ketahui. Busananya yang masih digunakan sampai saat ini membuat busana ini menjadi sangat unik, ya!